Antisipasi Virus Corona di DKI
PKK Cibubur Bentuk Posyandu Berbasis Online di Masa Pandemi Covid-19
Ketua Tim Penggerak PKK Kelurahan Cibubur, Sukma Dewini mengatakan Posyandu berbasis online sebagai siasat melakukan pengawasan kesehatan balita
Penulis: Bima Putra | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, CIRACAS - Kader Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kelurahan Cibubur, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur membuat Pos Pelayanan Keluarga Berencana Kesehatan Terpadu (Posyandu) berbasis online.
Ketua Tim Penggerak PKK Kelurahan Cibubur, Sukma Dewini mengatakan Posyandu berbasis online sebagai siasat melakukan pengawasan kesehatan balita saat masa pandemi Covid-19 yang meminimalkan kontak langsung.
"Posyandu online dilakukan dengan pelaporan data dalam pertemuan virtual (zoom meeting) bersama petugas Puskesmas, pengurus Posyandu Balita Kelurahan Cibubur, dan kader Dasawisma," kata Sukma saat dikonfirmasi di Jakarta Timur, Kamis (8/4/2021).
Lewat layanan tersebut nantinya para ibu mendapat edukasi dan konseling menyusui, pemberian makan bayi dan anak (PMBA), praktik PMBA, pemberian makanan tambahan (PMT) Gizi Seimbang.
Selain memimalkan kontak langsung, Posyandu Online memudahkan pencatatan pertumbuhan balita di Kelurahan Cibubur yang dilaporkan setiap akhir bulan untuk melihat tingkat pertumbuhan.
"Sehingga balita yang ada ditempat kami bisa terus kami pantau perkembangan mereka secara online. Saat ini masih dam tahap sosialisasi dulu dan sekaligus perekrutan data agar Posyandu Online ini dapat berjalan dengan baik," ujarnya.
Baca juga: DPO Terduga Teroris Nouval Farisi Kerap Gunakan Atribut FPI
Baca juga: DPO Terduga Teroris Jerry Ternyata Sudah Diburu Polisi Sejak Pekan Lalu
Baca juga: Warga Jati Padang Ungkap Keseharian Sosok DPO Terduga Teroris Jerry
Posyandu Online ini diharapkan sudah dapat beroperasi penuh dalam waktu dekat sehingga pengawasan pertumbuhan balita di kembali berjalan sebagaimana sebelum pandemi Covid-19.
Mengingat Posyandu termasuk garda terdepan dalam pengawasan pertumbuhan balita selain Puskesmas guna mencegah kasus stunting yang masih jadi masalah di Jakarta Timur.
Pada tahun 2019 lalu jumlah kasus anak atau gangguan pertumbuhan secara fisik dan kemampuan intelektual anak di Jakarta Timur bahkan menduduki peringkat satu se-DKI Jakarta.
Rinciannya balita kerdil dengan kategori pendek sebanyak 4.857, sedangkan kategori pendek sebanyak 5.628 sehingga butuh peran semua pihak untuk menekan angka kasus stunting di Jakarta Timur.