Bom di Makassar
Dikuliahkan Ibu dari Hasil Ngewarung, Lukman Malah Berhenti & Jadi Pelaku Bom Bunuh Diri di Makassar
Kisah hidup pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Lukman (26) dibeberkan Ketua RW di tempat tinggalnya, Hamka.
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
TRIBUNJAKARTA.COM - Kisah hidup pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Lukman (26) dibeberkan Ketua RW di tempat tinggalnya, Hamka.
Hal tersebut disampaikan Hamka kepada wartawan TribunTimur, Senin (29/3/2021).
TONTON JUGA
Ketua RW 1 Jl Tinumbu I, Keluharan Bungaejayya, Kecamatan Bontoala, itu mengatakan Lukman, merupakan anak yang penyabar.
Ia merupakan anak sulung dari dua bersaudara.
Dari kecil pelaku bom di Gereja Katedral Makassar itu telah ditinggal mati oleh ayahnya.
"Ia penyabar sekali dari kecil, sudah yatim dari umur 5 tahun," ujar Hamka, Senin (29/3/2021).
Ibunda Lukman seorang diri berjuang membesarkan kedua anaknya, dengan membuka sebuah warung kelontong.
Dengan hasil keringatnya, ia kemudian berhasil memasukkan Lukman ke sebuah universitas.
Baca juga: Mercy Halangi Pemadam, Pengemudi Langsung Lakukan Ini ke Mobil Mewahnya saat Rumah Didatangi Polisi
TONTON JUGA
Namun siapa sangka, seolah melupakan jasa sang ibu, Lukman tiba-tiba memilih berhenti kuliah.
"Dia kuliah dekat sini, saya lupa kampus apa. Tapi tiba-tiba dia mau berhenti, bahkan saya kasihan sama ibunya, karena tidak mau dilarang," jelasnya.
Hari demi hari, sikap dan sifat Lukman mulai berubah.
"Berubah, dia sering pulang malam, terus sudah tidak mau bergaul sama warga di sini. Dulu memang pendiam, tapi masih mau kumpul," lanjutnya.
Baca juga: Warga Lari Ketakutan, Terdengar Ledakan dan Asap Membumbung dari Rumah Terduga Teroris di Bekasi
Setelah berhenti kuliah, tidak lama kemudian Lukman dikabarkan sudah menikah dengan seorang wanita berinisial, YSF.
"Tiba-tiba menikah, tidak tahu orang mana itu (istrinya), kami tidak tahu karena tidak menikah lewat pemerintah," katanya.
Tak ingat surga ada di telapak kaki ibu, Lukman sering kali menegur keras ibunya, jika melakukan ritual adat, seperti barasanji.
"Dia selalu tegur orang tuanya kalau barazanji, katanya bid'ah, tidak boleh. Bahkan Lukman ini tidak mau makan ayam atau sapi kalau bukan dia sendiri yang potong," tuturnya.

Baca juga: Geledah Rumah Pelaku Bom Gereja Katedral Makassar, Tim Gegana Pakai Alat Canggih hingga Tuai Sorotan
Lanjutnya, perselisihan Lukman dan ibunya berakhir, saat Lukman dan istrinya memilih meninggalkan rumah.
Lukman tega meninggalkan ibu dan adik perempuannya demi wanita yang baru ia kenal.
"Sudah pindah di lorong sebelah, yang tadi digrebek itu, bahkan didapat ada 5 peluru," terang Hamka.
Ia mengaku, saat berita pemboman gereja tidak ada warga yang menyangka jika dia adalah Lukman.
"Tidak ada yang menyangka, kami kira cuma ikut pengajian-pengajian saja, ternyata pas ada berita bilang kalau dia warga sini, inisial L, disitu kami langsung tahu kalau itu Lukman sama istrinya," katanya.

Baca juga: Tahan Pelaku Bom Gereja Katedral di Depan Gerbang, Satpam Ini Beberkan Kesaksiannya
Atas kejadian ini, pihak RT dan RW pun telah mengimbau kepada masyarakat sekitar, untuk menjaga pergaulan anaknya dengan ketat.
"Kami sudah minta warga untuk terus mengawasi pergaulan anaknya, jangan sampai terjadi hal yang sama," ujarnya.
Ia mengaku, warga sekitar tidak ada yang membenci keluarga Lukman atas kejadian ini, bahkan ia merasa iba dengan ibu dan adik Lukman.
Baca juga: Cegat Pelaku Bom Gereja Katedral Makassar, Satpam Terluka Bajunya Bersimbah Darah: Saya Tahan Dia
"Kasihan ibunya, jualan di warung, cuma dibantu sama adik perempuan Lukman, pas anaknya sudah kuliah, malah berhenti, dan masuk aliran sesat. Semoga ini yang terakhir," katanya.
"Bahkan kalau dia mau dikuburkan di pemakaman sekitar, warga di sini tidak ada yang keberatan," tutupnya.
Sebelumnya pihak kepolisian melakukan penggeledahan rumah terduga pelaku bom bunuh diri di Makassar, di Jl Tinumbu I Lorong 132, Kelurahan Bunga Ejaya, Kecamatan Bontoala, Makassar, Senin (29/3/2021).
Tinggalkan Surat
Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkap fakta baru pelaku bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan.
Pelaku L sempat meninggalkan surat wasiat kepada orangtuanya.
“Saudara L sempat meninggalkan surat wasiat kepada orangtuanya,” ujar mantan Kabareskrim Polri ini saat jumpa pers di Mapolda Sulawesi Selatan, Makassar, Senin (29/3/2021).
Kapolri menjelaskan isi surat wasiat pelaku bom bunuh diri itu menyatakan dirinya siap mati syahid.
“Isi surat wasiat itu mengatakan yang bersangkutan berpamitan dan siap mati syahid,” jelasnya.
Kapolri juga memastikan bahwa pelaku bom bunuh diri di Makassar adalah pasangan suami istri berinisial L dan YSF.
Hal itu dipastikan berdasarkan hasil identifikasi yang dilakukan dan pengecekan DNA yang dilaksanakan Puslabfor Polri.
Sebagaimana diketahui kedua pelaku bom bunuh diri tewas di lokasi kejadian, di depan Gereja Katedral Makassar.
bom bunuh diri
Gereja Katedral Makassar
Lukman
pelaku
Ketua RW
surat wasiat
Makassar
ledakan bom
pasangan suami istri
4 Orang Korban Ledakan Bom Bunuh Diri DI Gereja Katedral Makassar Masih Dirawat |
![]() |
---|
Polisi Tangkap 60 Terduga Teroris Pasca Insiden Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar |
![]() |
---|
Sekuriti Gereja HKBP Kernolong Sebut Satpam Katedral Makassar yang Cegat Pelaku Bom, Superhero |
![]() |
---|
Suami Istri Ledakkan Diri di Gereja Katedral: Ketua MUI Kabupaten Bogor: Mereka Serang Kemanusiaan |
![]() |
---|
Ada Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar, Ketua DPW PKS DKI: Jakarta Harus Tetap Aman |
![]() |
---|