Suara Penyidik Bergetar Dengar Pengakuan Bapak yang Cabuli Putri Kandung, Korban Curhat Benci Pelaku
Entah apa yang ada di pikiran bapak bernama Djamaludin berusia 52 tahun di Koja, Jakarta Utara ini.
Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Kurniawati Hasjanah
"Kalau dipaksa sih engga. Cuma kalau dia enggak mau saya bujuk, ah masa begitu saja enggak mau," kata Djamaludin.
Djamaludin tak bisa menyebut berapa kali mencabuli putri kandungnya.
Lantaran perbuatan bejat itu dilakukan hampir setiap hari.
Perbuatan itu berhenti dilakukan hanya saat J datang bulan.
"Perbuatan tersebut telah dilakukan pelaku berulang-ulang kali sejak tahun 2019 hingga terakhir tanggal 6 Maret 2021 dan tidak dapat terhitung berapa kali," kata Kanit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Metro Jakarta Utara AKP Andry Suharto.
"Perbuatan cabul terhadap korban tidak dilakukan pelaku bilamana korban sedang menstruasi atau haid," sambungnya.

Sementara itu, Djamaludin sempat mendapatkan pertanyaan tentang alasan mengapa tak melakukan hubungan badan dengan istri.
Djamaludin menjawab, istrinya sering pulang larut malam dan kelelahan ketika sampai di rumah.
"Istrinya pulang malam mulu, kalau pulang ya kecapekan, langsung tidur," ucap Djamaludin.
Kasus ini terbongkar setelah J membongkar semua yang dialaminya kepada teman di tempat Praktik Kerja Lapangan (PKL).
Selama bertahun-tahun, J menutup rapat aksi tak pantas yang dilakukan bapak kandungnya.
Hingga akhirnya, J muak dan membongkar betapa kejinya perlakuan Djamaludin di tempat tinggalnya di Koja, Jakarta Utara.
Kepada temannya, J mengaku sangat membenci Djamaludin.
Baca juga: Akad Nikah Aurel Hermansyah & Atta Halilintar Bakal Usung Tema Ini, Berbagai Makanan Mewah Tersaji
Kepada temannya pula, J menceritakan perlakuan tak pantas yang diterimanya selama bertahun-tahun.