Sate Ayam H.Martingen, Rekomendasi Makanan Enak dan Legendaris di Jaksel: 7000 Tusuk Ludes Tiap Hari

Warung sate H.Martingen Sakerah sangat terkenal enak dan legendaris di Jakarta Selatan. Warung sate ini telah berdiri selama 38 tahun sejak 1983

Penulis: Pebby Ade Liana | Editor: Wahyu Septiana
TRIBUNJAKARTA.COM/PEBBY ADHE LIANA
Warung sate H.Martingen Sakerah sangat terkenal enak dan legendaris di Jakarta Selatan. Warung sate ini telah berdiri selama 38 tahun sejak 1983 

Laporan wartawan TribunJakarta.com, Pebby Adhe Liana

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Food lovers, wajib coba sate ayam yang ada di warung Sate H.Martingen Sakerah, atau yang dikenal dengan nama Sate Pertok PI atau Sate Ayam Pondok Indah Pertok di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Warung sate ini, terkenal enak dan legendaris di Jakarta Selatan.

Sebab, Sate H.Martingen Sakerah telah berdiri selama 38 tahun sejak 1983.

Punya banyak pelanggan, sate ayam ini masih bertahan sampai sekarang.

Bahkan menurut Rozi anak dari H.Martingen, warung ayahnya ini mampu menjual sekitar 7000 sampai 12000 tusuk sate perharinya.

Terdapat dua buah alat bakaran sate yang tak berhenti mengepul di warung Sate Ayam H.Martingen. Sate-sate di sini, dibakar dengan polesan bumbu sebanyak 2 kali agar meresap dengan baik ke dalam daging.
Terdapat dua buah alat bakaran sate yang tak berhenti mengepul di warung Sate Ayam H.Martingen. Sate-sate di sini, dibakar dengan polesan bumbu sebanyak 2 kali agar meresap dengan baik ke dalam daging. (TRIBUNJAKARTA.COM/PEBBY ADHE LIANA)

"Dalam sehari, bisa habis sekitar 7000 tusuk, itu khusus yang sate ayamnya. Tapi kalau hari Sabtu-Minggu bisa mencapai 12000an," kata Rozi pada TribunJakarta.com, Kamis (4/3/2021).

Sate Ayam H.Martingen sebenarnya tak hanya menawarkan sate ayam saja.

Baca juga: Bertemu Perwakilan Skateborder, Gubernur Anies: Kami Ingin Teman-teman Manfaatkan Skatepark

Baca juga: Bocah 8 Tahun Diterkam Buaya Ganas di Sungai Tempakul, Jasad Masih Utuh di Dalam Perut Buaya

Baca juga: Pandemi Belum Berakhir Ditambah Cabai Meroket, Sejumlah Pengusaha Warteg Terpaksa Tutup

Ada pula sate kambing, sate kulit, sate taichan, dan sop kambing.

Tapi menurut Rozi, menu favorit yang sudah sangat dikenal orang adalah sate ayamnya.

Di akhir pekan, warung ayahnya itu mampu menghabiskan sekitar 12000 tusuk sate ayam dalam sehari.

"Sementara untuk sate kambingnya paling hanya seribu tusuk. Karena itu adalah menu baru, baru sekitar 3 tahun ini," ungkapnya.

Sepiring sate ayam disajikan lengkap dengan sambal dan taburan bawang goreng di atasnya.
Sepiring sate ayam disajikan lengkap dengan sambal dan taburan bawang goreng di atasnya. (TRIBUNJAKARTA.COM/PEBBY ADHE LIANA)

Sebanyak 25 pegawai dipekerjakan untuk mempersiapkan proses pengolahan sate dari sebelum dijual, sampai siap disantap pengunjung.

Mulai dari pengolahan bumbu, daging ayam, sampai kepada bagian penyajian.

Kalau food lovers ke sini, terdapat dua buah alat bakaran sate yang tak berhenti mengepul.

Sate-sate di sini, dibakar dengan polesan bumbu sebanyak 2 kali agar meresap dengan baik ke dalam daging.

Disarankan, sebaiknya food lovers datang sekitar sore hari atau diluar jam makan siang supaya tidak begitu antre.

Baca juga: Bertemu Perwakilan Skateborder, Gubernur Anies: Kami Ingin Teman-teman Manfaatkan Skatepark

Potongan Ayam Yang Besar-Besar

Bagi Anda yang ingin ke sini, Sate Ayam H.Martingen tepatnya ada di Komplek Pertokoan Taman Hijau Baru Pondok Indah, Jalan Gedung Hijau Raya No.45, RT.1/RW.13, Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Lokasinya, tidak terlalu jauh dari Mall Pondok Indah.

Anda bisa melewati Jalan Metro Pondok Indah, hingga bertemu bundaran lalu belok ke Jalan Gedung Hijau Raya.

Kalau sudah berada di dalam komplek pertokoannya, menemui lokasi rumah makan sate ini ternyata cukup mudah.

Sate ayam, jadi menu favorit di Sate H.Martingen, harganya Rp 28 ribu untuk seporsi isi 10 tusuk. Jika di tambah lontong, maka harganya Rp 33 ribu.
Sate ayam, jadi menu favorit di Sate H.Martingen, harganya Rp 28 ribu untuk seporsi isi 10 tusuk. Jika di tambah lontong, maka harganya Rp 33 ribu. (TRIBUNJAKARTA.COM/PEBBY ADHE LIANA)

Cari saja asap yang terlihat mengepul. Benar saja, begitu saya memasuki kawasan komplek, terlihat kepulan asap yang tak berhenti.

Asap ini berasal dari panggangan sate yang tak henti-hentinya membakar sate pesanan pelanggan.

Karena yang menjadi favorit adalah sate ayamnya, saya memesan satu porsi sate ayam yang berisi 10 tusuk sate seharga Rp 28 ribu.

Agar lebih lengkap dan mengenyangkan, ditambah dengan irisan lontong seharga Rp 5 ribu, jadi total Rp 33 ribu.

Menurut Rozi, yang membedakan antara sate di sini dengan sate lainnya adalah potongan ayamnya yang besar-besar dan juga bumbunya.

Lantas, langsung saja saya coba.

Sepiring sate ayam yang saya pesan disajikan lengkap dengan sambal dan taburan bawang goreng di atasnya.

Secara penampilan, memang sangat menghiurkan. Apalagi potongan daging ayamnya memang terlihat cukup besar seperti yang dikatakan Rozi.

Sementara bumbu kacangnya, berwarna lebih pekat dan teksturnya kental juga lebih halus.

Kalau Anda penggemar daging yang rasanya lebih juicy, pasti Anda akan ketagihan menyantap sate H.Martingen ini.

Sepiring sate ayam disajikan lengkap dengan sambal dan taburan bawang goreng di atasnya.
Sepiring sate ayam disajikan lengkap dengan sambal dan taburan bawang goreng di atasnya. (TRIBUNJAKARTA.COM/PEBBY ADHE LIANA)

Sebab, sate ini tipenya lebih kenyal dan empuk karena tidak dibakar sampai terlalu kering.

Sate H.Martingen ini buka setiap hari mulai pukul 8.00 WIB sampai sekitar pukul 19.30 WIB.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved