Sisi Lain Metropolitan
Sepenggal Kenangan Barack 'Barry' Obama Cilik di Sekolah Santo Fransiskus Asisi Menteng Dalam Tebet
Berada di tengah permukiman padat penduduk Menteng Dalam, Sekolah Santo Fransiskus Asisi pernah menjadi saksi bisu hidup masa kecil Barack Obama
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Wahyu Septiana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas
TRIBUNJAKARTA.COM, TEBET - Berada di tengah permukiman padat penduduk Menteng Dalam, Sekolah Santo Fransiskus Asisi pernah menjadi saksi bisu hidup masa kecil Presiden Amerika Serikat ke-44, Barack Obama.
Jejak-jejak Obama kecil menjadi memori yang tersimpan dalam ingatan sekolah itu dan warga sekitar.
Pihak Sekolah bangga melihat bocah yang pernah mengenyam bangku TK dan SD di sana kini menjadi pemimpin negara adikuasa berjuluk 'Uncle Sam' itu.
Obama kecil, dengan wajah polos dan berpipi tembem, selama tiga setengah tahun menempuh pendidikan di Sekolah Santo Fransiskus Asisi, Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan.
Barry, panggilan Obama kecil, pernah mengenyam bangku TK pada tahun 1967 di sana.

Berselang setahun kemudian, tepatnya pada saat kurikulum baru di bulan Januari tahun 1968, Barry masuk sekolah dasar (SD) kelas I.
Bocah itu menjadi angkatan kedua di Sekolah Dasar Asisi sejak dibangun pada tahun 1967.
Baca juga: Teroris ZA Lolos Pemeriksaan di Mabes Polri, Anggota Polisi yang Tugas di Pos Jaga Segera Diperiksa
Baca juga: Sedang Asyik Konsumsi Sabu, Polisi Gerebek Markas Ormas PP di Tangerang
Baca juga: Penjelasan Mabes Polri Soal Lolosnya Teroris ZA dari Pemeriksaan, Bawa Senjata Lakukan Penembakan
Selama dua setengah tahun dari 1968 hingga 1970 Barry belajar di sekolah tersebut.
Pada masa awal pembelajaran di Kelas III, ia baru pindah sekolah di SDN Menteng 01, Jakarta Pusat.
Ketua Yayasan Santo Fransiskus Asisi, Thomas Alfred mengatakan Obama paling lama bersekolah di Sekolah Asisi ketimbang di Menteng. Di SDN 01 Menteng, ia hanya bersekolah sekitar 6 bulan.
Berdasarkan narasi Romo Bart Jansen dari pendiri Sekolah Asisi, Barry memiliki karakter yang berbeda dari kebanyakan teman-temannya kala itu.
"Saya baca sejarahnya itu dari Romo Bart Jansen, pendiri Paroki dan Sekolah ini. Dia mengatakan Obama itu beda dari yang lain, posturnya lebih tinggi tapi berbicaranya itu sosok leader-nya sudah kelihatan sekali," terang Alfred kepada TribunJakarta.com pada Selasa (9/3/2021) silam.
Bart, yang kala itu juga mengajar Obama, melihat keistimewaan dalam diri Obama sejak kecil.
"Kan romo (Bart) kan ngajar juga, jadi dia tahu oh anak ini spesial. Karena itu kharismanya Sudah kelihatan dari SD," jelasnya.
Alfred melanjutkan Barry merupakan sosok yang tenang. Ketika berbicara, ia sangat rapi dan terstruktur.
Guru khusus
Selama belajar di kelas, Barry didampingi seorang guru khusus.

Sebab, ia tak bisa berbahasa Indonesia.
Interaksi di kelas menggunakan Bahasa Inggris.
Salah satu guru yang mendampinginya bernama Iis Parera.
"Sepertinya waktu itu Obama yang berbahasa Inggris. Kan yang lain berbahasa Indonesia. Karena itu ada guru khusus yang mendampinginya. Namanya ibu Parera," ucapnya.
Iis Parera mendampingi Barry sejak kelas satu SD hingga tiga SD.
Baca juga: Sedang Asyik Konsumsi Sabu, Polisi Gerebek Markas Ormas PP di Tangerang
Penjelasan pelajaran di kelas diterjemahkan oleh guru khusus itu kepada Barry.
Namun, perjumpaan kembali antara Barry dan Sekolah Asisi belum terwujud pada tahun 2017, ketika Obama 'pulang kampung' liburan bersama keluarga ke Indonesia.
Barry hanya sempat menyambangi Sekolah SDN 01 Menteng.
Menurut Alfred, Barry kala itu tak jadi ke Sekolah Asisi karena alasan keamanan.
"Tidak kondusif karena berada di perkampungan. Sebagai presiden kan radius keamanan lumayan jauh. Sedangkan sekolah kita ini penuh dengan rumah penduduk," ujarnya.
Ia berharap Barry suatu saat bisa menyambangi Sekolah Asisi.

Alfred kelak ingin menunjukkan kepada Barry jejak-jejak pendidikan dasar di Asisi.
Alfred sebagai Ketua Yayasan mengaku bangga dengan prestasi salah satu anak didiknya yang pernah menjabat sebagai Presiden Amerika.
Menurutnya, barangkali ada nilai-nilai persaudaraan yang dia temukan di Sekolah Asisi kemudian diaplikasikannya ketika menjadi presiden.
Baca juga: Teroris ZA Lolos Pemeriksaan di Mabes Polri, Anggota Polisi yang Tugas di Pos Jaga Segera Diperiksa
Baca juga: Penjelasan Mabes Polri Soal Lolosnya Teroris ZA dari Pemeriksaan, Bawa Senjata Lakukan Penembakan
"Saya pribadi bangga sekali bahwa Obama pernah sekolah di sini. Kemungkinan nilai persaudaraan yang universal yang luar biasa itu dia temukan di pendidikan dasar di sini. Karakter kita ditentukan dari kecil, mungkin ketika dia bersekolah di sini dia menemukan yang terbaik," pungkasnya.