KRI Nanggala 402 Hilang Kontak

Anak-anak Kangen, Curahan Hati Istri Kopda Mes Khoirul Faizin Kru KRI Nanggala 402

Di rumah Khoiril Faizin, beberapa tetangga dan kerabat tampak datang silih berganti memberikan semangat kepada istrinya, Alifatuz Zuhria (35).

Editor: Elga H Putra
Twitter Jurnal Maritim
KRI Nanggala 402. Istri salah satu awak kapal berharap kabar baik dari suaminya. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Kopda Mes Khoirul Faizin berasal dari Desa Ngraseh Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.

Ia merupakan salah satu awak dari 53 ABK KRI Nanggala 402.

Di rumah Khoiril Faizin, beberapa tetangga dan kerabat tampak datang silih berganti memberikan semangat kepada istrinya, Alifatuz Zuhria (35).

Kopda Mes Khoirul Faizin memiliki tiga anak yaitu Friska (10), Gina (8) dan Altof (3).

Sang istri masih berharap sang suaminya bisa pulang dan berkumpul bersamanya dalam kondisi selamat.

Ia menyebut ketiga buah hatinya sudah sangat kangen dengan sosok ayah mereka.

Baca juga: Curhat Istri Awak KRI Nanggala-402 Sempat Tak Bisa Tidur Kepikiran Suami: Ayo Mas, Kasih Kabar

"Berharap suami bisa pulang dengan selamat, anak-anak sudah kangen," kata Alifatuz Zuhria kepada wartawan, Sabtu (24/4/2021).

Ia menyatakan, ketiga anaknya sudah merasa kangen karena setiap akhir pekan suami bisa dipastikan pulang ke rumah.

Tidak ada firasat apapun yang ia rasakan sebelum mendapat kabar suami yang pamit berlayar beberapa jam, lalu dikabarkan hilang kontak saat di perairan laut Bali.

Ibu tiga anak itu masih ingat pertemuannya dengan suami sebelum dinyatakan kapal hilang, yaitu pada Senin saat sahur setelah itu suami berangkat kerja.

Baca juga: Kisah Putri Letda Munawir Saat Ayah Pamit Tugas di KRI Nanggala 402: Masih Berat Terima Kenyaataan

Baca juga: Janji Hermanto Awak KRI Nanggala 402 ke Anak Bungsu, Ajak Jalan-jalan di Hari Minggu Jadi Kenangan

Baca juga: Korban KRI Nanggala, Keluarga Akui Gede Kartika Memang Bercita-cita Masuk TNI & Naiki Semua KRI

Bahkan, sang suami juga sempat pamit berlayar via WhatsApp pukul 10.00 WIB.

"Saya tidak merasakan firasat apapun sebelumnya, sempat berkomunikasi sebelum berlayar," tutur Alifatuz Zuhria menahan isak tangis.

Salah satu wali murid SD Muhammadiyah, Evi menuturkan, kedatangannya bersama ibu-ibu wali murid adalah untuk silaturahmi dan memberikan doa serta semangat.

Semoga Kopda Mes Khoirul Faizin suami dari Alifatuz Zuhria dan para ABK lainnya bisa segera ditemukan.

Istri Kopda Mes Khoirul Faizin, Alifatuz Zuhria duduk bersama anaknya saat didatangi kerabat untuk memberikan dukungan dan semangat, Sabtu (24/4/2021).
Istri Kopda Mes Khoirul Faizin, Alifatuz Zuhria duduk bersama anaknya saat didatangi kerabat untuk memberikan dukungan dan semangat, Sabtu (24/4/2021). (SURYA.CO.ID/M Sudarsono)

"Kami memberikan semangat, semoga pak Faizin dan para ABK Nanggala 402 bisa segera ditemukan dalam kondisi selamat," ucap Evi.

Dinyatakan Tenggelam di Perairan Bali

TNI menyatakan bahwa KRI Nanggala 402 yang hilang di perairan utara Bali telah tenggelam.

Panglima TNI Hadi Tjahjanto mengatakan, isyarat subsunk (tenggelam) untuk kapal selam KRI Nanggala-402 dinyatakan setelah melakukan pencarian selama 72 jam.

"Pagi dini hari tadi merupakan batas akhir live support berupa ketersediaan oksigen di KRI Nanggala selama 72 jam. Unsur-unsur TNI AL telah menemukan tumpahan minyak dan serpihan yang menjadi bukti otentik menuju fase tenggelamnya KRTI Nanggala," ujar Hadi dalam konferensi pers, Sabtu (24/4/2021).

Kapal-kapal milik TNI Angkatan Laut menjelajahi perairan Bali pada Jumat (23/4/2021), berpacu dengan waktu untuk menemukan KRI Nanggala 402 yang hilang dua hari lalu.

Kapal itu hanya memiliki persediaan oksigen kurang dari satu hari bagi 53 awaknya.

KRI Nanggala-402 hilang setelah penyelaman terakhir yang dilaporkan pada Rabu (21/4/2021) di perairan Bali.

Kekhawatiran memuncak bahwa kapal selam itu mungkin tenggelam terlalu dalam untuk dapat dijangkau atau dievakuasi.

Kepala Staf TNI Angkatan Laut mengatakan kapal selam itu diperkirakan kehabisan oksigen sekitar pukul 03.00 waktu setempat pada Sabtu (24/4/2021).

KRI Nanggala 402. KSAL Laksamana TNI Yudo Margono memprediksi KRI Nanggala-402 berada di kedalaman 850 meter. KRI Nanggala-4-2 hilang kontak sejak Rabu (21/4/2021).
KRI Nanggala 402. KSAL Laksamana TNI Yudo Margono memprediksi KRI Nanggala-402 berada di kedalaman 850 meter. KRI Nanggala-4-2 hilang kontak sejak Rabu (21/4/2021). (via Grid.ID)

Keretakan besar

Kepala Staf TNI AL (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan terjadi keretakan besar pada kapal selam KRI Nanggala-402 hingga membuat tenggelam ke kedalaman 850 meter.

Keretakan tersebut berpotensi membuat air masuk ke dalam badan kapal selam.

Mengingat semakin dalam laut, semakin kuat pula tekanannya.

"Keretakan air masuk kemungkinan ada (penyebabnya) tapi ada kemungkinan juga ada bagian kabin yang air tidak bisa masuk, karena dalam kapal selam kan ada sekatnya, kalau itu ditutup air tidak bisa masuk. Itu juga ada kemungkinan seperti itu," kata Yudo dalam konferensi persnya, Sabtu (24/4/2021).

Namun Yudo mengaku masih ada kemungkinan air yang masuk tidak sampai ke bagian kabin.

Sebab bagian dalam kapal selam terdiri dari kompartemen yang disekat atau ditutup dengan pintu putar kedap.

Sehingga jika keretakan terjadi pada bagian depan kapal selam dan ABK sempat menutup pintu - pintu penyekat, maka kemungkinan air tidak masuk jauh ke bagian dalam masih bisa terjadi.

"Kalau retak mungkin di depan, ABK sempat menutup, jadi kemungkinan tidak kemasukan air di situ. Jadi ada kompartemen yang bisa ditutup dengan pintu kedap yang diputar," ujar dia.

Sebelumnya Yudo menduga badan kapal selam KRI Nanggala-402 alami keretakan besar.

Keretakan ini dimungkinkan terjadi, mengingat kedalaman 700-800 meter di bawah permukaan laut punya tekanan yang kuat.

Bukti keretakan diperkuat dengan adanya sejumlah kepingan dan barang milik KRI Nanggala yang naik ke permukaan.

KSAL Laksmana TNI Yudo Margono saat memberikan keterangan kepada media di Base Ops Lanud I Gusti Ngurah Rai mengenai hilang kontaknya KRI Nanggala-402.
KSAL Laksmana TNI Yudo Margono saat memberikan keterangan kepada media di Base Ops Lanud I Gusti Ngurah Rai mengenai hilang kontaknya KRI Nanggala-402. (Tribun Bali/Zaenal Nur Arifin)

Setidaknya ada 5 jenis barang atau komponen yang ditemukan oleh tim SAR, dan diyakini kuat sebagai bukti otentik milik KRI Nanggala.

Temuan itu antara lain, kepingan pelurus tabung torpedo berwarna hitam, kepingan pembungkus pipa pendingin, satu botol grase pelumas periskop kapal selam, potongan kecil spon - spon penahan panas, serpihan alas salat para ABK dan minyak solar di dalam botol yang diambil dari permukaan laut.

"Sehingga barang - barang ini terbukti keluar yang mana ini sebenarnya ada di dalam. Apalagi backbone penahan pelurus torpedo shoot ini sampai bisa keluar, berarti terjadi keretakan yang besar," tegas Yudo.

Sebagian artikel ini disarikan dari Surya.co.id dengan judul Kapal Selam KRI Nanggala 402 Diduga Tenggelam, Istri Kopda Mes Khoirul Faizin: Anak-anak Kangen

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved