Skema Ibadah Imlek di Kelenteng Berusia Ratusan Tahun di Tangerang, Sistem Buka Tutup

Pengurus Kelenteng Boen Tek Bio memberlakukan sistem buka tutup dalam ibadah Tahun Baru Imlek.

Penulis: Ega Alfreda | Editor: Erik Sinaga
TribunJakarta/Ega Alfreda
Suasana Kelenteng Boen Tek Bio yang biasanya sudah dipadati umatnya untuk beribadah kini terpantau sepi karena Pandemi Covid-19, Kamis (11/2/2021) petang. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda

TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Pengurus Kelenteng Boen Tek Bio memberlakukan sistem buka tutup dalam ibadah Tahun Baru Imlek.

Umat yang akan sembahyang di Kelenteng Boen Tek Bio akan dibatasi guna menghindari kerumunan di tengah pandemi Covid-19 di Kota Tangerang.

Berdasarkan data yang dihimpun TribunJakarta.com, kelenteng yang berusia 337 tahun tersebut biasa melayani 7.000 umat saat perayaan Imlek tiap tahunnya.

Namun, Sekretaris Badan Pengurus Kelenteng Boen Tek Bio, Ruby Santamoko mengatakan untuk tahun ini pihaknya menargetkan hanya melayani 10 persen dari total umat yang biasa datang.

"Tujuh ribuan umat kita yang pada biasanya Imlek, biasanya datang salam kurun waktu pada jam 18.00 WIB sampai jam 24.00 WIB malam juga besok pagi. Kita berharap yang datang hanya 10 persen karena sudah diberi imbauan jauh-jauh hari," jelas Ruby di Kelenteng Boen Tek Bio, Kamis (11/2/2021).

10 persen dari 7.000 umat, diperkirakan Ruby hanya ada sekira 700 orang yang akan beribadah di Kelenteng Boen Tek Bio.

Ternyata, pihaknya sudah membuat skema untuk mengurai kerumunan saat perayaan Tahun Baru Imlek.

Ruby menjelaskan, pengurus akan membatasi umat yang masuk ke kelenteng untuk beribadah sekira 50 sampai 100 orang.

"Yang bisa masuk ke area Boen Tek Bio itu adalah maksimal hanya 50-100 orang dan sisanya tunggu di luar. Ada dari polisi untuk menertibkan," ujar Ruby.

Ia pun memprediksi, satu orang paling lama beribadah sekira 10 sampai 15 menit.

Yang kemudian, umatnya diimbau untuk segera meninggalkan Kelenteng Boen Tek Bio supaya orang yang sudah mengantre di luar bisa segera beribadah.

"Memang masing-masing punya niat dan tujuan beda jadi ada yang cepat dan lama. Memang prediksi paling lama sembahyang itu 10 sampai 15 menit," sambungnya.

Kelenteng tersebut pun akan merayakan tanpa ada pesta seperti Barongsai dan Potehi hari ini dan besok.

Berdasarkan pantauan TribunJakarta.com pada Kamis (11/2/2021) petang di Kelenteng Boen Tek Bio, tidak ada aktivitas ibadah di dalamnya.

Hanya banyak kegiatan jual beli pernak-pernik Imlek di sekitarnya saja.

Namun, Kelenteng yang jadi jantung budaya warga Tionghoa di Tangerang tersebut tetap menerima umatnya untuk berdoa tanpa ada pesta.

Ruby Santamoko menjelaskan, kalau tahun 2021 menjadi tahun yang sangat berbeda dalam perayaan Tahun Baru Imlek.

"Terus terang tahun ini enggak ada perayaan, perayaan di Boen Tek Bio yang selama ini kita ada Barongsai, Liong, Potehi, pasar murah, kesenian, kita tiadakan. Karena menyangkut pandemi dan terus terang perbedaannya banyak sekali," jelas Ruby di Kelenteng Boen Tek Bio.

Ia mengaku, persiapan Imlek tahun ini juga sangat berbeda.

Kalau tahun-tahun sebelumnya pengurus sibuk menyiapkan sajian makan, pesta, dan sebagainya, tahun ini mereka disibukan mencari jalan keluar agar umat tidak berbondong-bondong datang.

"Kita sudah lakukan imbauan dari 12 januari 2021 dalam bentuk tulisan. Perkumpulan ketua kami juga sudah buat semacam film pendek berisi imbauan kalau tahun ini Imlekan di rumah saja tidak perlu ke kelenteng," imbau Ruby.

Namun, pihaknya tidak melarang bila ada sebagian umatnya yang kekeh untuk datang ke kelenteng atau pun tidak terpapar informasi berisikan imbauan.

Ruby meneruskan, kalau pengurus menargetkan hanya ada 700 dari 7.000 umatnya yang akan menyambangi Kelenteng Boen Tek Bio.

"Waktu ibadah kami kan tidak serentak jadi mulai dari 18.00 WIB hari ini sampai besok siang jadi terpecah banget. Kami juga menggandeng aparat TNI polisi untuk mengurai kerumunan," tutur Ruby.

Pedagang pernak-pernik Imlek di Tangerang Kena Imbasnya

Pedagang pernak-pernik Imlek di Kota Tangerang terpaksa terima nasib, tertunduk ikhlas tahun ini.

Lantaran, dagangan mereka yang biasanya ludes dalam hitungan hari sekarang tertumpuk sampai berdebu.

Bukan tanpa alasan, dagangan mereka mendadak tidak laku imbas dari Pandemi Covid-19.

Roda ekonomi warga Kota Tangerang yang terhenti pun jadi alasan utama ditambah imbauan Pemerintah setempat untuk tidak merayakan Imlek 2572 secara besar-besaran.

Terpantau langsung di kawasan Pasar Lama Kota Tangerang, para pedagang sudah memerahkan sekitar Klenteng Boen Tek Bio dengan pernak-pernik Imlek.

Sayangnya, pernak-pernik Imlek tersebut masih tertumpuk tebal dan tak sedikit ada yang berdebu.

Jamal seorang pedagang pernak-pernik Imlek di Pasar Lama Tangerang mengaku jumlah pembeli di lapaknya bisa dihitung jari sejak ia membuka lapaknya.

"Sudah buka sekitar dua mingguan, yah cuma segelintir yang mampir beli ini (pernak-pernik Imlek)," curhatnya saat ditemui di lapaknya saat gerimis yang menyiram Kota Tangerang, Kamis (11/2/2021).

Sudah jarang pelanggan, sekali datang hanya membeli amplop kecil untuk angpao yang harganya tidak seberapa.

Menurut Jamal, omzetnya pun terjun bebas alias anjlok sampai 50 persen bila dibandingkan dengan perayaan Imlek tahun lalu.

Padahal, dia tidak pindah lapak dan sudah punya banyak pelanggan tiap tahunnya.

"Ada kali turun 50 persen pendapatan saya tahun ini. Tahun lalu (2020) pas banget sebelum pandemi tuh masih laku saya, sampai habis lah dagangan. Sekarang H-1 masih banyak banget numpuk," ujar Jamal dalam nada agak tinggi.

Ia mengaku bingung apa bila barang dagangannya masih sisa banyak usai Imlek tahun 2021.

Sebab, sudah tidak ada lagi pasar tradisional yang mau menampung pernak-pernik Imlek dengan alasan yang sama, Pandemi Covid-19.

"Ya gatau tampung di mana juga, pemerintah juga enggak mewadahi kita kan. Tutup lebih cepet lagi Pasar Lama," sambung Jamal.

5 Cara Atasi Vertigo Secara Alami, Racik Ramuan Tradisional Ini di Rumah

Sopir Truk Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Jalan Cakung Cilincing

Penanganan Banjir Hanya Sebatas Bantuan Sembako, Wali Kota Bekasi: Tak Selesaikan Masalah

Soal perayaan Tahun Baru Imlek tahun 2021, Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah pun mengimbau warganya yang merayakan tidak berbondong-bondong sesaki rumah ibadah.

Kata dia, warga yang merayakan dapat melaksanakannya secara khidmat di rumah masing-masing sambil berdoa supaya pandemi Covid-19 segera mangkir dari Indonesia.

"Kita imbau masyarakat dalam melaksanakan ibadah imlek, tentu harus tetap memperhatikan protokol kesehatan. Kemarin ada imbauan juga dari pak Menkes, di tengah pandemi yang masih tinggi, tentu beribadah dioptimalkan di rumah. Kalau pun dilaksanakan di rumah-rumah ibadah, kita berharap prokesnya bisa maksimal," imbau Arief mengakhiri.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved