Dituduh Beli Barang Curian, Pria Ini Ditelanjangi Sekuriti: Jaminan Rp 10 Juta

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Muhammad Rizki Hidayat

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Pria berinisial I (22) ditelanjangi sekuriti karena dituduh membeli barang hasil curian di salah satu pusat perbelanjaan di Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (16/2/2021) malam.

"Saya dituduh beli barang curian. Terus saya tiba-tiba ditangkap oleh sekuriti," kata I, kepada awak media, di rumahnya, kawasan Gambir, Jakarta Pusat pada waktu dan hari yang sama.

"Saat dibawa sekuriti, saya dinterogasi terus dibentak-bentak untuk buka celana dan baju," lanjutnya.

Barang yang dimaksud berupa earphone seharga Rp 25 ribuan.

I menjelaskan, dirinya membeli earphone tersebut sejumlah 70-an pasang.

"Total harga yang saya bayar satu jutaan rupiah lebih ke penjual," tambahnya.

Baca juga: Nikita Mirzani Ngebet Jadi Istri Kedua Habib Usman, Karput Beri Sindiran: Lindungi Habib Ya Allah

Baca juga: Kondisi Terbaru Aurel Hermansyah Positif Covid-19 Terkuak, Atta Halilintar Harus Memendam Rindu

Baca juga: Ada Pengaruh Orangtua, Cerita Leida Jalani Bisnis Prostitusi Online di Depok:Sehari Bisa 5 Pelanggan

Nantinya, I akan menjual earphone itu lagi melalui online lantaran dirinya penjual aksesoris ponsel di sana.

I juga membeli earphone tersebut kepada penjual yang lokasinya sama.

"Jadi saya punya rumah toko di sana. Saya juga jual aksesoris ponsel melalui online," jelas I.

"Saya beli ini (earphone) melalui teman saya. Nah, teman saya ini yang menawarkan mau beli earphone tidak di orang ini (penjual), harganya lebih murah," lanjutnya.

Baca juga: Hasil Liga Champions: Liverpool Berjaya di Markas RB Leipzig, Salah Lewati Pencapaian di Musim Lalu

I yang tak tahu-menahu soal barang tersebut, pun membelinya di hari yang sama.

Uangnya pun telah diberikan kepada penjual.

Entah kenapa, oknum sekuriti di sana mendatangi I dan membawanya ke sebuah ruangan.

Padahal, I mengaku tidak tahu barang yang dibelinya itu hasil curian.

"Saya tidak tahu itu barang curian. Nah, pas di ruangan itu ada teman saya (inisialnya D), ditelanjangi juga," tutur I.

Baca juga: Hasil Liga Champions Barcelona Vs PSG: Mbappe Paksa Messi Bertekuk Lutut di Markas Sendiri

"Tapi anehnya yang penjual earphone ke saya ada juga di sana. Tapi tidak ditelanjangi," lanjutnya.

Minta Jaminan Rp10 Juta

Kasus tersebut berujung kepada oknum sekuriti yang meminta I untuk memberikan jaminan Rp10 juta.

Sebabnya, I belum dapat memberikan 70-an earphone yang telah dibelinya karena barang tersebut berada di rumah tokonya.

Rumah tokonya tersebut tidak dapat dibuka karena jam operasional sudah tutup. 

Bahkan kunci rumah tokonya itu dibawa sang pemilik lantaran I hanya seorang karyawan.

Baca juga: Atta Halilintar Bagikan Hasil Swab PCRnya Usai Aurel Positif Covid-19: Jangan Stres dan Panik!

"Sekuriti minta saya uang Rp10 juta untuk jaminan katanya. Terus saya hubungi bapak saya untuk datang ke sana," ujar I yang tampak polos.

I pun sempat menangis karena ketakutan dituduh sebagai penadah.

"Bapak saya datang dan akhirnya dikasihlah sepuluh juta itu," ucap I.

"Tapi kata sekuriti itu, kalau barangnya sudah dikembalikan, uang Rp10 jutanya bakal dibalikin," lanjutnya.

Tidak terima Rp10 jutanya dijadikan jaminan, paman I pun mendatangi lokasi guna meminta uang tersebut. 

"Paman saya datang dan bicara dengan sekuriti itu. Akhirnya Rp 10 jutanya dibalikin, terus KTP (Kartu Tanda Penduduk) saya ditahan," jelas I.

Uang Rp10 jutanya pun kembali. Tapi KTP ditahan oknum sekuriti tersebut.

Rencananya, I akan mengembalikan barang tersebut kepada sekuriti sehingga KTP-nya dapat dipegang lagi.

Baca juga: Nikita Mirzani Ngebet Jadi Istri Kedua Habib Usman, Karput Beri Sindiran: Lindungi Habib Ya Allah

Baca juga: Kondisi Terbaru Aurel Hermansyah Positif Covid-19 Terkuak, Atta Halilintar Harus Memendam Rindu

"Rabu siang saya bakal kembalikan semua. Kalau penjualnya masih ditahan sekuriti saat saya pulang dari sana. Teman saya juga masih di sana," tutup I.

Sementara itu, awak media pun mendatangi lokasi kejadian guna meminta keterangan sekuriti tersebut.

Tapi mereka sudah pulang. Suasana di area pusat perbelanjaan barang elektronik itu juga tutup.