Sisi Lain Metropolitan

Agen Rahasia Jane Pernah Dibayar Paling Rendah Rp 2 Juta Per Misinya, Paling Besar Sampai Dua Digit

Seorang agen rahasia bernama Jane (34) bukan nama sebenarnya, mengungkap berapa bayarannya selama bertugas.

Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Siti Nawiroh
TRIBUNJAKARTA.COM/SATRIO SARWO TRENGGINAS
Sosok Jane berambut pirang, agen rahasia dari detektif angel saat ditemui TribunJakarta.com pada Kamis (25/2/2021). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas

TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN LAMA - Seorang agen rahasia bernama Jane (34) bukan nama sebenarnya, mengungkap berapa bayarannya selama bertugas.

Jane merupakan detektif swasta yang kerap ditugaskan menguntit target yang diduga berselingkuh.

Dalam menjalan tugasnya, setidaknya paling rendah Jane pernah menerima Rp 2 juta dalam setengah hari penyamaran.

Upah tersebut diterima Jane dari atasannya, miss Angel selepas menjalankan misinya.

Para agen, lanjutnya, tidak digaji melainkan diberi upah per misi.

Baca juga: Akui Kecantikan Lesti Kejora Kalahkan Dinda Hauw, Rizky Billar Menanti Momen Ini di Malam Pertama

"Kita dibayar per misi selesai. Kalau per bulan mah kayak PNS (Pegawai Negeri Sipil)," ujarnya seraya berseloroh kepada TribunJakarta.com pada Kamis (25/2/2021).

Bila misi cepat terselesaikan, bayaran langsung turun bersamaan dengan misi baru selanjutnya.

Dikatakan Jane, setiap agen memiliki bayaran yang tidak sama. Tergantung dari pengalaman dan keahliannya.

Jane pernah mendapatkan Rp 2 juta setengah hari.

Follow juga:

Saat itu, misi Jane terbilang tidak begitu sulit lantaran data terkait target sudah ada.

Jadi, Jane tak perlu susah-susah mencari identitas target.

"Minimal Rp 2 juta. Itu sebentar cuma setengah hari. Waktu itu misinya mencari orang dan mengecek itu orangnya atau bukan, make sure. Data-data mengenai target sudah matang, bukannya mencari orang tanpa petunjuk," jelasnya.

Sedangkan upah paling besar, Jane tidak membeberkan berapa nominalnya. Ia hanya membocorkan sekitar dua digit.

Tingkat kesulitan dalam pencarian sesuai dengan upah yang diterima.

Semakin susah dan lama mencari bukti-bukti, semakin besar upahnya.

"Pernah dapat dua digit lah, tergantung case-nya dan tergantung orang yang diselidiki. Kan beda-beda, kalau orang biasa enggak terlalu sulit. Yang sulit kan kalau pejabat, pengusaha atau kaum ekspatriat. Mereka biasanya dijaga oleh bodyguard," ungkapnya.

Ini cerita Jane memata-matai perempuan di Thailand 

Jane pernah menerima misi yang unik selama tujuh tahun menjadi seorang agen rahasia.

Perempuan berambut pirang ini bercerita bahwa dirinya pernah menguntit seorang perempuan hingga ke negeri Gajah Putih, Thailand.

Misi itu bermula dari perintah miss Angel, nama julukan atasannya, untuk menindaklanjuti kecurigaan seorang klien terhadap kekasih perempuannya asal Thailand

Ia diminta memata-matai seorang perempuan itu. Namun, misi itu bukan lah untuk mengungkap kasus perselingkuhan.

Baca juga: KABAR DUKA Jane Shalimar Alami Keguguran Setelah 7 Minggu Mengandung

Baca juga: Sosok Ini Nangis Ratapi Nasib Ririe Fairus yang Diselingkuhi Ayus Sabyan: Kasihan Sama Anak-anaknya

Baca juga: Imbas Isu Perselingkuhan Ayus dan Nissa Sabyan, Begini Kondisi Orangtua Ririe Fairus

"Saya pernah ke Thailand, kalau itu kasusnya unik. Bukan kasus selingkuh tapi memastikan kalau target itu perempuan tulen atau bukan," ujarnya kepada TribunJakarta.com.

Jane bersama rekannya awalnya mengaku bingung bagaimana membuktikanya.

