Ramadan 2021
40 Jenis UMKM Mejeng di Bandara Soekarno-Hatta Ramaikan Ramadan 1442 H
PT Angkasa Pura II memamerkan 40 jenis UMKM di Bandara Soekarno-Hatta mulai 26 April 2021.
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - PT Angkasa Pura II memamerkan 40 jenis UMKM di Bandara Soekarno-Hatta mulai 26 April 2021.
Bertemakan Bazaar Ramadan Berkah, puluhan jenis UMKM tersebut dipajang di Terminal 2F Bandara Soekarno-Hatta.
Diselenggarakan selama 10 hari sejak 26 April sampai 5 Mei 2021, bazaar tersebut menyuguhkan aneka jenis UMKM mulai dari minuman, makanan, pakaian, hingga jamu-jamuan.
Baca juga: Dijadikan Lokasi Isolasi WN India yang Positif Covid-19, Begini Suasana Hotel Hariston
Executive General Manager Bandara Soekarno-Hatta, Agus Haryadi menjelaskan, kegiatan di atas gua mendorong geliat UMKM dan menggerakan ekonomi rakyat di saat pandemi Covid-19.
"Kita tahu saat pandemi kita harus bertahan, UMKM harus kita support, kita tahu mereka punya produk-produk bagus tapi kesulitan memasarkan," kata Agus, Senin (26/4/2021).
"Makanya kita berikan kesempatan untuk manggung di Bandara Soekarno-Hatta," sambungnya.
Para peserta pun semua didatangkan secara lokal yakni berasal dari Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang dan sebagian dari Provinsi Banten.
Baca juga: Pemerintah Batasi WNI dari India Pulang ke Indonesia Hanya Lewat 7 Bandara dan Pelabuhan Ini
"Semua berasal dari Kota dan Kabupaten Tangerang dan sebagian dari Lebak dari Provinsi Banten. Yang pasti mereka hasil binaan kami," jelas Agus.
Untuk pembayaran, lanjutnya, masih menggunakan tunai dan sebagian bisa dilakukan menggunakan voucher.
Namun, tidak menutup kemungkinan akan dikembangkan menggunakan sistem non-tunai alias cashless.
Menurut Agus, apabila respon masyarakat bagus dan menarik banyak konsumen, pihaknya kemungkinan akan membuat hal serupa dikemudian hari.
"Ini sasarannya penumpang domestik dan temtu saja karyawan. Misalkan hasilnya positif dan ada respon baik dari pengunjung saya akan evaluasi pertimbangkan untuk diselenggarakan ulang tapi konsepnya berubah," kata Agus. (*)