Banjir Bandang Terjang Flores Timur Tengah Malam, Jenazah di Atas Kasur Ditemukan di Laut

Wenchy bercerita, awal mulanya hujan turun sangat deras pukul 23.00 WITA. Tak lama berselang, banjir dari perbukitan datang

Editor: Erik Sinaga
(Syafika Lamawuran untuk Pos Kupang)
Kondisi banjir bandang di Waiwerang, Adonara Timur 

TRIBUNJAKARTA.COM, FLORES TIMUR-  Badai Siklon Tropis yang terjadi di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) telah mengakibatkan bencana di mana-manA termasuk bencana banjir bandang disertai longsor terjadi di Pulau Adonara Flores Timur pada Minggu 4 April 2021 dinihari.

Bagaimana dan apa yang terjadi setelah banjir bandang itu terjadi? Begini cerita salah seorang warga di Kelurahan Waiwerang, Kecamatan Adonara Timur, Wenchy Tokan.

Wenchy mengatakan banjir bandang yang terjadi pada Minggu (4/4/2021) dini hari membuat banyak warga panik.

 Para warga tersebut panik karena tak sempat menyelamatkan diri.

Wenchy bercerita, awal mulanya hujan turun sangat deras pukul 23.00 WITA. Tak lama berselang, banjir dari perbukitan sekitar Kecamatan Adonara Timur menghantam rumah-rumah yang berada di pesisir sungai.

Wenchy menambahkan, saat itu warga mayoritas masih terlelap tidur.

"Kami semua sangat-sangat panik. Bahkan kami temukan ada mayat ditemukan di laut masih di atas kasur, karena kebanyakan warga sedang tidur," imbuh Wenchy Tokan dilansir dari BBC News Indonesia, Minggu (4/4/2021).

Ia juga memperkirakan, setidaknya 50 rumah permanen mau pun semipermanen hancur dan hanyut ke laut.

"Bangunan semua selesai (hancur) semua. Rumah permanen dan semipermanen, hanyut ke laut," sambungnya.

Tak hanya menyapu rumah, banjir bandang juga membuat dua jembatan beton yang menghubungkan antar desa juga terputus.

"Satu pembangkit listrik juga padam. Karena itulah, warga Kelurahan Waiwerang maupun Desa Waiburak kini dalam kondisi terisolir," tambahnya.

Di wilayah ini, tim Basarnas mencatat tiga orang meninggal, empat orang luka-luka, dan lima dinyatakan hilang.

Puluhan warga yang terdampak, lanjut Wenchy, saat ini mengungsi di sebuah gedung sekolah dan sangat membutuhkan bantuan selimut serta susu untuk balita.

"Untuk sementara ini warga datangkan penanak nasi, masak untuk pengungsi. Besok baru diatur untuk membuat dapur umum,” pungkasnya.

Data terbaru dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan, hingga pukul 18.30 korban jiwa akibat banjir bandang longsor di Kabupaten Flores Timur, NTT setidaknya ada 41 orang.

Sementara korban luka-luka ada sembilan orang dan 27 orang dinyatakan masih hilang.
Update Korban Bencana Banjir Bandang di Adonara

Sumber: Pos Kupang
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved