Belasan Tahun Tinggal di Kampung Bareng Nenek, Gadis korban Cabul Ayahnya Mau Sekolah di Jakarta

Niat mencari pendidikan yang layak di Jakarta, gadis malang ini malah jadi korban pencabulan ayah kandungnya sendiri.

Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Wahyu Aji
TribunJakarta/Gerald Leonardo Agustino
Djamaludin (52), ayah yang cabuli putri kandungnya sendiri, saat diperiksa di Ruang Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Metro Jakarta Utara, Rabu (10/3/2021). 

Akhirnya, ayah cabul itu bisa ditangkap pada Senin (8/3/2021) malam sekitar pukul 20.00 WIB.

Bikin Polwan Penyidik Emosi

Djamaludin (52), ayah yang cabuli putri kandungnya sendiri, saat diperiksa di Ruang Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Metro Jakarta Utara, Rabu (10/3/2021).
Djamaludin (52), ayah yang cabuli putri kandungnya sendiri, saat diperiksa di Ruang Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Metro Jakarta Utara, Rabu (10/3/2021). (TribunJakarta/Gerald Leonardo Agustino)

Saat diinterogasi di Ruangan Unit PPA Satreskrim Polres Metro Jakarta Utara pada Rabu (10/3/2021), Djamaludin membuat Aiptu Veronica, polwan penyidik emosi.

"Masa Begitu aja gak mau," begitu salah satu pengakuan Djamaludin saat membujuk rayu J.

Kepada polisi, Djamaludin mengaku melakukan hal itu karena hasrat seksualnya tak terlampiaskan kepada sang istri.

Ia berdalih sang istri yang bekerja di pabrik selalu pulang malam sehingga urusan seks dia tak tersalurkan.

Imbasnya, anak kandung sendiri yang berada di rumah dengannya menjadi sasaran.

Namun Djamaludin masih berkilah bahwa urusan ranjang antara dia dan sang anak tanpa adanya ancaman maupun paksaaan.

Dia menyebut hanya membujuk sang anak bila mau menggaulinya. "Dipaksa sih enggak," begitu pengakuannya.

Sebagai anak, J tak bisa menolak karena takut dibentak ayah. Terakhir Djamaludin terakhir kali mencabuli J pada 6 Maret 2021.

Baca juga: Aksi Biadab Pria Asal Depok Habisi Nyawa Janda Muda dan Siswa SMA di Bogor, Berkenalan dari Medsos

Suatu hari hati J bergejolak dan kesabarannya mulai runtuh. Ia membuka diri dan menceritakan kepedihannya ke rekannya di tempat praktik kerja lapangan salah satu instansi pemerintahan.

Dari mulutnya, terungkap kebencian J kepada sang ayah yang sudah menjadikannya objek seksual. Keberaniannya muncul dan berlipat setelah menceritakan nasib malangnya.

Sepulang dari tempat praktik kerja lapangan, panjang lebar J bercerita ke ibu tentang laku nista sang ayah.

Dengan kabar buruk yang mengaduk perasaan itu, sang ibu pulang dari pabrik untuk menemui J sampai melapor ke polisi.

Tindakan memalukan Djamaludin membuat emosi Aiptu Veronica.

Hatinya mengombak, suara bergetar, sorot matanya tajam menatap pelaku.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved