Sisi Lain Metropolitan

Cerita Stuntman saat Peragakan Adegan Berbahaya, Nyawa Bisa Jadi Taruhannya

Meski akrab dengan hal-hal berbahaya, Hendra tak kapok beraksi di depan kamera sebagai stuntman

Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Muhammad Zulfikar

Saat masih SMA, Hendra tertarik mendaftarkan diri menjadi pemain figuran di sinetron laga Wira Sableng. 

"Kebetulan di Pangandaran ada shooting Wiro Sableng. Saya tuh ngelamar jadi figuran. Ternyata enggak bisa jadi figuran karena harus bisa bela diri," ceritanya kepada TribunJakarta.com pada Rabu (7/4/2021).

Setelah ditolak, Hendra lalu bergabung di Bandung Karate Club (BKC). Motivasinya ikut perguruan bela diri itu semata agar bisa diajak bermain film. 

Baca juga: Tempat Persembunyian Terduga Teroris Dibocorkan Orang Terdekat, Polisi: Menyerahkan Diri Saja

Kesempatan kedua untuk bergabung pun terbuka secara kebetulan. Hendra bercerita ia pernah melakukan salto ketika sedang latihan karate di tepi pantai dekat lokasi shooting.

Sutradara tertarik melihat aksi salto Hendra. Ia menyuruh orang untuk memanggilnya.

Pemain Stuntman senior, Cephendra sedang menunjukkan alat-alat untuk latihan adegan berbahaya pada Rabu (7/4/2021).
Pemain Stuntman senior, Cephendra sedang menunjukkan alat-alat untuk latihan adegan berbahaya pada Rabu (7/4/2021). (TribunJakarta.com/Satrio Sarwo Trengginas)

"Kalau di kampung kan saya latihan di pinggir pantai, sering salto. Waktu itu jarang orang yang bisa. Sutradara melihat saya dan kebetulan postur badan saya lumayan, besoknya disuruh ke lokasi dites dan masuk," lanjutnya.

Sinetron Wira Sableng merupakan film pertama yang pernah dilakoninya.

Setelah pertama kali berkarir di Pangandaran sebagai stuntman, ia bertemu seorang stuntman lainnya bernama Muhammad Yazid pada tahun 2003. Majid, panggilannya, juga sudah melihat aksi Hendra kemudian mengajaknya ke Jakarta.

Ia bercerita peluang main di film laga di Jakarta lebih besar ketimbang di Pangandaran.

"Ketemu bang Majid waktu itu, 'Dra mendingan lo ke Jakarta di sini banyak peluang'," ungkap menirukan perkataan Majid.

Berselang dua tahun kemudian, Hendra bergabung ke dalam Komunitas Piranha Stunt Indonesia.

Lewat komunitas ini, ia pernah bermain di Sinetron Gerhana dan Dendam Nyi Pelet. Film layar lebar ternama pun pernah dilakoninya seperti The Raid 1, The Raid 2, Headshot, Merantau, dan Comic 8.

Hal-hal ekstrim tak jauh dari kehidupan Hendra sebagai stuntman. Pernah suatu ketika, ia loncat dari gedung lantai 10 menggunakan tali sling ketika pembuatan film horor.

Baca juga: Kapolres Jaksel Imbau 2 DPO Terduga Teroris Jerry dan Arif Menyerah: Janji Dilayani dengan Baik 

Cedera juga tak jarang menghampirinya. Dari cedera ringan hingga berat sudah dirasakan Hendra.

Pernah ke Belanda

Seorang anggota perempuan berlatih menendang di ruang studio Piranha Stunt Indonesia pada Kamis (8/4/2021).
Seorang anggota perempuan berlatih menendang di ruang studio Piranha Stunt Indonesia pada Kamis (8/4/2021). (TribunJakarta.com/Satrio Sarwo Trengginas)
Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved