Sisi Lain Metropolitan
Perjuangan Dolah 8 Jam Mengaduk Dodol Betawi Supaya Tak Gosong: Butuh 2 Hari Istirahat
Adonan dodol yang terdiri dari tepung beras ketan, santan dan gula merah itu diaduk sekitar 6 sampai 8 jam.
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas
TRIBUNJAKARTA.COM, PASAR MINGGU - Meski terlihat simpel, nyatanya, mengaduk dodol Betawi itu tak mudah.
Butuh tenaga ekstra serta teknik kala mengaduk adonan kecoklatan itu di atas kuali atau kerenceng.
Bila salah aduk, bisa-bisa semua adonan dodol di dalam kuali rusak semua.
Baca juga: Cerita Pengrajin Dodol Betawi di Pasar Minggu Menatap Lebaran: Berusaha Bangkit Usai Dipukul Pandemi
Dolah, pengelola usaha dodol Ibu Mariyam di Jalan Damai no.4, Pejaten Timur, Pasar Minggu, sempat merasakannya.
Ia pernah mengaduk adonan menggunakan sodet berbahan kayu Mahoni (semacam pengaduk panjang mirip dayung).
Ketika mengaduk, lapisan tembaga tergerus oleh sodetan itu.
Lapisan itu pun tercampur ke dalam adonan dodol.
Baca juga: Coba Kelabui Polisi, Pengedar Narkoba Racik Ganja Menjadi Dodol
Akibatnya, adonan dodol tak bisa dilanjutkan.
"Kalau ke lapisan kerenceng tergerus, masuk ke dodolnya rusak itu semua adonannya," ungkapnya kepada TribunJakarta.com pada Rabu (28/4/2021).
Dolah melanjutkan ketika mengaduk adonan dodol dibutuhkan kesabaran lantaran memakan waktu berjam-jam.
Adonan dodol yang terdiri dari tepung beras ketan, santan dan gula merah itu diaduk sekitar 6 sampai 8 jam.
Adonan harus terus menerus diaduk agar tidak hangus.
"Mengaduknya pun ada tekniknya, kalau enggak tahu pasti gagal. Hangus atau kerenceng bisa rusak kalau bolong," tambahnya.
Ia pun membutuhkan waktu dua hari untuk beristirahat setelah seharian mengaduk dodol.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/dodol-ibu-zakiyah-1.jpg)