Covid-19 Dinilai Masih Jadi Faktor Terjadinya Kekerasan Anak di Tangerang
Dikatakan Irna, banyak orang tua yang psikologisnya terganggu akibat anjloknya ekonomi keluarga saat pandemi Covid-19
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Permasalahan kekerasan terhadap anak hingga saat ini masih sering terjadi tak terkecuali di Tangerang
Bahkan, Covid-19 digadang-gadang menjadi faktor utama tindak kekerasan terhadap anak.
Selain itu, kekerasan anak terjadi karena faktor lingkungan.
Jika lingkungan tidak ramah anak, maka kekerasan anak bisa terjadi.
Kepala Bidang perlindungan Perempuan dan Anak pada DP3AP2KB Kota Tangerang Irna Rudiana mengatakan, pandemi Covid-19 ini menjadi faktor utama terjadinya kekerasan terhadap anak.
Dikatakan Irna, banyak orang tua yang psikologisnya terganggu akibat anjloknya ekonomi keluarga saat pandemi Covid-19.
"Salah satu contohnya, jika orang tua tersebut penghasilannya berkurang mengakibatkan pesikologisnya terganggu dan anak itu bisa menjadi korban kekerasan anak," kata Irna melalui sambungan telepon, Kamis (18/3/2021).
"Soalnya rata-rata apa yang diinginkan (orang tua) tidak sesuai capaian mereka," sambung dia.
Ia menambahkan, di Kota Tangerang sendiri kekerasan terhadap anak tidak mengalami peningkatan.
Namun, soal jumlah kekerasan terhadap anak yang terjadi tidak bisa diakumulasi bulat.
Karena pasti akan berubah-ubah setiap bulan dan tahunnya.
"Misalnya bulan ini ada peningkatan kekerasan anak, setelah dilakukan pendalaman oleh tim di akhir bulan tidak ada peningkatan," jelas Irna.
"Selanjutnya, misal kecamatan ini ada kasus kekerasan anak sekian persen, tetapi setelah dilakukan pendalaman ternyata ada di kecematan lain. Artinya kasus kekerasan anak di Kota Tangerang sudah tidak terlalu banyak," paparnya lagi.
Pasalnya, penanganan kasus kekerasan anak di Kota Tangerang, pihaknya sudah menyiapkan tim khusus