Sisi Lain Metropolitan
Bikin Usaha Makanan Sendiri, Korban PHK di Cipete Ini Banjir Pesanan Usai Didatangi Food Vlogger
Kehadiran food vlogger di tengah pandemi menjadi angin segar bagi penjual makanan. Semenjak disambangi food vlogger, Widodo langsung banjir pesananan
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Wahyu Septiana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas
TRIBUNJAKARTA.COM, CILANDAK - Kehadiran food vlogger di tengah pandemi menjadi angin segar bagi penjual makanan.
Profesi yang sehari-harinya mengulas makanan ini menjadi alat promosi gratis bagi para penjual makanan skala kecil.
Widodo (40), mantan juru masak yang baru membuka usaha makanan bernama Pawon D'Mlinjo, mengaku terbantu dengan kedatangan seorang food vlogger.
Semenjak food vlogger dengan akun @anak.kuliner menyambangi rumah kontrakannya, Widodo langsung kebanjiran pesanan.

Ia tak menyangka pesanan melonjak drastis ketimbang sebelum kedatangan Felix Kurniawan atau Koh Felix, nama pemilik akun tersebut.
"Pesanan tadinya sepi jadi meningkat. Kenaikan 70 sampai 80 persen. Alhamdulilah," ujar Widodo yang sangat berterimakasih dengan food vlogger tersebut.
Baca juga: Kuota Gratis 3 Bulan Buat Siswa, Guru, Mahasiswa & Dosen, Begini Cara Daftarnya
Baca juga: Jokowi Buka Investasi Miras, Pemprov DKI: No Comment !
Baca juga: Gagal Menyalip Lalu Terjatuh, Pemotor Tewas Terlindas Truk Trailer di Cilincing
Widodo dan istrinya, Yunita bersyukur dengan kedatangan food vlogger terkenal yang sudah mengulas makanan Pawon D'Mlinjo.
Banyak pengikut akun tersebut yang terpengaruh dengan ulasan Koh Felix sehingga memesan makanan kepada Widodo.
Saat ditemui TribunJakarta.com di kontrakannya, beberapa kali ojek daring duduk di teras menunggu pesanan yang dimasak Widodo.
Widodo melanjutkan seorang ojek online tak jarang membawa lebih dari satu pesanan.
Baca juga: Kuota Gratis 3 Bulan Buat Siswa, Guru, Mahasiswa & Dosen, Begini Cara Daftarnya
Ia juga beberapa kali mengantarkan pesanan makanan ke penghuni kosan-kosan di sekitar rumahnya.
Pemandangan itu berbeda dengan sebelum kedatangan food vlogger.
Ia berterimakasih juga kepada salah satu tetangganya yang menjembatani antara dirinya dengan food vlogger.

Awal pertemuannya dengan food vlogger berasal dari salah satu tetangganya bernama Nurul.
Semenjak membuka usaha makanan, Nurul menjadi salah satu langganan Widodo. Karena sering beli, mereka menjadi akrab.
Baca juga: Wagub DKI Ariza Pamer Angka Kesembuhan Covid-19 di Jakarta: Kita Bisa Mengendalikan
Widodo bercerita alasannya membuka usaha makanan kepada Nurul.
"Ibu Nurul kemudian memberi tahu temannya, Ibu Mawar yang punya kenalan food vlogger. Saya kemudian menghubungi Ibu Mawar. Hari Jumatnya, koh Felix datang ke sini," ceritanya.
Cerita Widodo, Bangkit usai Kena PHK
Diberhentikan dari restoran imbas pandemi Covid-19, tak membuat Widodo (40) bertopang dagu berlarut-larut.
Mantan juru masak masakan Meksiko itu mengambil hikmah dari masa suram yang menerpanya.

Lewat keahlian memasak bertahun-tahun, ia tengah merintis usaha makanan di rumah kontrakan sederhananya di Kawasan Cipete Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan.
Tak jauh memasuki Gang Melinjo di Jalan Asem II, Kelurahan Cipete Selatan, Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan, sebuah spanduk bertuliskan "Pawon D'Mlinjo" terpampang di sebuah rumah berukuran sekira 3 x 12 meter.
Rumah kontrakan yang dihuni Widodo, istri, anak dan saudaranya itu disulap menjadi restoran pesan antar.
Ditemui TribunJakarta.com, Widodo bercerita bahwa usaha ini merupakan buah hasil bersiasat di tengah kabut kelam pandemi Covid-19.
Baca juga: Wagub DKI Ariza Pamer Angka Kesembuhan Covid-19 di Jakarta: Kita Bisa Mengendalikan
Cerita itu bermula tatkala ditemukan kasus Covid-19 di Restoran Amigos di kawasan Kemang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, tempatnya bekerja sekira bulan Maret 2020.
Penemuan kasus Covid-19 di sana cukup menggemparkan seluruh Indonesia. Sebab, kasus tersebut menjadi yang pertama dipublikasikan pemerintah.
Saat kejadian itu, Widodo mendadak syok. Ia cukup stres dan terpukul mendengar kabar itu. Pekerjaan pun menjadi taruhannya.
Di bulan April, pihak pemilik akhirnya mengumumkan menutup restoran.
Sekira 40-an karyawan yang menggantungkan hidup di restoran itu terpaksa menganggur.
Widodo sempat bekerja serabutan. Ia mengerjakan apa saja demi mencari nafkah.

"Diajak kerja di bangunan, sempat di bengkel. Bener-benerin mesin," ungkapnya di rumah kontrakannya kepada TribunJakarta.com pada Senin (1/3/2021).
Istrinya, Yunita (40), turut membantu meringankan beban Widodo. Pada awal pandemi, ia membantu menjahit pesanan masker dan menjual baju secara online.
Suatu saat, Widodo terpikir untuk merintis bisnis makanan. Namun, pria asal Ngawi, Jawa Timur itu kesulitan mencari tempat.
Harga sewa ruko yang tinggi jadi penyebabnya.
Seorang teman mengusulkan ide kepada Widodo yang sedang menghadapi jalan buntu.

Ia mendorongnya untuk membuka tempat makan di rumah sendiri.
"Kenapa kamu enggak buka di rumah aja? Di sekitar rumah kan banyak kosan daripada mereka keluar ya kan jauh, yaudah kamu buka di sini (rumah). Coba-coba dulu siapa tahu ada yang mau kan masakan kamu enak," ujar Widodo menirukan perkataan temannya.
Ide temannya itu pun dilakukan. Ruang dapur berukuran sempit dijadikan tempat memasak pesanan pelanggan.
Untuk promosi, Widodo jemput bola dengan menyebarkan sejumlah flyer menu makanan ke kamar-kamar kosan.
"Saya sebar-sebarin ke tiap kamar di kosan. Karena saya sudah dikenal," lanjutnya.
Ia memasukkan jenama usahanya bernama Pawon D'mlinjo di layanan aplikasi Go-food dan Grab-food.
Selain itu, bila pelanggan tinggal di sekitar Cipete, Widodo memberikan gratis pengiriman.

Pelanggan bisa memesan melalui nomor whatsapp di 087889428338 atau 087732920212.
Bikin menu sendiri
Ia bercerita sejak tahun 2004, Widodo sudah diangkat menjadi seorang juru masak di Restoran Amigos.
Ia terbiasa memasak masakan khas Meksiko. Di antaranya nacos, taco, burrito, quesadilla dan lain-lain.
Namun, Widodo tidak menjual menu Meksiko. Ia beralasan bahwa masakan tersebut asing di telinga masyarakat.
Ia memutuskan meracik sendiri menu seperti chicken katsu, ayam bakar rempah, ayam goreng telur, ayam goreng meringis dan chicken drum stick.

Menu yang dijual terbilang murah. Kebanyakan serba Rp 19 ribu. Hanya Chicken drum stick seharga Rp 14 ribu.
Meski menu yang dijual sebenarnya pasaran. Namun, ada keunggulannya. Widodo mengolah masakan dengan memakai bahan-bahan yang masih segar.
Misalnya, daging katsu dan ayam yang digunakan masih segar. Ia tak menggunakan daging beku (frozen food). Menu katsu, misalnya, ia langsung mengolahnya begitu pesanan datang.
Saat TribunJakarta.com menyambangi dapurnya, Widodo tampak sedang melumuri daging ayam fillet dengan tiga jenis tepung sebelum digoreng di minyak mendidih.
Sayurannya pun demikian. Misalnya, kol putih, wortel dan kol merah sebagai makanan pendamping yang digunakan masih segar.
Pada masa awal buka, orang yang memesan masih dihitung jari. Yunita mengatakan dalam sehari paling sekitar tiga pesanan yang masuk.
Baca juga: Wagub DKI Ariza Pamer Angka Kesembuhan Covid-19 di Jakarta: Kita Bisa Mengendalikan
Namun, semenjak seorang youtuber makanan mengulas usahanya dan kisah hidupnya, pembeli seketika melonjak drastis.
Ojek online kini tak jarang menunggu di depan teras kontrakannya.
Ingin mengembangkan usaha
Belum lama ini, sekitar dua minggu yang lalu, pihak restoran Amigos mengajaknya kembali bergabung untuk mengisi kekosongan karyawan di cabang lainnya di kawasan Setiabudi.
Beberapa rekannya yang sebelumnya keluar akhirnya kembali kerja di sana.
Widodo yang kadung membangun usaha tak berkeinginan untuk kembali bekerja menjadi karyawan.
"Saya diminta gabung lagi, tapi saya pikir-pikir maaf deh pak saya enggak bisa. Saya capek ikut orang. Saya ingin mandiri," ujarnya.
Dampak pandemi memberikan hikmah bagi Widodo. Pikirannya terbuka untuk merintis usaha.
Baca juga: Wagub DKI Ariza Pamer Angka Kesembuhan Covid-19 di Jakarta: Kita Bisa Mengendalikan
Baca juga: Kuota Gratis 3 Bulan Buat Siswa, Guru, Mahasiswa & Dosen, Begini Cara Daftarnya
Baca juga: Jokowi Buka Investasi Miras, Pemprov DKI: No Comment !
Kendati belum dibilang sukses, tetapi dengan merintis usaha baru Widodo optimistis bisa bertahan. Bahkan, ia berniat serius untuk mengembangkan usahanya.
Kini, pengalaman belasan tahun di restoran itu digunakan untuk merintis sebuah harapan baru demi menghapus mimpi buruk akibat dampak pandemi.