Hasil Survei: Elektabilitas Risma Jika Maju Pilkada DKI Ungguli Anies 5 Persen
sejumlah nama diunggulkan dalam Pilkada DKI Jakarta, khususnya gubernur petahana Anies Baswedan dan Menteri Sosial Tri Rismaharini.
TRIBUNJAKARTA.COM - Pilkada DKI Jakarta yang harusnya digelar tahun 2022 masih menjadi tarik-menarik di DPR, dan diperkirakan akan ditunda pada 2024 mendatang.
Terlepas dari itu, sejumlah nama diunggulkan dalam Pilkada DKI Jakarta, khususnya gubernur petahana Anies Baswedan dan Menteri Sosial Tri Rismaharini.
Berbagai gebrakan Risma masuk ke dalam kabinet dinilai sebagai langkah untuk maju dalam Pilkada DKI Jakarta.
Temuan survei yang dilakukan Jakarta Research Center (JRC) menunjukkan elektabilitas Risma unggul terhadap Anies.
Baca juga: Dari Aburizal Bakrie hingga Gatot Nurmantyo, Nama-nama yang Jadi Relawan Vaksin Nusantara
“Risma diprediksi memenangkan Pilkada DKI Jakarta, mengungguli Anies sebagai cagub petahana,” kata Direktur Komunikasi JRC Alfian P di Jakarta, Jumat (16/4/2021).
Elektabilitas Risma mencapai 37,1 persen, berjarak sekitar 5 persen terhadap Anies yang sebesar 32,4 persen.
Alfian menilai gaya blusukan Risma yang khas sejak menjabat Walikota Surabaya langsung mencuri perhatian.
Tipikal Risma sejalan dengan gaya kepemimpinan elite baru yang kerap membuat terobosan di tengah kekakuan birokrasi selama ini.
Nama lain yang cukup diunggulkan adalah ketua umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, dengan elektabilitas sebesar 7,8 persen.
Menurut Alfian, AHY yang sebelumnya juga bertarung pada Pilkada DKI Jakarta 2017 masih berpeluang untuk kembali maju.
Lalu ada Menteri Pariwisata Sandiaga Uno, mantan wakil gubernur DKI Jakarta mendampingi Anies sebelum kemudian maju berpasangan dengan Prabowo dalam Pilpres 2019.
Elektabilitas Sandi mencapai 7,8 persen.
Nama-nama lainnya adalah wakil gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria (2,8 persen), politisi muda Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Tsamara Amany Alatas (2,6 persen), serta bupati Tangerang dan ketua DPD Golkar DKI Jakarta Ahmed Zaki Iskandar (1,1 persen).

Berikutnya politisi PKS yang diusung sebagai cawagub, Nurmansjah Lubis (0,6 persen), anggota DPR dari Nasdem Ahmad Sahroni (0,4 persen), dan Abraham Lunggana atau Haji Lulung (0,3 persen).
“Sisanya elektabilitas sangat kecil, dan tidak tahu/tidak jawab 9,1 persen,” kata Alfian.
Survei Jakarta Research Center (JRC) dilakukan pada 1-10 April 2021, secara tatap muka kepada 800 responden mewakili seluruh wilayah di DKI Jakarta.
Metode survei adalah multistage random sampling, dengan margin of error ±3,4 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen.