Antisipasi Virus Corona di DKI
Memasuki Bulan Ramadan, Keterisian RS Rujukan Covid-19 di DKI Hanya 41 Persen
Tingkat keterisian 106 rumah sakit rujukan Covid-19 di DKI Jakarta terus mengalami tren penurunan
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Erik Sinaga
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Memasuki bulan suci Ramadan, tingkat keterisian 106 rumah sakit rujukan Covid-19 di DKI Jakarta terus mengalami tren penurunan.
Data yang diunggah Pemprov DKI Jakarta melalui akun instagramnya (@dkijakarta) menunjukan persentase keterpakaian tempat tidur berada di bawah angka 50 persen, baik itu ruang isolasi maupun Intensive Care Unit (ICU).
Dari 7.314 tempat tidur di ruang isolasi, sampai dengan 11 April lalu hanya terpakai 2.999 unit bed.
Dengan kata lain, tingkat keterisian tempat tidur di ruang isolasi hanya berada di kisaran angka 41 persen.
Angka ini menurun drastis dibandingkan sepekan sebelumnya, dimana tingkat keterisian ruang isolasi berada di angka 44 persen.
Kemudian, jumlah tempat tidur yang terpakai di ruang ICU hanya sebanyak 520 dari 1.084 tempat tidur yang disediakan di 106 rumah sakit rujukan Covid-19.
Artinya, tingkat keterisian ruang ICU di DKI Jakarta hanya mencapai 48 persen.
Untuk diketahui, kasus aktif Covid-19 di DKI Jakarta sampai saat ini mencapai 6.187 kasus.
Kasus aktif merupakan jumlah pasien yang masih menjalani isolasi mandiri ataupun tengah dirawat intensif di 106 rumah sakit rujukan Covid-19 di ibu kota.
Baca juga: Cari Tahu 12 Tanda Amalan di Bulan Ramadan Diterima, Apa Saja?
Baca juga: Duel Piala Menpora Persija Vs PSM: Kekuatan Juku Eja Bocor, Sudirman Beri Instruksi Khusus ke Pemain
Baca juga: Bima Arya: Rizieq Shihab Tolak Laporkan Hasil Tes Swab saat Dirawat di RS UMMI Bogor
Adapun jumlah kasus Covid-19 di DKI Jakarta hingga Selasa (13/4/2021) kemarin telah menembus angka 394.118 kasus.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 381.449 atau 96,8 persen pasien Covid-19 telah dinyatakan sembuh.
Sedangkan, jumlah pasien meninggal 6.482 orang dengan tingkat kematian 1,6 persen.