Puluhan Kambing Luka Misterius di Bondowoso, Kasusnya Serupa dengan di Kuningan

Peristiwa puluhan ekor kambing luka misterius terjadi di Bondowoso, Jawa Timur. Peristiwa ini mengingatkan pada kejadian serupa di Kuningan.

Editor: Suharno
TRIBUNNEWS
Foto tangkapan layar video memperlihatkan puluhan kambing luka misterius pada kaki. Penyebabnya masih misterius. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Peristiwa puluhan ekor kambing luka misterius terjadi di Bondowoso, Jawa Timur.

Peristiwa puluhan kambing luka misterius itu terluka di kakinya, sebagian besar daging di kakinya hilang.

Kondisi ternak-ternak tersebut rata-rata masih hidup.

Peristiwa ini mengingatkan pada kejadian serupa di Kuningan, beberapa waktu lalu.

Seperti diketahui, belasan ternak di Desa Ciangir dan Desa Cipondok, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat ditemukan mati kehabisan darah.

TONTON JUGA:

Belakangan diketahui kalau penyebabnya adalah kawanan anjing liar atau ajag.

Di Bondowoso, belasan ekor kambing itu masih hidup setelah mengalami luka misterius.

Susi Pudjiastuti Diserang di Media Sosial dan Disebut Kadrunwati, Ternyata Ini Aktivitasnya Terkini

Ramalan Shio untuk Shio Tikus di Tahun 2021: Bakal Jadi Tahun Kebangkitan, Simak Peluang Usahanya

Ramalan Shio untuk Shio Babi di Tahun 2021: Dapat Penghasilan dari Investasi Menguntungkan

Ramalan Shio untuk Shio Kambing di Tahun Baru Imlek 2021: Ciong, Ini Cara Antisipasinya

Salah satu kejadiannya divideokan dan menjadi viral di aplikasi Facebook dan Whatsapp.

Meski mengalami luka, namun hewan peliharaan tersebut masih hidup dan penyebabnya belum dikatahui.

Hanya salah satu bagian kakinya saja yang terluka parah.

Di dalam video juga terdengar suara seorang wanita yang mengatakan bila luka pada kaki kambing merupakan ulah gerandong.

"Korban pesugihan guys, kasihan. Korban gerandong guys, bulan-bulan kayak gini kumat mencari tumbal. Sekarang korbannya (kambing) 3 ekor, punya ibuku dulu 11 ekor," katanya.

Lokasi pengambilan gambar video itu ditengarai berada di Desa Sempol Kecamatan Ijen, Kabupaten Bondowoso.

Pj Kepala Desa Sempol Kecamatan Ijen, Syaiful Bahri membenarkan bila fenomena luka pada kaki kambing secara misterius terjadi di wilayah kerjanya.

Menurutnya, lokasi kejadian tepatnya di Dusun Sempol II. Kejadiannya dua kali, yakni Jumat (29/1/2021) dan Selasa (2/2/2021).

Diduga, kejadian berlangsung pada malam hari saat warga tengah tidur pulas.

Ada belasan hewan ternak yang diketahui terluka pada kaki. Penyebabnya, hingga kini masih menjadi teka-teki.

"Jika memang karena hewan buas, tentu yang dimakan semua bagian tubuh ternak tersebut. Ini cuma bagian kaki belakang dan pantat.

Dalam satu kandang semua ternak dilukai. Ada yang bagian daging kakinya habis," katanya, Rabu (3/2/2021).

Ia menyebut, warga mengetahui kalau ternaknya terluka, ketika mereka akan memberikan pakan dan minum kambing itu. Posisi kambing masih di dalam kandang.

"Banyak ternak yang mati karena kehabisan darah. Ada dua sampai tiga diobati dan sembuh," ungkapnya.

Dia menjelaskan, di daerah Desa Sempol sejauh ini masih terbilang aman dari binatang buas. Kalau pun ada, tidak mungkin masuk kandang.

"Kandang ternak milik warga itu tertutup rapat semua. Tak mungkin kalau binatang buas masuk. Saya masih cari informasi yang lebih detail. Kami turun ke kandang," urainya.

Syaiful belum bisa memastikan apakah itu akibat binatang buas atau karena pesugihan seperti isu yang telah berhembus di kalangan warga.

"Belum ada bukti-bukti yang mendukung terkait itu," tegasnya.

Pihaknya mengimbau warga Desa Sempol untuk tetap tenang dan berdoa.

"Tetap berikhtiar dan berdoa agar tidak terjadi musibah dalam bentuk apapun," tandasnya.

Ajag

Sebelumnya peristiwa serupa juga terjadi di Kuningan, Jawa Barat.

Belasan ekor kambing mati setelah dihisap darahnya oleh makhluk misterius.

Namun belakangan ketahuan, pelakunya adalah kawanan anjing hutan atau ajag yang menyerang hewan ternak milik warga di Desa Ciangir dan Desa Cipondok, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.

Ilustrasi ternak kambing mati.  Sekelompok Ajag atau anjing hutan dinilai jadi penyebab dibalik misteri matinya puluhan ekor kambing dan satu anak sapi di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.
Ilustrasi ternak kambing mati. Sekelompok Ajag atau anjing hutan dinilai jadi penyebab dibalik misteri matinya puluhan ekor kambing dan satu anak sapi di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. (Istimewa)

Terbaru, 15 ekor kambing dikabarkan mati diduga diserang ajag.

"15 ekor kambing mati diketahui sekitar pukul 02.00 WIB, dini hari tadi," kata Plt Camat Cibingbin, Imas Minardih kepada wartawan, Minggu (20/12/2020).

Dalam kejadian Minggu dini hari, kata Imas, warga melihat anjing hutan tersebut datang berkoloni menyerang hewan ternak milik warga.

"Iya sebelumnya, ada warga melihat jelas ajag itu berwarna kuning kecoklatan dan mayoritas ajag lainnya berwarna hitam," kata Imas lagi.

Kasus ajag menyerang ternak tersebut kini menjadi perhatian warga Cibingbin.

"Barusan kami laporkan sekaligus kordinasi ke BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah), bahwa menghadapi hewan buas itu harus menerjunkan Perbakin," katanya.

Namun, kata Imas, hasil kordinasi dengan BPBD itu bagaimana ketersedian Kepala Desa dan masyarakat disana.

"Dari sana, kami lanjut kordinasi dengan sejumlah Kepala dan Pamong Desa untuk menghadirkan Perbakin dalam mengusir hama tersebut, namun untuk kesiapan lainnya belum dilakukan kordinasi ulang," katanya.

Disisi lain, kata Imas, Kapolsek Cibingbin IPTU Asep Alamsah pun mengaku telah mengetahui kordinasi kasus ini dengan BPBD.

"Iya, kata Kapolsek Anggota Polsek terbatas dan untuk penembakan di lingkungan warga ini harus benar penembak profesional," katanya.

Satu Anak Sapi Ikut Dimangsa Ajag

Jumlah hewan ternak warga di Kecamatan Cibingbin yang menjadi korban ajag total sebanyak 55 ekor kambing dan satu ekor anak sapi.

Awalnya warga mendapati hewan ternak mati misterius di Desa Cipondok.

"Warga kami yang kehilangan tabungan atau ternak kambing itu, ada milik Bapak Warmad, Pak Sarka, Pak Sahudi, Pak Warsona, Pak Rukanta," kata Kepala Desa Cipondok, Rudiyanto saat memberikan keterangan kepada wartawan, Sabtu (19/12/2020).

Total ternak kambing mati milik warga Desa Cipondok ada sebanyak 25 ekor.

"Sisanya hewan ternak mati itu milik warga desa tetangga," katanya.

Korban peternak kambing, kata Rudiyanto, semua sudah didata ulang dan telah melakukan musyawarah.

"Maksud pertemuan pemilik ternak kambing dan anak sapi yang mati, pemerintah desa berikan fasilitas untuk mendapat perhatian," katanya.

Tindakan ini telah disetujui para peternak untuk mendapat bantuan pemerintah.

"Jadi pembuatan proposal mohon bantuan itu disertai stempel basah dari pemerintah desa," katanya.

Permohonan bantuan, kata dia, sebab mereka atau para peternak selama ini secara mandiri lakukan pengembangan usaha ekonomi kerakyatan.

"Iya mereka selama ini mandiri sebagai peternak untuk memenuhi hajat hidup keluarganya," katanya.

Berharap pemerintah dapat memberikan perhatian dengan jelas salurkan bantuan dengan jenis sama. "Minimal mereka peternak bisa kembali memiliki hewan ternak sebagai usaha melangsungkan hidupnya," ujarnya.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved