COD Make Up Malam Hari, Siswi SMK Bernasib Nahas & Dapat Pesan Berantai di FB: Dendam Sudah Terbalas

Nasib malang menimpa seorang siswi SMK kelas 2 di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.

Editor: Muji Lestari
Ist (KOMPAS.com/Tresno Setiadi)
Siswi kelas 2 SMK di Brebes terbaring lemah di tempat tidurnya akibat menjadi korban penyiraman air keras, di rumahnya di Desa Sisalam, Wanasari, Brebes, Selasa (16/3/2021). 

TRIBUNJAKARTA.COM - Nasib malang menimpa seorang siswi SMK kelas 2 di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.

Remaja bernama Rifna Miladianur (16) itu menjadi korban penyiraman air keras oleh orang tak di kenal hingga mengalami luka serius di sekujur tubuhnya.

Saat ini ia hanya bisa terbaring tak berdaya di tempat tidur akibat luka kulit melepuh.

TONTON JUGA:

Peristiwa nahas itu dialami Rifta saat ia hendak melakukan COD kosmetik dengan seorang customer.

Kapolsek Wanasari AKP Mulyono mengatakan, korban merupakan penjual kosmetik secara online.

Awalnya korban janjian dengan calon pembelinya yang memesan barang jualannya untuk cash on delivery (COD) di sebuah tempat pada Januari 2021 lalu.

Baca juga: Bocah 2 Tahun Korban Penyiksaan yang Videonya Viral Kini Dibawa ke RS, Pelaku di Penjara Menyesal

Baca juga: Dipergoki Istri, Terungkap Bejatnya Oknum Guru ke Anak Kandungnya, Buku Harian Jelaskan Semuanya

Baca juga: TERBONGKAR Persiapan Sejoli Pelaku Mutilasi Rinaldi, Gali Kuburan untuk Korban di Belakang Kontrakan

Saat itu, lokasinya tak jauh dari lokasi kediamannya di Desa Sisalam, Kecamatan Wanasari, Brebes.

Karena sampai lokasi tak ditemui calon pembelinya, korban kemudian pulang dengan mengendarai sepeda motor.

"Saat sampai di lokasi, korban tidak ketemu calon pembelinya, akhirnya pulang."

Ilustrasi air keras.
Ilustrasi air keras. (Kompas.com/Shutterstock)

"Di tengah perjalanan pulang, ia tiba-tiba disiram dengan air keras oleh pengendara sepeda motor tak dikenal," kata Mulyono, Kamis (18/3/2021).

Kasatreskrim Polres Brebes AKP Agus Supriyadi menambahkan, pihaknya telah memanggil keterangan sejumlah saksi-saksi untuk mengungkap kasus tersebut.

"Kita meminta keterangan saksi-saki. Masih penyelidikan gabungan bersama Polsek. Mohon doanya semoga cepat terungkap pelakunya" kata Agus.

Hingga saat ini dikabarkan korban masih terbaling lemas di tempat tidur dan belum bisa melakukan aktivitas seperti sedia kala.

FOLLOW JUGA:

Dapat Pesa Berantai Usai Penyiraman

Ditemui awak media, Rifna masih belum bisa berbicara lancar akibat lukanya di bagian pipi.

Ia bahkan kesulitan mengunyahh dan menelan makanan karena mulutnya tak bisa terbuka lebar.

Sakit Akibat luka penyiraman air keras itu cukup parah.

Baca juga: Perjuangan Mantan Kru Srimulat Bertahan Hidup Jadi Tukang Servis Jam: Kepepet Apapun Dilakoni

Kedua tangan, kedua paha, dan bagian pipi kanannya melepuh. Semua luka lepuhnya dibalut menggunakan kain kassa.

Diceritakan Rifna, kejadian itu bermula saat ia hendak COD kosmetik saat malam hari.

“Awalnya mau COD di gapura masuk Desa Sisalam. Tapi waktu itu tidak jadi. Calon pembeli ini minta COD di dekat Puskesmas Sidamulya."

"Saya ke sana, tapi tempatnya sepi. Saat itu jam setengah 9 malam. Akhirnya saya balik lagi ke arah pulang,” kata Rifna, kepada wartawan Selasa, (16/3/2021).

Baca juga: Ditipu, Driver Ojek Online Bayar Ratusan Ribu Buat Jam Tangan Malah Dapat Benda Ini

Disampaikan Rifna, pelaku dua kali menyiramnya. Saat itu pelaku menggunakan helm, jaket, dan sarung tangan.

“Saya tidak kenal karena ditutupi rapat. Dia menyiram dua kali ke badan saya. Awalnya tidak kerasa apa-apa. Setelah sampai di rumah badan saya sakit semua seperti terbakar,” katanya.

Setelah aksi penyiraman air keras oleh orang tak dikenal, beberapa saat kemudian muncul pesan berantai di akun Facebook milik Rifna.

Pesan berantai itu diketahui berasal dari seseorang yang sebelumnya memesan kosmetik kepada dirinya.

Tak lama kemudian akun yang diduga pelaku penyiraman tersebut ditutup.

“Isi pesannya itu ada kalimat 'Dendam saya sudah terbalas' sesuai pesan di akun Facebook yang dikirimkan kepada saya,” katanya.

Awalnya Rifna sempat dirawat di rumah sakit. Karena keterbatasan biaya, ia akhirnya mengandalkan kedua orangtua untuk mengurus dirinya di rumah.

(TribunJakarta/Kompas)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved