Kabar Bahagia! Umat Muslim Diperbolehkan Umrah Lagi Pada Awal Ramadan 2021, Ini Syarat Bagi Jemaah
Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi akan memberikan izin umrah dan kunjungan ke Masjidil Haram dan Masjid Nabawi mulai bulan Ramadan.
TRIBUNJAKARTA.COM - Kabar bahagia bagi umat muslim di seluruh dunia karena Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi akan memberikan izin umrah dan kunjungan ke Masjidil Haram dan Masjid Nabawi mulai bulan suci Ramadan.
Selama pandemi Covid-19, pemerintah Kerajaan Arab Saudi menutup pintu bagi jamaah yang ingin melakukan umrah.
Sementara itu pada musim haji tahun 2020 lalu, Arab Saudi juga melarang jamaah Haji dari luar negaranya mengikuti Ibadah Haji.
Musim Haji tahun 2020 hanya diperuntukkan bagi warga Arab Saudi dan warga asing yang berada di negara itu yang dibolehkan menunaikan Ibadah Haji.
Kini Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi akan memberikan izin umrah dan kunjungan ke Masjidil Haram dan Masjid Nabawi mulai bulan Ramadan.

Kendati demikian, hanya orang yang sudah divaksin Covid-19 yang akan diizinkan melakukan umrah dari awal Ramadan.
Hal itu disampaikan oleh otoritas Arab Saudi, Senin (5/4/2021).
Dalam pernyataannya Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi menerangkan tiga kategori orang akan dianggap telah divaksin.
Baca juga: Korban Penganiayaan Tukang Tambal Ban di Pamulang, Anak Tunarungu Trauma: Di Pojokan Nangis Terus
Baca juga: Terduga Teroris Condet Mantan Anggota Divisi Jihad FPI, Kuasa Hukum Rizieq: Itu Oknum
Baca juga: Info BMKG Prakiraan Cuaca di Jabodetabek, Hujan Bakal Guyur DKI Jakarta Siang Hari Rabu 7 April 2021
Pertama, mereka yang telah menerima dua dosis vaksin.
Kedua, mereka yang diberikan dosis tunggal setidaknya 14 hari sebelumnya.
Terakhir adalah orang-orang yang telah pulih dari infeksi Covid-19.
Hanya orang-orang itu yang berhak mendapatkan izin umrah, serta menghadiri shalat di Masjidil Haram di kota suci Mekkah.
Kebijakan tersebut secara efektif akan meningkatkan kapasitas operasional Masjidil Haram selama bulan Ramadan.
Baca juga: Ramalan Zodiak Rabu 7 April 2021, Investasi Sagitarius Alami Kemajuan, Scorpio Jadi Lebih Berani
Kondisi itu juga berlaku untuk masuk ke Masjid Nabawi di kota suci Madinah.
Perampingan jumlah Haji
Pengumuman itu muncul setelah Raja Salman mengganti Menteri Haji bulan lalu.
Tepatnya kurang dari setahun setelah kerajaan menjadi tuan rumah haji dengan jumlah jamaah terkecil dalam sejarah modern, akibat pandemi Covid-19.
Mohammad Benten dibebastugaskan dari jabatannya dan digantikan oleh Essam bin Saeed, menurut keputusan kerajaan yang diterbitkan oleh Saudi Press Agency (SPA) melansir AFP.
Pada akhir Juli tahun lalu, kerajaan itu menyelenggarakan haji dengan jumlah yang dirampingkan.
Hanya setidaknya 10.000 warga Muslim Arab Saudi sendiri, yang diizinkan untuk ambil bagian. Jumlahnya jauh dari 2,5 juta umat muslim dari seluruh dunia yang berpartisipasi pada 2019.
Tidak jelas berapa banyak jemaah yang diizinkan untuk Haji tahun ini.
Menurut surat kabar Okaz yang pro-pemerintah, hanya peziarah yang divaksinasi yang akan diizinkan tahun ini.
Dalam relaksasi pembatasan virus corona Oktober lalu, Arab Saudi membuka Masjidil Haram untuk pertama kalinya dalam tujuh bulan, dan sebagian melanjutkan umrah.
Pihak berwenang mengatakan umrah akan diizinkan untuk kembali ke kapasitas penuh setelah ancaman pandemi mereda.
Baca juga: Korban Penganiayaan Tukang Tambal Ban di Pamulang, Anak Tunarungu Trauma: Di Pojokan Nangis Terus
Mekkah dan Madinah, dua situs paling suci umat Islam, dipandang sebagai sumber legitimasi politik kerajaan Arab Saudi yang paling kuat.
Situs-situs suci ini juga merupakan sumber pendapatan utama bagi kerajaan, yang ekonominya saat ini juga terdampak parah pandemi.
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Hanya Jemaah yang Sudah Divaksin Covid-19 Diizinkan Umrah ke Mekkah