Ditarik ke Kamar dan Dipaksa Merokok, Siswi Difabel di Kupang Jadi Korban Nafsu Bejat Ayah Teman

Nasib malang menimpa seorang siswi kelas 2 SMP penyandang disabilitas di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Editor: Muji Lestari
Kolase Tribun Jabar (Thinkstockphotos.com via Kompas.com dan istimewa via Tribunnews.com)
Ilustrasi siswa SMP. Siswi kelas 2 SMP penyandang disabilitas di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) jadi korban pencabulan. 

"Pertama tindak kekerasan, lalu pemaksaan untuk bersetubuh, karena anak saya awalnya menolak tidak mau diajak berhubungan intim," ujarnya.

LF memastikan, buah hatinya sudah menjalani visum dan menyerahkan sejumlah alat bukti pendukung untuk proses penyelidikan.

"Sudah visum, saya juga sudah serahkan baju-baju (milik korban) ke polres," tuturnya.

Senang Dandan Hingga Jarang Pulang

D (43), ayah korban mengatakan, buah hatinya diketahui sudah mengenal dan dekat dengan terduga pelaku berinisial AT (21) sekitar sembilan bulan lamanya.

Selama periode itu, D mengamati betul perubahan sikap pada diri anaknya seperti, lebih suka berhias dan jarang pulang.

"Ada, saya memantau tapi saya tidak menekan anak saya karena saya maklumi dia masih usia labil, Saya melihat perubahan diri dari mulai kosmetik, jarang pulang dan sering beralasan bohongi saya," kata D, Kamis (15/4/2021).

Terakhir kali, PU tidak pulang ke rumah selama satu minggu. D sempat berusaha mencari dan menghubungi anaknya, tetapi selalu dibohongin dengan segudang alasan.

"Saya tanya posisinya, lalu jawabannya berbeda sudah jelas ada perubahan di diri anak saya sudah keliatan," ucapnya.

Perubahan sikap tidak lain karena pengaruh terduga pelaku AT, bahkan diakui korban, pemuda berusia 21 tahun itu sempat melarang pulang.

"Anak saya terakhir tidak pulang satu minggu ke rumah, saya kehilangan jejak tanpa di luar dugaan anak pulang ke rumah saya tanya kenapa tidak pulang-pulang, anak saya bilang dia dilarang pulang (sama terduga pelaku),"

Upaya menasihati sudah sering dia lakukan, tetapi tetap saja belum berhasil menjauhi anaknya dari pengaruh terduga pelaku.

"Sempat saya ingatkan, kalau masih mau diurus sama orangtua ikuti kata orang tua. Karena pertanggungjawaban anak di orang tua. Sempat HP-nya saya sita tapi akhirnya saya malah kesulitan komunikasi," terang dia.

Teruduga Pelaku Diketahui Sudah Punya Istri dan Anak

Terduga pelaku tindakan asusila gadis SMP di Bekasi diketahui sudah memiliki istri dan seorang anak, hal ini disampaikan orangtua korban berinisial PU (15).

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved