Kisah Andik Santoso Guru Honorer Ngajar di Desa Pelosok, Bergaji Rp 300 Ribu, Motor Sering Rusak
Perjuangan Andik Santoso sebagai guru honorer mengajar di desa pelosok, digaji Rp 300ribu, cari kayu bakar untuk isi bensin.
Dari konfirmasi yang dilakukan pada Kamis (15/4/2021), Aipda Purnomo yang merupakan anggota Panit Lantas Polsek Babat, Lamongan memberikan informais terkait lokasi desa pelosok tempat Andik mengajar.
Desa pelosok tersebut tepatnya berada di wilayah Dusun Kedung Dendeng, Desa Jipurapah, Kecamatan Plandaan, Kabupaten Jombang.
Warga desa setempat diketahui harus menggunakan antena setinggi 12 meter agar bisa mendapatkan sinyal untuk ponselnya.
"Jadi warga di sini kalo nyari sinyal pakek kabel antena setinggi 12 meter" jelas Aipda Purnomo.

Para petani desa setempat pun harus berjuang lebih untuk menjual hasil panen.
Menurut pengakuan warga, setiap mengangkut hasil panen, warga harus mengeluarkan uang Rp 12 ribu untuk satu karung.
"12 ribu satu sak," jelas warga.
Karung-karung tersebut nantinya akan diantarkan menuju ke lokasi yang dapat diakses oleh mobil pengangkut.
Warga setempat mengaku harus menempuh waktu dua hari satu malam untuk bisa sampai di jalan utama menuju kota.
"Dua hari baru nyampe jalam bagus belum sampai kota" ungkapnya.
Sebagian masyarakat pun mengaku, lantaran jalan yang kurang layak, bagi warga yang akan melahirkan harus ditandu selama 2 jam untuk mendapatkan kendaraan.
Kondisi itu pun membuat Aipda Purnomo prihatin dan mengapresiasi perjuangan warga setempat.
"Luar biasa sekali perjuangan warga pelosok di wilayah Jombang ini," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul KISAH Guru Honorer 9 Kali Ganti Motor Demi Ngajar di Pelosok Jombang, Kini Dihadiahi Motor Trail