Sering Resahkan Warga, 19 Pemuda yang Bunuh Pria di Tanjung Priok Namai Diri Bonpis Priok Community
19 pemuda yang menyerang Pela-pela alias kafe remang-remang di pinggir rel Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Minggu (2/5/2021)
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, KOJA - 19 pemuda yang menyerang Pela-pela alias kafe remang-remang di pinggir rel Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Minggu (2/5/2021) lalu, menamai diri mereka Bonpis Priok Community (BPC).
Kapolsek Tanjung Priok Kompol Ghulam Nabhi mengatakan, kelompok pemuda ini disebut-sebut memang sering meresahkan warga setempat.
"19 orang ini komunitas BPC (Bonpis Priok Community), itu anak-anak tanggung di situ," kata Ghulam di Mapolres Metro Jakarta Utara, Jumat (7/5/2021).
Ghulam mengatakan, pihaknya kerap kali menerima laporan bahwa komunitas tersebut sering berbuat onar di sekitar Pela-pela.
Selain tawuran dan melakukan penyerangan, para pemuda itu disinyalir sering menodong warga setempat.
Penodongan serta perampasan lah, kata Ghulam, yang mengawali penyerangan maut pada Minggu dini hari lalu.
"Awalnya memang di warung itu ada pemalakan sama saksi dilarang. Pokoknya mereka nyerang aja, ada batu, bawa petasan," kata Ghulam.
Baca juga: Belasan Pemuda Serang Pela-pela Tanjung Priok dan Tewaskan Pengunjung, 3 Pelaku Utama Diringkus
Baca juga: Seorang Pria Tewas dalam Penyerangan Maut Oleh 19 Pemuda di Pela-pela Tanjung Priok
Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Guruh Arif Darmawan menjelaskan, dari total 19 pelaku penyerangan, tiga di antaranya sudah ditangkap.
Ketiga pemuda yang ditangkap masing-masing berinisial MH (30), TR (24), dan DK (17).
"Mereka berperan sebagai pelaku utama," kata Guruh.
Dalam penyerangan maut tersebut, MH berperan membacok korban, Hanapi (53), hingga tewas di tempat.
Sementara TR dan DK ikut terlibat dalam penyerangan yang juga merusak warung-warung di sekitar Pela-pela.
Sekitar pukul 2.30 WIB Minggu dini hari lalu, pengunjung kafe remang-remang dikagetkan dengan kehadiran 19 pemuda yang tiba-tiba berdatangan sambil membawa senjata tajam.
Para pemuda itu langsung melakukan penyerangan secara membabibuta sehingga membuat para pengunjung kafe kocar kacir.
Dua dari sejumlah pengunjung yang berlarian ialah Hanapi dan Nuriyawati.
Di sela-sela melarikan diri, Nuryawati sempat terjatuh dan hampir diserang para pelaku.
Melihat hal itu, Hanapi berbalik mencoba membantu perempuan tersebut berdiri.
Nahas, Hanapi malah dipukuli dan diinjak-injak oleh belasan pemuda tersebut.
"Karena korban mungkin mempertahankan diri, semakin membuat pelaku kalap," kata Guruh.
"Akhirnya korban dilukai dengan beberapa tikaman sehingga korban mengalami luka yang cukup serius dan meninggal dunia," sambungnya.
Peristiwa ini kemudian sampai ke telinga anggota Polsek Tanjung Priok.
Menerima laporan, Unit Reskrim Polsek Tanjung Priok menuju ke lokasi dan mencari keterangan terkait apa yang sebenarnya terjadi.
Mengantongi identitas para pelaku, polisi akhirnya menangkap tiga dari 19 pemuda yang melakukan penyerangan itu.
Baca juga: Hubungan Gubernur Sumut dengan Bobby Nasution Memanas, Menantu Presiden Disuruh Tanya ke Tuhan
Baca juga: Nyanyian Terakhir Sang PSK Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa, Status WA: Jam Segini Ramai, Lancar Terus
"Yang sudah tertangkap inisialnya MH, TR, dan YK. Kemudian saksi-saksi ada beberapa orang juga sudah kita periksa," kata Kapolres.
Para pelaku yang tertangkap dijerat pasal 170 KUHP. Sementara 16 lainnya masih DPO.
Dari penangkapan ini, polisi menyita sejumlah barang bukti termasuk beberapa celurit, bebatuan, serta petasan yang dipakai para pelaku melakukan penyerangan. (*)