Tawuran 2 Kelompok Massa di Tangerang Menyebabkan 4 Orang Luka Sabetan Benda Tajam
Para korban mengalami luka akibat senjata tajam dan langsung dilarikan ke RSUD Kabupaten Tangerang
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Erik Sinaga
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Tawuran yang pecah di kawasan Sitanala, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang ternyata memakan korban luka yang cukup parah.
Dari data yang didapatkan, ada empat orang yang jadi korban bentrokan antar dua kelompok massa yang terjadi di Jalan Sitanala, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang, Rabu (31/3/2021) malam.
"Tiga orang dari Pok (kelompok) Kupang terluka dan satu orang dari Pok PSHT," ujar Kasubag Humas Polres Metro Tangerang Kota, Kompol Abdul Rachim, Kamis (1/4/2021).
Pasalnya, para korban mengalami luka akibat senjata tajam dan langsung dilarikan ke RSUD Kabupaten Tangerang.
"Situasi sudah kondusif, sudah dirawat semua," jelas Rachim.
Baca juga: Penjagaan di Gereja Katedral Jakarta Diperketat, Mobil Rantis hingga Aparat Bersenjata Disiagakan
Adapun, menurutnya, tawuran pecah karena ada unsur salah paham.
Hingga kini, Polsek Neglasari pun masih mendalami tindak pidana dari tawuran antar dua kelompok massa tersebut yang melibatkan senjata tajam.
"Pihak kepolisian dibantu dengan TNI dan Satpol PP masih bersiaga di sekitar Jalan Sintanala Neglasari guna mencegah hal yang tidak diinginkan," tutup Rachim.
Sebelumnya diberitakan, tawuran antara dua kelompok massa pecah di Jalan Sitanala, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang pada Rabu (31/3/2021) malam.
Menurut informasi yang dihimpun di lapangan, awalnya kejadian terjadi sekira pukul 19.00 WIB.
Namun, dari pantauan di lokasi, pada sekira pukul 21.00 WIB jalan tersebut sudah kondusif dan mendapatkan pengawalan dari TNI/Polri.
Berdasarkan video yang didapatkan, ada dua kubu yang saling serang menggunakan batu dan beberapa senjata tajam.
Mereka saling provokasi dan sempat terekam baku hantam di sekitar jalan dekat Rumah Sakit Sitanala.
Yahya seorang warga sekitar yang menyaksikan kejadian tersebut mengatakan awalnya ada sekira 50 orang menggunakan motor datang dari arah Bandara Soekarno-Hatta.
Mereka kemudian parkir di dekat warung miliknya.
"Ramean motornya, banyak yang boncengan juga. Tiba-tiba parkir motor di sini (depan warungnya," kata Yahya saat ditemui dekat lokasi tawuran.
Sebab, ia mengaku kalau tawuran yang terjadi antara dua kelompok massa tersebut terjadi tak jauh dari tempatnya berjualan.
Pasalnya, ia sempat mengaku kepada beberapa orang tersebut soal maksud dan tujuannya.
"Awalnya katanya mau ikut kegiatan. Tapi masa malam-malam ya," kata Yahya.
Namun, lanjutnya, mayoritas dari puluhan orang itu juga mengeluarkan senjata tajam.
Kemudian berjalan kaki menuju sebuah permukiman warga di sisi timur jalan tersebut.
"Nah jalan tuh mereka ke ke kampung di belakang situ. Ke arah Timur deh," jelas Yahya.
Menurut kesaksiannya, 50 orang itu ternyata menyerang kelompok massa yang tinggal di sisi barat.
Namun, Yahya tidak mengetahui berapa jumlah kelompok massa lawannya.
Kemudian, tawuran yang dilakukan kedua kelompok massa itu bergeser hingga sampai di Jalan Sitanala.
"Yang nyerang duluan sempet diserang balik, sampai deket banger sama warung saya. Salah satunya sempet dibacok juga di deket dagangan sini," ungkap Yahya.
Baca juga: Penyerang Kediaman Ketua PA 212 Berjumlah Empat Orang, Aksinya Terekam CCTV
Baca juga: Jelang Perayaan Paskah, Polda Metro Jaya Perketat Pengamanan di Sejumlah Gereja
Baca juga: Ternyata Daun Alpukat Ampuh Atasi Asam Urat, Simak Cara Mudah Konsumsinya
Tak lama, sekira pukul 19.30 WIB, Polsek Neglasari menyambangi tempat kejadian dan mengurai massa yang ada.
Kata Yahya, kejadian tawuran di tempat tersebut baru pertama kali terjadi selama dia berdagang di lokasi tersebut.
"Enggak tau alasannya karena apa. Tapi kayaknya ada yang diangkut sama polisi beberapa, enggak tau dari kubu mana," tutup Yahya.