Ziarah Makam
Berkeliling di Masjid Jami Al Anwar: Ada Makam Pendiri Masjid Tertua di Jakarta Timur
Nama Masjid Jami Al Anwar pastinya sudah tak asing bagi warga Jatinegara, terutama mereka yang tinggal di kawasan Rawa Bunga.
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Wahyu Septiana
Suasana tempo dulu yang masih hutan dan sawah, membuat jarak antar rumah penduduk berjauhan.
TONTON JUGA
Hingga akhirnya para ulama di masa itu mencetuskan untuk menghadirkan sebuah masjid sederhana untuk masyarakat beribadah.
"Jadi menurut dokumen yang pernah saya tahu dari peninggalan KH Abdul Salam Bin Hasni bin Husen Bin Adnan renovasi yang ke-10 saja 1930-1934. Itu zaman Belanda. Masjid ini sudah ada tahun 1700-an dan kemungkinan juga sebelum itu," katanya.
Baca juga: Link Live Streaming & Prediksi Line Up Persija Jakarta Vs Persib Bandung Leg Pertama Kamis 22 April
Setelah melalui kesepakatan bersama, akhirnya para warga desa melakukan urunan atau patungan untuk menyumbangkan pondasi masjid.
Sekiranya ada 12 desa pada masa itu yang menyumbangkan 12 tiang kayu jati asli Jawa Timur.
"Tiang 12 ini asli. Jadi dulu satu desa urunan satu tiang. Itu kayu jati dari Jawa Timur. Jadi masjid ini sudah sangat tua sekali. Aslinya tiang 12, dibangun oleh 12 desa," lanjutnya.
Selanjutnya, enam pintu kayu di bagian samping masjid juga merupakan bangunan asli.
TONTON JUGA
Sementara mimbar yang digunakan untuk khutbah juga masih asli sejak masjid ini berdiri.
"Jadi masih ada lagi yang merupakan bangunan asli. Mimbar ini sudah berumur ratusan tahun dan 6 pintu di samping masjid itu masih asli," ucapnya.
Masjid tertua di Jakarta Timur
Menjadi masjid satu-satunya masjid pada masa itu, Rasyid mengklaim Masjid Jami Al Anwar sebagai masjid tertua di kawasan Jakarta Timur.
Keberadaannya yang diperkirakan sebelum tahun 1700-an membuat masjid ini sentral dakwah pertama di Jakarta Timur.

"Ini sentral dakwah. Untuk Jakarta Timur ini masjid tertua. Dari 1700-an. Sebelumnya juga kemungkinan sudah ada," jelasnya.