Kota Bekasi HUT ke-24, Sejarawan: Jangan Sampai Banjir Jadi Indentitas
Kota Bekasi pada 10 Maret 2021 memperingati hari jadi ke-24 tahun, Sejarawan Ali Anwar menilai, jangan sampai banjir jadi identitas wilayah setempat.
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI SELATAN - Kota Bekasi pada 10 Maret 2021 memperingati hari jadi ke-24 tahun, Sejarawan Ali Anwar menilai, jangan sampai banjir jadi identitas wilayah setempat.
Ali mengatakan, Kota Bekasi saat ini dihuni oleh masyarakat heterogen. Pembangunan yang masih makin terasa hingga dewasa ini.
"Jadi di Bekasi ini memang sudah tercipta menjadi wilayah yang heterogen masyarakatnya baik sisi agama, kultur, dan budaya," kata Ali.
Dia berharap, semakin dewasa Kota Bekasi, semua aspek toleransi yang sudah tercipta tetap terawat dan menjadi cermin kebhinekaan Indonesia.
"Jadi itu harus dirawat betul, jangan sampai terjadi gesekan karena kalau terjadi gesekan yang di dalamnya terdiri atas banyak suku, golongan, agama, itu akan menjadi runcing dan berbahaya," terang dia.
Kemudian lanjut dia, pembangunan di Kota Bekasi yang sudah berjalan begitu masif harus diimbangi dengan pembangunan non-fisik.
"Tentu pembangunannya, pemerintah jangan semata membangun aspek fisik. Tentu juga harus membangun aspek non-fisik selain pendidikan juga ada seni dan budaya," ucap Ali.
Baca juga: Mafia Tanah Ancam Warga Kemayoran untuk Angkat Kaki, Perintahnya Datang dari Oknum Penasehat Hukum
Baca juga: ASN Jajaran Pemkot Jakarta Timur Mulai Menjalani Vaksinasi Covid-19
Baca juga: Wakil Gubernur DKI Belum Tahu Varian Baru Virus Corona Ditemukan di Jakarta
Di usia ke-24 tahun, Kota Bekasi menurut dia masih minim jatidiri. Hal ini disebabkan, tidak konsennya pemerintah dalam melahirkan kebijakan yang bertujuan melestarikan seni dan budaya.
"Seni dan budaya ini anggarannya sangat kecil, pemerintah ini memberikan anggaran yang amat kecil, dampaknya adalah kita seperti tidak memiliki jatidiri," ucapnya.
Jangan sampai lanjut Ali, banjir yang setiap tahun terjadi di Kota Bekasi malah menjadi penilaian publik, sehingga mengarah pada indentitas yang dikenal secara luas.
"Iya iya (jangan sampai Bekasi dikenal karena banjirnya) pemerintah harus serius menangani persoalan banjir Bekasi ini," ungkapnya.