Selama sebulan, ia pun terus mengikuti segala aktivitas perempuan itu.

Sampai akhirnya, Jane menemukan kejanggalan. Perempuan itu rutin berkunjung ke dokter operasi plastik.

"Saya nungguin dia saat berkunjung ke dokter. Dokter operasi plastik. Enggak mungkin dia namanya ada perubahan (di fisiknya) pasti rutin ngecek. Kita tunggu momen itu. Ternyata Transgender," ceritanya kepada TribunJakarta.com.

Secara tampilan fisik, target yang diawasi Jane memang terlihat cantik layaknya seorang perempuan asli.

"Saya aja cantiknya kalah. Mulus putih orangnya. Asli orang sana (Thailand). Hasilnya (operasi plastik) kan memang bagus itu," ujarnya.

Selain itu, targetnya itu sering berkumpul dengan teman-temannya yang turut melakukan operasi plastik.

"Ketika dilihat, mayoritas teman-temannya juga begitu. Ketahuannya itu, loh kok ada yang hasilnya sempurna, ada yang tidak. Mereka kumpul. Cowok Indonesia ini statusnya sudah pacaran dengan perempuan itu. Mungkin mau ke jenjang yang lebih serius. Daripada salah," katanya.

Mengenal Detektif Angel

Dalam film Charlie's Angels, trio agen perempuan bekerja di bawah perintah Charlie Townsend, seorang detektif misterius yang hanya berkomunikasi melalui suara tanpa terlihat.

Pekerjaan mata-mata semacam ini ada di dunia nyata.

Tidak seperti di film, tugas mereka bukan lah berujung baku hantam dengan musuh, tetapi menguntit para pasangan yang diduga selingkuh.

Jane (34), bukan nama asli, ialah salah satu agen rahasia yang bekerja di sebuah jasa detektif swasta bernama Detektif Angel.

Nama samaran itu sama dengan tokoh fiktif Jane Kano yang diperankan Ella Balinska dalam film Charlie Angels yang dirilis tahun 2019 silam.

TribunJakarta.com sempat berbincang bersama Jane di sebuah kedai kopi di kawasan Pondok Indah, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Baca juga: Cerita Wanita Detektif Swasta: Bongkar Ladyboy Thailand Pacar Pria Indonesia Hingga Pasangan Sedarah

Baca juga: Cerita Detektif Jane, Si Agen Rahasia:Diminta Memata-matai Kekasih di Thailand, Ternyata Transgender

Baca juga: Kenalkan, Detektif Swasta Tukang Intai Pelakor, Pebinor hingga Pecinta Sesama Jenis

Ia bersedia menyingkap profesinya sebagai agen rahasia yang bekerja di bawah perintah miss Angel, atasannya.

Perempuan berambut pirang itu bercerita awal mula menjadi seorang mata-mata atau tukang intai.

Pekerjaannya ini sudah dimulai sejak tujuh tahun silam, sekira tahun 2014.

Sebelum menjadi seorang agen rahasia, Jane bekerja sebagai seorang tele marketer di sebuah bank swasta.

Rutinitas yang monoton di bank menyebabkan dia bosan. Menghabiskan banyak waktu dengan duduk dan berlama-lama di ruangan ber-AC membuatnya tidak betah.

Ia memutuskan mencari pekerjaan baru melalui internet. Lalu tak sengaja Jane menemukan sebuah situs tentang jasa detektif swasta bernama www.detektifangel.com.

Jane awalnya heran ada pekerjaan menjadi mata-mata swasta.

"Awalnya saya iseng main ke situsnya, pura-pura jadi klien. Saya kemudian bertanya, kerjanya bagaimana," ujarnya kepada TribunJakarta.com pada Kamis (25/2/2021).

Meski awalnya tak percaya, Jane malah tertarik dengan pekerjaan rahasia itu.

Ia bertanya bagaimana caranya menjadi seorang detektif. Miss Angel pun memberitahu berbagai persyaratan yang harus dipenuhi Jane. Di antaranya keahlian bahasa dan bela diri. 

Semua wawancara dilakukan via telepon tanpa  tatap muka sekalipun. Bahkan, sampai sekarang, ia tak mengetahui wajah asli atasannya yang memberi perintah.

Setelah dua minggu menunggu, Jane akhirnya diterima menjadi agen rahasia oleh miss Angel.

