Penelitian Sampel Air dari Tempat Ikan Mati Mendadak di Kali Ancol Memakan Waktu 15 Hari
Sudin Lingkungan Hidup Jakarta Utara mengambil 4 liter sampel air dari Kali Ancol, hasil penelitian sampel air tersebut diperkirakan keluar 15 hari
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Wahyu Septiana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, PADEMANGAN - Sudin Lingkungan Hidup Jakarta Utara mengambil 4 liter sampel air dari Kali Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, tempat ditemukannya banyak ikan mati mendadak pada Senin (29/3/2021) kemarin.
Sampel air tersebut bakal dibawa ke Laboratorium Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta untuk diteliti.
Kepala Seksi Pengawasan Dampak Lingkungan Sudin LH Jakarta Utara, Suparman mengatakan, hasil penelitian sampel air tersebut diperkirakan keluar dalam waktu 15 hari.
"Hasil analisa, mudah-mudahan kami minta secepatnya, kalau normatif 15 hari. Mudah-mudahan kurang dari 15 hari sudah bisa keluar hasilnya," kata Suparman di lokasi, Selasa (30/3/2021).

4 liter sampel air diambil dari dua titik di Kali Ancol, tepatnya di dekat Pintu Air Flushing Ancol.
Selain baku mutu, penelitian juga akan mengungkap kandungan air dari kali tersebut.
Suparman menambahkan bahwa fenomena ikan-ikan mati mendadak kemarin diduga karena kurangnya oksigen dalam air.
Baca juga: Tembak Korban dari Jarak Dekat, Polisi Mulai Selidiki CCTV Perampokan Uang Rp300 Juta di Tangerang
Baca juga: Mulai 1 April 2021, Flyover Tapal Kuda Kebanggaan Gubernur Anies Kembali Diuji Coba
Baca juga: Saksikan Penggeledahan di Rumah Terduga Teroris, Ketua RW Lihat Kartu Keanggotaan hingga Atribut LPI
"Dengan kondisi terik matahari yang panas dan air yang sedikit ini, bisa oksigen enggak dapat, jadi panas dan ikan bisa mati. Dan kotoran-kotoran di dasar tanah membuat air semakin keruh," ucap Suparman.
Lebih lanjut Suparman menjelaskan, fenomena kematian ikan secara mendadak ini juga terjadi setiap tahun.
Tahun lalu, petugas dari Sudin LH Jakarta Utara juga sempat melakukan penelitian fenomena ikan mati mendadak.
"Jadi kalau dari waktu yang tahun kemarin kan diindikasikan tercemar dari pembuangan air limbah. Tapi kalau itu terjadi, ini bisa kondisi setiap saat ikan mati, bahkan tidak ikan saja semua yang ada di dalam air ini akan memberikan tanda," ucap Suparman.
Diberitakan sebelumnya, ribuan ikan ditemukan mati mendadak di Kali Ancol.
Ikan-ikan air tawar tersebut mengambang tanpa nyawa di permukaan kali yang berwarna keruh.
Pantauan TribunJakarta.com, ribuan ikan tersebut mengambang di kali yang tepatnya berada di bawah Pintu Air Flushing Ancol.
Ikan-ikan dengan jenis seperti kakap air tawar dan mujair tersebut bercampur dengan lumut serta sampah yang menghampar di Kali Ancol.
Baca juga: Perempuan Tuna Rungu Korban Dugaan Pemerkosaan di Bekasi Alami Trauma Berat
Salah seorang petugas Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Utara yang bertugas di lokasi, Dimas, fenomena ikan mati mendadak ini sudah terjadi sejak pagi tadi.
"Ini ada ribuan ikan mati mendadak. Pas tadi pagi saya lihat, udah pada mati ikannya di dekat pintu air," kata Dimas di lokasi.
Menurut Dimas, kondisi air di Kali Ancol sudah berubah hitam pekat sejak Minggu (28/3/2021) kemarin.
Belum diketahui pasti apa penyebab ikan-ikan tersebut mati mendadak.
Namun, jika melihat kondisi air, diduga ada pencemaran limbah yang membuat ikan-ikan tersebut berujung mati.
"Dari kemarin airnya sudah berwarna hitam pekat. Makanya pas tadi saya datang ikannya udah pada mati. Nggak tahu juga karena apa," ucap Dimas.
Hingga siang ini, sebagian bangkai ikan masih terlihat pada beberapa bagian di permukaan Kali Ancol.
Tak ayal, keberadaan ikan-ikan yang mati mendadak tersebut membuat aroma tidak sedap muncul dari Kali Ancol.