Nama Terseret Konflik Demokrat, DPP GAMKI Tegaskan Tidak Terlibat Polemik Partai Politik
Nama Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) terseret dalam konflik Partai Demokrat. Merespon cuitan Andi Arief.
Penulis: Ferdinand Waskita Suryacahya | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Nama Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) terseret dalam konflik Partai Demokrat.
DPP GAMKI pun berkomentar mengenai nama organisasi tersebut yang disebut oleh nama Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Andi Arief sebagai pelaksana acara pertemuan di Hotel The Hill Sibolangit Deli Serdang pada hari Kamis-Minggu, 4-7 Maret 2021.
"Kami dari Dewan Pimpinan Pusat GAMKI perlu menyampaikan beberapa hal," ujar Ketua Umum DPP GAMKI Willem Wandik dalam keterangan tertulis, Kamis (4/3/2021).
Willem Wandik menegaskan GAMKI adalah organisasi yang independen dan tidak terafiliasi kepada partai politik ataupun organisasi manapun.
Fungsionaris pengurus ataupun anggota GAMKI, kata Willem Wandik, baik di pusat maupun daerah, diberikan kebebasan, hak berdemokrasi, dan hak politik secara pribadi masing-masing untuk dapat terlibat dalam organisasi masyarakat lainnya ataupun partai politik.
"Namun GAMKI memiliki kebijakan untuk tidak ikut campur dalam urusan internal maupun eksternal organisasi lain, baik itu organisasi masyarakat maupun partai politik yang sedang berpolemik dan inkonstitusional,"ujar Willem.
Willem mengatakan DPP GAMKI telah menelusuri dan mengkonfirmasi kepada Dewan Pimpinan Daerah GAMKI Provinsi Sumatera Utara terkait persoalan ini.
"Dapat kami tegaskan bahwa DPD GAMKI Provinsi Sumatera Utara ataupun DPC GAMKI se-Sumatera Utara tidak pernah melaksanakan kegiatan ataupun pertemuan apapun di Hotel The Hill Sibolangit, Deli Serdang pada tanggal 4-7 Maret 2021," kata Willem.
Sementara itu, Sekretaris Umum GAMKI Sahat Martin Philip Sinurat mengatakan pihaknya sedang membentuk tim pencari fakta.
Hal itu untuk menelusuri apakah ada oknum yang telah membawa-bawa nama organisasi GAMKI dalam mempersiapkan pertemuan antara oknum-oknum KLB dan Moeldoko di Hotel The Hill Sibolangit, Deli Serdang.
"Siapapun orang yang terbukti mengait-ngaitkan organisasi GAMKI dalam urusan internal organisasi lainnya, kami dari DPP GAMKI akan melakukan langkah organisasi ataupun langkah hukum lainnya secara tegas dan terukur," ujarnya.

Sahat telah meminta semua pihak untuk tidak mengkait-kaitkan organisasi GAMKI dengan polemik partai politik Demokrat yang sedang terjadi saat ini.
Demikian klarifikasi ini kami sampaikan. Terimakasih atas perhatian dari kita semua.
Diketahui, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Andi Arief membeberkan, informasi terkait adanya rencana kudeta dari sekelompok orang untuk melengserkan kepemimpinan Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di sebuah hotel di Sumatera Utara.
"Ya benar (di Sumatera Utara). Di Sibolangit, Deli Serdang. Mengatasnamakan Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI)," kata Andi saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (4/3/2021).
Dugaan dilaksanakannya kudeta juga diungkapkan Andi melalui cuitan di akun Twitternya, @Andiarief_.
Dugaan tersebut diketahui setelah timnya melakukan investigasi langsung di lokasi.
Menurut dia, ketika tiba di lokasi, timnya langsung menanyakan kepada resepsionis apakah ada kegiatan yang mengatasnamakan Partai Demokrat.
Namun, resepsionis menjawab tidak ada kegiatan yang mengatasnamakan Demokrat di hotel tersebut.
"Setelah tim kami sampai di lokasi, meminta informasi ke resepsionis menanyakan kegiatan Demokrat. Akan tetapi, resepsionis menjawab kegiatan Demokrat tidak ada. Akan tetapi yang ada kegiatan GAMKI yang dilaksanakan selama tiga hari, Kamis, Jumat dan Sabtu," tulis Andi dalam cuitan yang dibagikan kepada Kompas.com.
Selanjutnya, tim meminta daftar tamu yang hadir dalam kegiatan tersebut.
Setelah dilihat, diketahui ada beberapa nama seperti Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko hingga Marzuki Alie.
"Setelah kami cek meminta siapa yang datang tamu-tamu dari luar kota, maka ditemukan sejumlah nama-nama seperti Jhoni Allen, Nazaruddin, Marzuki Alie, Moeldoko, Darmizal, Ahmad Yahya, Max Sopacua, dan lain-lain," ungkap dia.
Dari nama-nama yang ada, Jhoni Allen disebut belum melakukan check-in. Rencananya, lanjut dia, mereka akan melakukan check-in pada Jumat (5/3/2021).
Namun, menurut laporan resepsionis, ajudan Jhoni Allen yakni Roy Simanjuntak dan Ketua GAMKI Sumut Landen Marbun tengah meninjau hall kegiatan acara.
Ia menambahkan, di lokasi hotel juga belum ditemukan atribut Partai Demokrat.
"Dari daftar list tidak ada ditemukan para ketua DPC se-Sumatera Utara. Kalau ada nama-nama bukan mantan pengurus yang sudah tidak menjabat lagi di DPD, dan DPC beberapa provinsi dan kabupaten," lanjut Andi.
Sebelumnya, polemik Partai Demokrat semakin berkepanjangan.
Baca juga: Sopir Bus di Tangerang Ogah Divaksin Covid-19, Dinas Kesehatan Tidak Akan Beri Sanksi
Baca juga: 6 Ramuan Tradisional Berkhasiat Mengobati Cantengan Secara Alami, Catat Bahan-bahannya
Baca juga: Satpol PP Ancam Polisikan Pria yang Mengaku Anak Anggota TNI Saat Menolak Sanksi Razia Masker
Salah satu mantan kader Demokrat, Darmizal menyebut ia bersama sejumlah pendiri dan kader senior Demokrat tengah menyiapkan rencana Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat.
"Agar ada perbaikan kinerja apabila ketua umumnya diganti melalui progres kongres luar biasa," kata Darmizal dalam konferensi pers di Mega Kuningan, Jakarta, Sabtu (27/2/2021), dikutip dari Kompas.tv.
Merespons adanya rencana itu, Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan, para mantan kader Demokrat tidak perlu memaksakan diri membuat KLB.
"Jangan memaksakan diri membuat KLB bodong. Sudah mantan kader, masih saja mau ikut-ikutan mengurus Partai Demokrat. Lebih baik waktunya dipakai buat bantu rakyat saja yang sedang kesulitan karena pandemi dan bencana" kata Herzaky dalam siaran pers, Rabu (3/3/2021).
Herzaky mempertanyakan klaim sejumlah mantan kader yang menyebut KLB Partai Demokrat tinggal menunggu waktu.
Ia mengatakan, para mantan kader sudah tidak berhak membawa-bawa dan mengatasnamakan diri sebagai Partai Demokrat.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sebut Nama Moeldoko hingga Marzuki Alie, Andi Arief Ungkap Adanya Dugaan Kudeta Terhadap Demokrat di Sumatera Utara",