Jane bercerita di awal karirnya, ia didampingi beberapa agen sebagai mentor selama satu bulan. 

Mentornya mengajari Jane cara menguntit target tanpa dicurigai. Ia juga diajarkan cara mengoperasikan video lewat kamera.

Sedangkan untuk peralatan agen selama penyamaran, Jane hanya membeberkan satu alat saja yaitu kamera.

Ia mengenang tugas pertamanya adalah membuntuti perempuan yang diduga selingkuh.

"Pertama kali itu mengikuti perempuan yang diduga selingkuh. Dikasih tahu sama senior, rumah targetnya di mana. Kita tungguin di depan rumahnya, target keluar kita ikuti," ungkapnya.

Jane pun mengekor target perempuan itu sampai akhirnya ketahuan selingkuh dengan pria lain.

Agen rahasia harus memiliki kesabaran dan fokus di atas rata-rata. Soalnya, ia tak boleh lengah ketika memata-matai target. 

Selain itu, Jane kerapkali mengubah penampilannya sesuai dengan target. Miss Angel sering memintanya untuk mengubah warna rambut.

"Dalam sebulan bisa dua kali ganti warna rambut," terangnya.

Dalam setiap penyamarannya, Jane biasanya didampingi bersama seorang rekan atau tim.

Mayoritas Kasus Perselingkuhan

Sejak 2014, Jane telah menuntaskan beragam kasus. Ia mengaku semua misi yang diberikan berjalan mulus.

Dari sekian banyak kasus yang ditangani, mayoritas karena masalah perselingkuhan. Sisanya, mencari orang hilang atau mengecek latar belakang seseorang.

Kasus perselingkuhannya beraneka macam, mulai dari pasangan lawan jenis hingga sesama jenis.

Pengungkapan kasus yang terakhir disebutkan malah tak jarang dilakukan Jane.

Ilustrasi ladyboy
Ilustrasi ladyboy (intisari)

"Kalau target dari pasangan sesama jenis itu banyak. Udah enggak aneh," katanya enteng.

Tak hanya di dalam kota, ia kerap ditugasi ke luar kota. Bahkan, Jane juga pernah mengungkap kasus sampai ke Negeri Gajah Putih, Thailand.

Dari banyak kasus perselingkuhan, 80 persen target yang ditangani terbukti memadu kasih dengan pelakor.

Menjadi agen rahasia harus tahan banting. Tak ada batas waktu dalam bekerja. Jane mengaku akan stand by 24 jam. Soalnya, sebuah misi datang tanpa mengenal waktu.

"Saya pernah di-call tengah malam. Udah tidur itu. Saya kerjain enggak boleh enggak. Saya pribadi selalu sigap enggak pernah menolak tugas," terangnya.

Tak ada yang tahu

Jane bercerita pekerjaannya sebagai mata-mata tak diketahui orang lain.

Bahkan, keluarga terdekatnya pun tidak ada yang tahu.

Ia betul-betul menjaga privasinya sebagai agen.

Jane saat ini mengaku masih berstatus single. Kekasihnya juga tak tahu apa pekerjaannya. 

Bila menikah, mungkin pekerjaan ini akan dipertimbangkan lagi.

Secara pribadi, teman-teman dekatnya menilai Jane adalah sosok yang terbuka.

Sosok Jane berambut pirang, agen rahasia dari detektif angel saat ditemui TribunJakarta.com pada Kamis (25/2/2021).
Sosok Jane berambut pirang, agen rahasia dari detektif angel saat ditemui TribunJakarta.com pada Kamis (25/2/2021). (TRIBUNJAKARTA.COM/SATRIO SARWO TRENGGINAS)

Namun, ketika berada di dunia mata-mata, Jane berubah 180 derajat.

Ia menjadi pribadi yang tertutup.

"Kalau kumpul sama teman-teman saya terbuka. Kalau ditanya kesibukannya, saya jelaskan lagi sibuk jualan online," terangnya.

Selama tujuh tahun bergelut di dunia agen rahasia, Jane menikmatinya. Ia menilai menjadi agen rahasia unik dan berbeda daripada pekerjaan lain.

Ia merasa pekerjaannya ini seperti sedang beraksi di dalam film-film hollywood.

"Kayak di film James Bond atau Charlie Angel's. Karena saya hobi nonton film-film action juga," pungkasnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved