Bupati Lebak Iti Jayabaya Luruskan Soal Kirim Santet ke Moeldoko: Sia-sia Atuh Shalat dan Puasa Saya

Ketua DPD Demokrat Banten, Iti Jayabaya meluruskan pernyataan dirinya yang berniat untuk menyantet Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko

Editor: Wahyu Aji
Kolase Tribunnews.com/Surya Malang
Iti Jayabaya yang menjabat sebagai Ketua DPD Partai Demokrat Banten sekaligus Bupati Lebak ini dengan tegas menyampaikan sikap penolakannya terhadap hasil Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang yang menunjuk Moeldoko sebagai Ketua Umum Demokrat. Ia sempat menyatakan akan mengirim 'santet Banten' untuk Moeldoko. 

Laporan wartawan Tribunbanten.com, Marteen Ronaldo Pakpahan

TRIBUNJAKARTA.COM, LEBAK - Ketua DPD Demokrat Banten, Iti Jayabaya meluruskan pernyataan dirinya yang berniat untuk menyantet Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko yang terpilih sebagai Ketum Partai Demokrat dalam Kongres Luar Biasa (KLB) di Deliserdang, Sumatera Utara. 

Menurut Iti, ungkapan itu sebagai kekesalan dirinya terhadap kudeta kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

"Omongan santet merupakan puncak kekesalan kita DPD Demokrat Banten. Itu hanya bentuk ancaman kita, tapi tidak ada niatan kita melakukan hal tersebut. Kita merasa kesal dan emosi, karena adanya kudeta KLB Demokrat yang dilakukan oleh Moeldoko," kata Iti Octavia Jayabaya saat dihubungi, Senin (8/2/2021).

Ia menjelaskan apabila ia melakukan santet kepada Moeldoko maka ibadahnya yang telah dilakukan akan sia-sia saja dan tidak ada artinya.

Apalagi, santet tidak dibenarkan oleh ajaran agama manapun, sehingga ucapan tersebut spontan ia keluarkan karena kecewa atas sikap Moeldoko.

Ungkapan itu menurut Iti, sebagai bukti bahwa partai mercy di Banten tetap setia kepada AHY sebagai Ketum Partai Demokrat yang sah dan sudah ditetapkan oleh Kemenkumham pada 2020 silam.

"Mana mungkin saya nyantet, sia-sia atuh shalat dan puasa saya. Rugi mengorbankan itu semua untuk seorang perampok partai. Kami siap pasang badan untuk ketum dan Demokrat," jelasnya.

Sementara itu, pihaknya juga melakukan aksi berupa cap darah di DPD Demokrat Banten sebagai tanda kesetiaan dan loyalitas kepada AHY.

"Kami melakukan aksi cap darah, sebagai tanda kita akan memperjuangkan AHY sebagai ketum kami," tegasnya.

Apa Saja Jenis Santet Banten

Ilustrasi santet
Ilustrasi santet (Net/Tribunnews)

Ketua DPD Partai Demokrat Banten, Iti Jayabaya secara spontan berucap akan mengirim santet Banten kepada Moeldoko yang dipilih sebagai Ketua Umum (Ketum) Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB).

Iti Jayabaya yang kini menjabat sebagai Bupati Lebak itu dengan tegas menyampaikan sikap penolakannya terhadap hasil Kongres Luar Biasa (KLB) Deliserdang pada Jumat (5/3/2021).

Dalam pernyataannya, Iti Jayabaya bahkan siap mengirimkan santet Banten untuk Moeldoko.

"Banten tidak gentar. Kami tetap setia pada ketum (AHY) kami yang ganteng. Kalau pun kami harus turun berdemo, kami siap. Santet Banten akan dikirim untuk KSP Moeldoko," ungkap Iti.

Dikutip dari karya disertasi kriminolog Universitas Indonesia, Tb Ronny Nitibaskara yang berjudul “Reaksi Sosial Terhadap Tersangka Dukun Teluh di Pedesaan Banten Jawa Barat (1985-1990)”, dijelaskan bahwa praktik ilmu santet atau teluh di wilayah Banten sudah dihayati dari masa ke masa sejak zaman Banten Lama atau sebelum masuknya Islam.

Menurut keyakinan penduduk Banten, terdapat bermacam ilmu teluh berdasarkan caranya: teluh angin, teluh banyu, teluh geni, dan teluh pangjarahan. Dua yang pertama mengirim benda-benda seperti jarum, paku, dan beling (pecahan kaca) lewat angin dan air.

Teluh geni (api/baja) memberi hasil lebih cepat, dengan memasukkan pisau kecil ke dalam sebuah gelas, ditutup kain, dan dibacakan mantra-mantra; jika pisau hilang dan air menjadi merah pertanda korban sebentar lagi mengalami bencana.

Untuk teluh pangjarahan dilakukan dengan meminta kepada roh halus yang menempati kuburan.

Sementara, praktisi supranatural, Ki Geni Seketi mengatakan berbicara tentang santet atau teluh, di Indonesia ada banyak daerah yang terkenal dengan ilmu santetnya yang bisa menyakitkan bahkan bisa membuat nyawa seseorang hilang.

"Salah satu suku yang juga terkenal dengan santetnya adalah Suku Baduy Banten. Memang, suku ini lambat laun semakin terbuka dengan masyarakat luar. Namun, mereka tetap ditakuti karena masih melestarikan ilmu-ilmu gaib dari para leluhur," katanya saat diwawancarai TribunBanten.com, Senin (8/3/20210.

Lanjutnya, menurutnya selama orang tidak mengganggu urusan dan merusak wilayah warga Suku Baduy, mereka tidak akan menggunakan ilmunya untuk melkukai.

"Masyarakat suku ini tidak seseram yang dibayangkan kok. Mereka sangat ramah dengan orang baru dan bersikap lemah lembut. Yang pasti, selama tidak mengganggu urusan atau merusak wilayah mereka, hidupmu masih selamat," ucapnya.

Ia mengatakan, terkait soal jenis-jenis ilmu santet Banten yakni teluh angin, teluh banyu, teluh geni, dan teluh pangjarahan, yang membedakan hanyalah cara pengirimannya saja.

"Ini hanya perbedaan cara pengirimannya saja. Melewati angin,air,api dan tanah. Kalau luar pulau biasanya pakai angin," terangnya.

Iti Jayabaya Setia Pada AHY

Dikutip dari Tribunnews.com, dalam Commander's Call yang digelar seluruh Ketua DPD Partai Demokrat dari 34 provinsi, Iti menyampaikan bahwa dirinya tetap setia kepada Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono.

Ia dengan tegas menyebut bahwa dirinya menolak adanya KLB Deli Serdang yang dikatakannya sebagai KLB Ilegal.

Baca juga: Tegaskan Setia kepada AHY, Ketua DPD Demokrat Banten: Santet Banten akan Dikirim untuk KSP Moeldoko

"Saya Iti Octavia Jayabaya, Ketua DPD Demokrat Banten beserta seluruh Ketua DPC dan anggota DPRD di mana saya diberikan amanah dan pemilik suara yang sah sebagai Ketua DPD, kami menolak KLB ilegal," kata Iti dalam kegiatan Commander's Call di Kantor DPP Demokrat, Jakarta Pusat, Minggu (7/3/2021).

Iti memastikan dirinya bersama para ketua DPC serta kader di Banten tidak gentar menghadapi kubu Moeldoko.

Bahkan, Iti menyampaikan siap mengirimkan santet kepada Moeldoko.

"Banten tidak gentar," tegas Iti.

"Kami tetap setia pada ketum (AHY) kami yang ganteng. Kalau pun kami harus turun berdemo, kami siap. Santet Banten akan dikirim untuk KSP Moeldoko," ungkap Iti.

SBY Malu Kepada Moeldoko

SBY saat konferensi pers menanggapi KLB Partai Demokrat, Jumat (5/3/2021).
SBY saat konferensi pers menanggapi KLB Partai Demokrat, Jumat (5/3/2021). (TANGKAPAN LAYAR Kompas.TV)

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan pernyataan sikapnya atas hasil Kongres Luar Biasa (KLB) Demokrat di Deli Serdang Sumatera Utara yang melahirkan ketua umum baru yakni Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko.

SBY masih ingat betul sebulan lalu, mulai Moeldoko dan sejumlah orang yang diduga kuat berencana melakukan kudeta kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Ketua Umum Partai Demokrat, kompak mengelak hal itu tersebut.

"Mereka mengatakan, Demokrat hanya mencari sensasi, demokrat hanya play victim, KSP Moeldoko mengatakan itu hanya ngopi-ngopi, pelaku gerakan mengatakan itu hanya rapat-rapat biasa," kata SBY dalam konferensi pers di Cikeas, Bogor, Jumat (5/3/2021) malam, seperti dikutip TribunBanten.com dari Kompas Tv.

Namun saat ini, lanjut SBY, dugaan itu akhirnya terbukti. "Tetapi hari ini, sejarah mengabadikan apa yang terjadi di negara yang kita cintai ini," ujarnya.   

SBY menyebut seorang Moeldoko dengan tega melakukan kudeta kepemimpinan Partai Demokrat lewat KLB di Deli Serdang.

"Memang banyak yang tercengang, banyak yang tak percaya bahwa KSP Moeldoko yang bersengkongkol dengan orang dalam benar-benar tega dan dengan darah dingin melakukan kudeta ini," ucap SBY.

Menurut SBY, kudeta yang dilakukan Moeldoko yang merupakan mantan Panglima TNI itu adalah cara yang tidak terpuji, tidak ksatria dan memalukan.

"Sebuah perebutan kepemimpinan yang tidak terpuji, jauh dari sikap kesatria dan nilai-nilai moral dan hanya mendatangkan rasa malu bagi perwira dan prajurit yang pernah bertugas di jajaran Tentara Nasional Indonesia," kata SBY sembari mengelus dada.

Bahkan, SBY mengaku merasa malu dan bersalah pernah memberikan jabatan Panglima TNI kepada Moeldoko saat menjabat presiden. 

"Termasuk rasa malu dan rasa bersalah saya, yang dulu beberapa kali memberikan kepercayaan dan jabatan kepadanya," ucap SBY.

"Saya memohon ampun kehadirat Allah SWT, Tuhan yang Maha Kuasa atas kesalahan saya itu," imbuhnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunbanten.com dengan judulIti Jayabaya Sebut Tak Ada Niat Kirim Santet Banten ke Moeldoko: Sia-Sia Atuh Salat dan Puasa Saya

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved