Antisipasi Virus Corona di DKI

Disdik DKI Targetkan Penilaian Pembukaan Sekolah Rampung April 2021

Asesmen dilakukan guna menentukan sekolah mana yang akan menjadi percontohan pembelajaran tatap muka.

Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Erik Sinaga
Youtube Pemprov DKI
Ilustrasi. Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Nahdiana menyebut, asesmen pembukaan sekolah ditargetkan rampung bulan depan. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Pendidikan sedang melakukan penilaian atau asesmen terkait rencana pembelajaran tatap muka di tengah pandemi Covid-19.

Asesmen dilakukan guna menentukan sekolah mana yang akan menjadi percontohan pembelajaran tatap muka.

Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Nahdiana menyebut, asesmen ini ditargetkan rampung bulan depan.

"Sekitar bulan April ini (asesmen selesai)," ucapnya di Balai Kota Jakarta, Rabu (24/3/2021).

Nantinya pembelajaran tatap muka bakal diterapkan dengan menerapkan protokol kesehatan untuk meminimalisir penularan Covid-19.

Meski demikian, anak buah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ini tak merinci penerapan protokol kesehatan yang bakal diterapkan.

"Mengikuti tata tertib protokol kesehatan sudah pasti, jelas. Nanti Insya Allah kalau sudah selesai kita sosialisasi," ujarnya.

Dihubungi terpisah, Kabid Sekolah Dasar, Pendidikan Khusus, dan Layanan Khusus, Dinas Pendidikan DKI Jakarta Momon Sulaeman mengatakan, pembukaan sekolah di tengah pandemi Covid-19 direncanakan dimulai saat tahun ajaran baru.

Pembukaan dilakukan sebagai uji coba pembelajaran tatap muka sebelum seluruh sekolah dibuka.

"Mudah-mudahan di tahun ajaran baru bisa tatap muka," ucapnya, Selasa (23/3/2021).

Nantinya, pembukaan sekolah bakal dilakukan mulai dari tingkat SD hingga SMA sederajat yang tersebar di lima kota administrasi.

Selama masa uji coba ini, Dinas Pendidikan bakal memantau perkembangannya dan melakukan evaluasi secara berkala.

"Uji coba terbatas berdasarkan assesment mulai dari SD hingga SMA dan SMK," ujarnya saat dikonfirmasi.

Momon menjelaskan, uji coba dilakukan untuk memastikan protokol kesehatan yang diterapkan benar-benar ampuh meminimalisir penularan Covid-19 disamping menunggu vaksinasi bagi para guru dan tenaga pendidik.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved