Dirut BUMD Terjerat Kasus Korupsi, Anies Didesak Serahkan Pembangunan ITF ke DLH
Anies Baswedan didesak menyerahkan pembangunan Intermediate Treatment Facility (ITF) atau tempat pengolahan sampah kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH)
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Erik Sinaga
Terbaru, perusahaan berpelat merah ini ditunjuk Anies untuk membangun Intermediate Treatment Facility (ITF) Fasilitas Pengelolaan Sampah Antara (FPSA) di ibu kota.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Syaripudin mengatakan, Sarana Jaya berkolaborasi dengan PT Jakarta Propertindo (Jakpro) dalam pembangunan ITF ini.
"Melibatkan penugasan pembangunan (ITF) kepada dua BUMD Provinsi DKI Jakarta, yaitu PT Jakpro dan Perumda Sarana Jaya," ucapnya, Jumat (12/3/2021).
Terlepas dari kasus korupsi yang tengah dihadapi Dirut PD Pembangunan Sarana Jaya, Pemprov DKI berencana membangun ITF di empat lokasi berbeda.
Keempat ITF ini nantinya bakal tersebar di berbagai wilayah ibu kota dan diharapkan dapat mengurangi volume sampah.
Baca juga: Polisi Berhasil Identifikasi Pelaku Pembunuhan Seorang WNA Jerman dan Istrinya di BSD Serpong
Dalam proyek ini, Sarana Jaya mendapat jatah membangun ITF di wilayah layanan timur dan selatan.
Sedangkan, PT Jakpro mendapat jatah membangun ITF pusat di kawasan Sunter, Jakarta Utara dan wilayah layanan barat.
Dengan pengolahan berbasis teknologi yang tepat guna, teruji, dan ramah lingkungan, diharapkan sampah-sampah rumah tangga bisa disulap menjadi energi terbarukan yang memiliki kemanfaatan umum atau nilai tambah.
"Pengolahan dan pemanfaatan sampah di berbagai wilayah tersebut diharapkan menjadi salah satu solusi atas volume sampah di TPST Bantar Gebang," ujarnya dalam keterangan tertulis.
Menurut rencana, ITF wilayah layanan barat direncanakan akan mengolah sampah sebesar 2.000 ton per hari dengan efisiensi 80 persen.
Baca juga: Pemprov DKI Masih Bimbang Beri Sanksi Bagi Penerobos Jalur Sepeda
Untuk pembangunan ITF wilayah layanan barat ini, PT Jakpro bekerja sama dengan konsorsium PT Wijaya Karya (WIKA)-PT Indoplas Karya Energi (Indoplas).
"Proses pemilihan mitra ini sudah dilaksanakan sesuai dengan prosedur, terbuka dan transparan karena dipublikasikan di media massa," kata dia.
Kemudian, ITF di wilayah layanan timur dan selatan diprediksi mampu mereduksi sampah sebanyak 70 hingga 90 persen.
Sementara ITF Sunter mampu mengurangi sampah sebanyak 2.200 ton per hari dan diperkirakan mampu menghasilkan energi listrik sebesar 35 Mega Watt.
"Proyek ini diharapkan mampu menjadi salah satu upaya untuk memanfaatkan sampah menjadi listrik yang bermanfaat bagi masyarakat Jakarta,” tuturnya.