Hanya Sampai Tahun 2022, Ini Indikasi Kemungkinan Anies Ditinggal Gerindra di Pilkada DKI

Indikasi ini tercium dari sikap Gerindra yang mendukung pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta pada 2024 mendatang.

Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Wahyu Aji
Ist
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto saat mengunjungi kawasan Kampung Aquarium, Jakarta Utara, Sabtu (7/1/2017). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Ujang Komaruddin menilai, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bisa saja ditinggal oleh Gerindra dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI mendatang.

Indikasi ini tercium dari sikap Gerindra yang mendukung pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta pada 2024 mendatang.

"Kalau Gerindra mendukung Anies, seharusnya Gerindra ngotot direvisi UU itu sehingga Pilkada di 2022," ucapnya, Sabtu (6/2/2021).

Pembahasan soal revisi UU No 7 Tahun 2017 tentang Pemilu saat ini tengah dibahas oleh DPR RI.

Dalam draf revisi, DKI Jakarta menjadi salah satu provinsi yang bakal menggelar Pilkada pada 2022 mendatang.

Namun, banyak fraksi di DPR RI yang tetap menginginkan Pilkada serentak dilakukan pada 2024 sesuai dengan UU No 7/2017.

Salah satunya ialah Gerindra yang notabene merupakan partai pendukung Anies dalam Pilkada DKI 2017 lalu.

Hal ini pun menuai polemik lantaran banyak pihak yang menilai pengunduran Pilkada DKI ini sebagai upaya menjegal karier politik Anies.

"Sikap Gerindra ini tetap mendukung usulan pemerintah yang ingin Pilkada di 2024," ujarnya saat dikonfirmasi.

"Artinya saya melihat, Gerindra belum tentu mencalonkan Anies, baik di Pilkada DKI maupun Pilpres," tambahnya menjelaskan. 

Terlebih, jika Pilkada DKI digelar di 2024, maka Gerindra sudah tak memiliki ikatan lagi dengan Anies.

Sebab, masa jabatan Anies sebagai Gubernur DKI Jakarta bakal berakhir pada 2022 mendatang.

"Di 2022 Anies sudah beres dan Ariza sudah beres. Artinya Gerindra tidak punya kepentingan lagi terhadap Anies ketika dia sudah tidak menjabat," tuturnya.

"Jadi, kemungkinan mendukung Anies, bisa juga yang lain," sambungnya.

Sebelumnya, Ketua DPD DKI Jakarta Gerindra Ahmad Riza Patria menegaskan komitmen partainya untuk tetap mendukung Gubernur Anies Baswedan hingga masa jabatannya berakhir pada 2022 mendatang.

Hal ini dikatakan Ariza ketika ditanya soal isu keretakan hubungan Anies-Gerindra yang belakangan mencuat.

"Pak Anies diusung oleh Partai Gerindra dan tugas kami mengawal kepemimpinan pak Anies-Sandi dan sekarang Anies-Ariza sampai berhasil, sampai 2022," ucapnya, Sabtu (6/2/2021).

Meski demikian, ketika ditanya soal kelanjutan hubungan Anies-Gerindra dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI selanjutnya, Ariza enggan menjawab.

Menurutnya, masih sangat prematur membahas Pilkada DKI mendatang untuk saat ini.

Terlebih, kelangsungan Pilkada DKI belum ada kepastian, apakah digelar pada 2022 atau diundur ke 2024.

"Kita tunggu saja, kalau memang Undang-undangnya 2022 ya baru kita bicara. Itu pun masih lama. Kalau undang-undangnya tahun 2024 itu lebih lama lagi," ujarnya.

"Jadi pada saatnya ya kita harus proporsional, jangan ditarik ke depan. Belum waktunya," tambahnya menjelaskan.

Dibanding berbicara soal Pilkada DKI, Ariza menyebut, Girindra saat ini fokus membantu pemerintah dalam penanganan Covid-19.

"Kami sekarang bagaimana bersama memastikan seluruh jajaran kita di pemerintah, di partai politik, DPRD, seluruhnya elemen masyarakat bahkan masyarakat terkecil, bagaimana kita berupaya mencegah dan mengendalikan Covid-19," tuturnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved