Bom di Makassar
Fahri Hamzah Soroti Bom di Gereja Katedral Makassar: Plis Sebut Mereka Teroris! Cukup!
Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah percaya teroris tidak beragama. Ia pun meminta pelaku cukup disebut teroris.
Penulis: Ferdinand Waskita Suryacahya | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
"Betul pelaku pasangam suami istri baru menikah enam bulan," kata Argo dalam keterangannya, Senin (29/3/2021).
Laki-laki yang menjadi terduga pelaku bom bunuh diri itu berinisial L alias lukman.
Sementara istri Lukman berinisial YSF.
Ibunda terduga pelaku wanita lantas mengungkap sosok anaknya.

Ia mengaku jarang bertemu sejak putrinya menikah dengan Lukman 7 bulan lalu.
"Jarang ketemu sejak menikah. Dia menikah sekitar 7 atau 8 bulan lalu," ujarnya dikutip TribunJakarta.com di TribunTimur.com.
Setelah menikah, keduanya memilih usaha berjualan makanan secara online.
Jika ada yang memesan makanan, maka Lukman yang seringkali mengantarkan pesanan tersebut.
Dikatakan ibunda terduga pelaku, ia baru mengetahui anaknya meninggal malam setelah kejadian.
"Baru tau tadi malam. Yang perempuan itu anak saya," ujarnya.
Lukman ternyata sudah lama menjadi warga Kelurahan Bunga Ejaya, Kecamatan Bontoala, Makassar.

Hal itu diungkapkan oleh Ketua RT 3 RT 1, Kelurahan Bunga Ejaya, Kecamatan Bontoala, Makassar, Ismail, Senin (29/3/2021).
"Sudah lama menjadi warga disini," tuturnya.
Meski demikian, identitas istrinya yang juga menjadi tersangka dalam peristiwa tersebut tak diketahui oleh warga setempat.
Bahkan, sambung Ismail, pernikahannya pun tak terdaftar di RT RW setempat.