Loyalis Anas Soroti Masuknya Bambang Widjojanto ke Tim AHY Lawan Moeldoko: Puzzle Itu Makin Nyata

Menurut Pasek, masuknya BW menjadi pelengkap puzzle dari kasus yang menjerat mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum.

Editor: Elga H Putra
TribunJakarta/Muhammad Rizki Hidayat
Mantan Komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Bambang Widjojanto (kemeja putih), ditunjuk sebagai Ketua Tim Kuasa Hukum Partai Demokrat kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), di PN Jakarta Pusat, Jumat (12/3/2021). Masuknya BW ke kubu AHY disoroti loyalis Anas Urbaningrum, Gede Pasek Suardika. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Loyalis Anas Urbaningrum, Gede Pasek Suardika menyoroti masuknya Bambang Widjojanto (BW) sebagai ketua tim hukum Partai Demokrat kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam konflik melawan Moeldoko.

Menurut Pasek, masuknya BW menjadi pelengkap puzzle dari kasus yang menjerat mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum.

Hal tersebut disampaikannya di akun twitternya @G_paseksuardika.

Total ada 14 poin analisanya mengenai masuknya BW di kubu AHY.

Pasek menyebut bahwa BW merupakan orang yang paling bernafsu untuk mematikan karir politik Anas Urbaningrum.

Diketahui, Anas Urbaningrum ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi kasus Hambalang pada 23 Februari 2013 saat BW menjabat sebagai salah satu Komisioner KPK.

Baca juga: KPK Diminta Periksa Anies & Ketua DPRD DKI, Supaya Tak Disebut Nol Besar Soal Korupsi Rumah Dp Rp 0

"Puzzle Itu Makin Nyata

1. Hadirnya sosok BW Bambang Widjajanto sbg Kuasa Hukum kubu AHY dlm perebutan PD membuat Saya teringat rangkaian panjang kisah lengsernya AU dari Ketua umum Partai Demokrat.

Ternyata informasi bahwa BW satu barisan menjadi makin tampak," tulis Pasek di akun twitternya dikutip TribunJakarta.com Rabu (17/3/2021).

Pasek yang kini menjabat Sekjen Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) menyebut BW bersama ketua KPK saat itu, Abraham Samad sangat bernafsu mentersangkakan Anas walau menurut Pasek hal itu cacat hukum.

Baca juga: Teriak Ingin Bertemu AHY, Massa Aksi di Depan DPP Demokrat Ogah Dibubarkan dan Tutup Jalan

Baca juga: Bela AHY, BW Tuding Adanya Demokrasi Brutal di Era Jokowi, Istana Bereaksi: Lucu, Geli dan Jijik

Baca juga: Bambang Widjojanto Pimpin Tim AHY, Karir BW dari Kasus Tanjung Priok hingga Tangani Prabowo-Sandi

"2. Memang dalam kasus @anasurbaningrum ada dua sosok komisioner yang begitu semangat membui AU yaitu Samad yg terbukti ngebet nyawapres dan BW yang ternyata satu jalur dg Cikeas.
Bahkan Keduanya terlibat dalam Kasus Sprindik Bocor usai pidato @SBYudhoyono dari Jeddah," lanjut Pasek.

Sambil menautkan artikel berita media online sebagai jejak digital, Pasek membeberkan peran BW saat menangani kasus Anas Urbaningrum.

"3. BW selalu lantang mengkondisikan opini untuk jerat AU. Upaya itu bahkan sampai memeriksa lebih 350 orang dan masih saja kesulitan menemukan kejahatan dengan alat bukti yang telak," bebernya.

Termasuk, ujar Pasek, BW menghalakan segala cara demi menjerat Anas Urbaningrum yang waktu itu menjabat sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.

"4. Bahkan saking sulitnya menjerat, konon BW berinisiatif memasang dakwaan kasus Hambalang dan "Proyek-proyek lainnya". Kasus yang tidak jelas proyek apa yang dimaksud. Yg penting Tersangka dulu copot posisi dari ketum," lanjut Pasek.

Mantan Komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Bambang Widjojanto (kemeja putih), ditunjuk sebagai Ketua Tim Kuasa Hukum Partai Demokrat kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), di PN Jakarta Pusat, Jumat (12/3/2021).
Mantan Komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Bambang Widjojanto (kemeja putih), ditunjuk sebagai Ketua Tim Kuasa Hukum Partai Demokrat kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), di PN Jakarta Pusat, Jumat (12/3/2021). (TribunJakarta/Muhammad Rizki Hidayat)
Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved