Antisipasi Virus Corona di DKI
Evaluasi Belajar Tatap Muka, Wagub DKI: Tak Ada Klaster Covid-19, Siswa Senang Belajar di Sekolah
Walau tak semua murid bisa mengikuti uji coba tatap muka ini, Ariza menyebut, anak-anak antusias bisa kembali belajar di sekolah.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengklaim, sampai saat ini belum menerima laporan adanya kasus Covid-19 di sekolah sejak uji coba pembelajaran tatap muka dimulai 7 April lalu.
"Tatap muka sejauh ini baik, tidak ada dan mudah-mudahan jangan ada klaster di sekolah," ucapnya, Kamis (15/4/2021).
Walau tak semua murid bisa mengikuti uji coba tatap muka ini, Ariza menyebut, anak-anak antusias bisa kembali belajar di sekolah.
Baca juga: Sepekan Uji Coba Sekolah Tatap Muka, Pemprov DKI Klaim Belum Temukan Kasus Covid-19
Selain bisa bertemu dengan teman-teman, materi belajar pun lebih mudah dipahami lantaran sang guru bisa menerangkan langsung di kelas.
"Ini sesuatu yang menyenangkan, baik anak-anak dan guru nisa berinteraksi, selain memberikan pengetahuan, pembelajaran, tentu ada interaksi positif antara pendidik dan tenaga pendidik," ujarnya di Balai Kota.
Adapun uji coba pembelajaran tatap muka ini bakal dilakukan hingga 29 April 2021 mendatang.
Setelah uji coba ini dinyatakan sukses, politisi Gerindra ini berharap, sekolah bisa seterusnya dibuka.
Baca juga: Persiapan Belajar Tatap Muka, Ribuan Guru di Tangerang Suntik Vaksin Covid-19 Hari Pertama Puasa
"Mudah-mudahan positif sehingga ke depan kami bisa tingkatkan lagi," tuturnya.
Untuk diketahui, total ada 85 sekolah, mulai dari jenjang SD hingga SMA/SMK yang tersebar di lima kota administrasi di Kabupaten Kepulauan Seribu yang melaksanakan uji coba ini.
Dalam uji coba ini, Pemprov DKI membatasi durasi belajar anak hanya tiga sampai empat jam saja.
Setiap kelas pun hanya diberi jatah masuk sekolah seminggu sekali.
Khusus untuk jenjang SD kelas 1-3, Pemprov DKI masih menerapkan pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Klaim tak temukan kasus baru klaster sekolah
Hampir sepekan uji coba pembelajaran tatap muka, Pemprov DKI belum menemukan adanya kasus Covid-19 di sekolah.
Hal ini disampaikan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria terkait evaluasi sekolah tatap muka.
TONTON JUGA
"Alhamdulillah sampai hari ini baik pelaksanaan (uji coba tatap muka) di sekolah. Fasilitasnya terus kami tingkatkan, tenaga pendidiknya juga sudah divaksin dan sejauh ini belum ada laporan positif," ucapnya, Selasa (13/4/2021).
Politisi Gerindra ini menyebut, lancarnya uji coba tatap muka ini tak terlepas dari peran para orang tua.
"Ini sangat bergantung pada kita orang tua di rumah yang memastikan anak-anak kita melaksanakan protokol kesehatan," ujarnya.

Untuk itu, ia mengingatkan para orang tua untuk selalu memantau dan mengawasi anaknya sepulang sekolah.
Jangan sampai anaknya itu justru berkerumun dan nongkrong bersama teman-temannya selepas jam pelajaran usai.
Baca juga: 2 Pelaku Pencurian Onderdil Mobil di Parkir IRTI Monas Terekam CCTV, Dipergoki Petugas Dishub DKI
Baca juga: Gerak-gerik Gadis 11 Tahun Saat Berjalan Bongkar Perilaku Bejat Ayah Kandung, Sang Ibu Syok & Emosi
Baca juga: Jakarta Utara Hadirkan Inisiatif Keluarga Ringkas Aksara Mudahkan Akses Bacaan Masyarakat
"Siapkan juha masker cadangan untuk anak-anak kita, cuci tangan setelah sampai rumah, jaga jarak terlebih bagi anak kuta yang menggunakan kendaraan umum, harus diperhatikan jaraknya," kata dia.
Dengan pengawasan ketat dari orang tua, Ariza optimis, uji coba pembelajaran tatap muka yang dilaksanakan hingga 29 April mendatang dapat berjalan dengan lancar dan tidak ada klaster baru penularan Covid-19 di sekolah.
"Mudah-mudahan jangan sampai ada laporan yang tidak baik," tuturnya.
Untuk diketahui, DKI Jakarta telah memulai uji coba pembelajaran tatap muka sejak 7 April 2021 lalu.
TONTON JUGA
Total ada 85 sekolah, mulai dari jenjang SD hingga SMA/SMK yang tersebar di lima kota administrasi di Kabupaten Kepulauan Seribu yang melaksanakan uji coba ini.
Dalam uji coba ini, Pemprov DKI membatasi durasi belajar anak hanya tiga sampai empat jam saja.
Setiap kelas pun hanya diberi jatah masuk sekolah seminggu sekali.
Baca juga: 2 Pelaku Pencurian Onderdil Mobil di Parkir IRTI Monas Terekam CCTV, Dipergoki Petugas Dishub DKI
Khusus untuk jenjang SD kelas 1-3, Pemprov DKI masih menerapkan pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Dishub DKI Siapkan 50 Bus Sekolah Selama Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka
Dinas Perhubungan DKI Jakarta menyiapkan 50 bus sekolah selama uji coba pembelajaran tatap muka yang dimulai hari ini, Rabu (7/4/2021) hingga 29 April 2021 mendatang.
Puluhan bus sekolah itu disiapkan untuk mengantar para murid berangkat dan pulang sekolah.
"Mulai hari ini kami sudah mengoperasikan bus sekolah di beberapa rute dan wilayah yang sekolahnya sudah melaksanakan tatap muka," ucap Kepala Dishub DKI Syafrin Liputo.
TONTON JUGA
Anak buah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ini menyebut, ada 17 rute bus sekolah yang disiapkan.
"Wilayah barat ada tiga rute. Zonasi 3 di Kamal-Kalideres, kemudian rute 18 Meruya-Ciledug-Jogjo, dan rute 19 Bendungan Hilir-Kemanggisan," ujarnya di gedung DPRD DKI.
Selanjutnya untuk wilayah Jakarta Pusat ada tiga rute yang meliputi zonasi 5 Pulogadung-Paseban, rute 1 Perintis Kemerdekaan-Lapangan Banteng, serta zonasi 7 Cikini-Rawamangun.
Baca juga: Rizieq Shihab Ajukan Permintaan Ketika Sidang Berlangsung Saat Ramadan
Baca juga: Penampakan Rumah Terduga Teroris di Jagakarsa, Ada Stiker Bertuliskan Hidup Mulia Atau Mati Syahid
"Untuk wilayah selatan ada empat rute yang dilayani bus sekolah, yaitu rute 6 Pasar Minggu-Kebayoran, rute 7 Pasar Minggu-UI, rute 11 Blok M-Ciledug, dan rute 14 Blok M-Pondok Labu," tuturnya.
Sementa itu, rute di wilayah Jakarta Timur ada lima yang meliputi zonasi 1 Pondok Gede-Ranco.
Zonasi 7 Rawamangun-Cikini, zonasi 8 Lubang Buaya-Ranco, rute 3 TMII-Gandaria, dan rute 4 Perintis Kemerdekaan-Pondok Kopi
Terakhir, wilayah Jakarta Utara ada dua rute, yaitu zonasi 11 Kapuk-Cideng dan zonasi 12 Rorotan-Rawabebek.
"Untuk kapasitasnya sesuai ketentuan ya, maksimum 50 persen dari seat yang tersedia," kata Syafrin.
TONTON JUGA
Ia menambahkan, 50 bus di 17 rute itu beroperasi bakal beroperasi sesuai dengan jadwal 85 sekolah yang melakukan uji coba pembelajaran tatap muka.
"Sesuai dengan jadwal dari sekolah kapan dibuka tatap mukanya, kami menyesuaikan," ucapnya.
Dengan pengoperasioan puluhan bus sekolah ini, para murid yang belajar di sekolah pun diharapkan bisa langsung pulang ke rumah setelah pembelajaran tatap muka berakhir. (*)