Servis Angkot Jadi Petaka, Kernet Dendam Buang Jasad Sopir, Terungkap karena Modus Niat Baik

Servis angkot jadi petaka, dendam kernet memuncak hingga tega membunuh dan membuang jasad sopir. Terungkap karena modus niat baik pelaku dicurigai.

Editor: Elga H Putra
wow.tribunnews
Ilustrasi Pembunuhan. Servis angkot jadi petaka, dendam kernet memuncak hingga tega membunuh dan membuang jasad sopir. Terungkap karena modus niat baik pelaku dicurigai keluarga. 

Hari ini juga, jenazah korban langsung dimakamkan pihak keluarga.

Sebelum proses pemakaman, tampak jenazah korban dimandikan oleh sejumlah keluarga dan kerabat.

Fadilah Aidil, tersangka pembunuh Junaidi duduk di kursi roda setelah ditembak petugas, Selasa (6/4/2021). Pelaku membunuh korban karena alasan sakit hati.
Fadilah Aidil, tersangka pembunuh Junaidi duduk di kursi roda setelah ditembak petugas, Selasa (6/4/2021). Pelaku membunuh korban karena alasan sakit hati. (TRIBUN MEDAN/FREDY SANTOSO)

Dianggap Anak Sendiri

Mantan istri korban pembunuhan Junaidi (62), Bariah (62) meminta aparat penegak hukum dapat menghukum pelaku dengan seberat-beratnya.

Hal tersebut dikatakan Bariah saat ditemui Tribun Medan di rumah duka Junaidi di Jalan Mayor Kompleks SDN 94 Medan, Kecamatan Medan Barat.

Menurut penuturan keluarga, pelaku merupakan kernet korban dan suah dianggap sebagai anak sendiri.

Bariah pun tak menyangka P tega membunuh Junaidi.

Karena itulah, dia berharap pelaku dihukum dengan seberat-beratnya.

"Kalau harapan kita ini dikasih juga mati. Hukum seberat-beratnya. Nyawa bayar nyawa," ujarnya, Selasa (6/4/2021).

Lanjut wanita berkerudung cokelat ini, pelaku yang diamankan polisi sudah seperti anak angkat korban.

"Karena pelaku itu anak angkat almarhum. Kalau almarhum minum teh manis, pelaku minum teh susu. Itulah saking baiknya, tapi kok tega dibuatnya seperti ini," ucapnya.

Bariah menuturkan bahwa dirinya tidak memiliki firasat aneh dari mantan suaminya itu.

"Kalau anak almarhum total ada sembilan. Kami sudah 20 tahun pisah. Almarhum tinggal di Helvetia. Cuma di sini rumah adek. Kami di sini keluarga semua," ungkapnya.

Kalau kedekatan pelaku dan korban, lanjutnya, sudah seperti anak dan ayah.

"Si pelaku ini manggil korban itu sudah ayah. Kalau kerja sering dibawa ke mana aja. Gak habis pikir kok tega kali," katanya.

Junaidi sendiri ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan di Jalan Peringgan Kecamatan Percutseituan Kabupaten Deliserdang pada Senin (5/4/2021) kemarin.

Pria paruh baya ini sebelumnya ditemukan bersimbah darah dengan luka di bagian wajah.

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan Topik Pembunuhan Pria Berkemeja Demokrat

Sumber: Tribun Medan
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved