Puluhan Tahun Jadi Penyidik PPA, Aiptu Veronica Tak Bisa Lupakan Kasus Memilukan di Cilincing

Dari ratusan bahkan ribuan kasus yang sudah Aiptu Veronica tangani, ada satu kejadian yang sampai hari ini masih terbersit dipikirannya

Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Muhammad Zulfikar
TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino
Aiptu Veronica, penyidik polwan dari Unit PPA Polres Metro Jakarta Utara, tak kuasa menahan emosinya saat menginterogasi Djamaludin (52), ayah yang mencabuli putri kandungnya di wilayah Koja, Jakarta Utara, Rabu (10/3/2021). 

Lebih kejinya lagi, perbuatan bejat ini dilakukan pelaku dalam kamar putrinya, di mana masing-masing korban melihat apa yang diperbuat sang ayah kepada saudara kandung mereka.

"Jadi sangat ingat sekali, karena kejadiannya itu, korban itu sudah tahu jadwalnya, hari Senin kakaknya, Selasa adiknya. Jadi kedua korban tidur dalam satu kamar, bapaknya "ngerjain" kakanya, adiknya ngelihat," ucap Veronica.

Sampai akhirnya, lanjut Veronica, ayah bejat tersebut divonis 15 tahun penjara.

Nahas, belum sampai menjalani seluruh masa hukumannya, tersangka tutup usia di penjara.

"Sangat-sangat memilukan," tutup Veronica.

Merasakan apa yang dirasakan korban

Kasus pencabulan yang dilakukan Djamaludin (52) terhadap putri kandungnya, J (16), ditangani Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Metro Jakarta Utara.

Unit yang berada di bawah Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Utara ini secara khusus memang menangani kasus-kasus yang melibatkan korban dari kalangan perempuan hingga anak di bawah umur.

Ketika menangani kasus pencabulan yang dilakukan Djamaludin, salah satu anggota yang ditugaskan melakukan penyidikan ialah Aiptu Veronica.

Aiptu Veronica, sebagai penyidik polwan, sempat meluapkan emosinya ketika menginterogasi Djamaludin di Ruang Unit PPA Polres Metro Jakarta Utara, Rabu (10/3/2021) kemarin.

Veronica awalnya memberikan sejumlah pertanyaan kepada Djamaludin terkait kasus pencabulan ini.

Pertanyaan yang dilontarkannya seputar apa alasan Djamaludin tega mencabuli J, seberapa sering aksi pencabulan ini terjadi, hingga bagaimana tindakan cabul yang dilakukan Djamaludin terhadap korban.

Di sela-sela proses interogasi ini, Veronica melepaskan emosinya.

Karena tak tahan memikirkan aksi cabul yang dilakukan ayah terhadap putri kandungnya ini, suara Veronica sampai bergetar.

Veronica kemudian mengaku merinding mengetahui fakta bahwa aksi pencabulan ini sudah terjadi berkali-kali.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved