Tahun 2021 Dianggap Jadi Momentum Pemulihan Ekonomi dan UMKM di Indonesia
VP Director Tangcity Superblock Norman Eka Saputra mengatakan, jumlah UMKM yang terus tumbuh hingga 65 juta yang tersebar di Indonesia.
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Lebih dari satu tahun pelaku ekonomi baik pengusaha usaha mikro kecil menengah (UMKM), maupun ritel di Indonesia, menghadapi tantangan selama pandemi Covid-19.
Penurunan pendapatan tak terelakkan lagi.
Namun hal ini justru berbanding terbalik dengan jumlah UMKM yang mengalami kenaikan tiap tahunnya.
VP Director Tangcity Superblock Norman Eka Saputra mengatakan, jumlah UMKM yang terus tumbuh hingga 65 juta yang tersebar di Indonesia.
Fakta di atas membuktikan bahwa kebijakan strategis pemerintah pusat dan daerah, khususnya Pemerintah Kota Tangerang efektif dalam menggerakkan roda perekonomian.
Sosialisasi kepada masyarakat sebagai konsumen cerdas dan berdaya di tengah pandemi juga dinilai sukses.
"Dari 65 juta UMKM di Indonesia kita tercinta ini, mereka berhasil menyumbangkan lebih dari 60 persen PDB atau Produk Domestik Bruto," kata Eka, Senin (10/5/2021).
"Sementara, sektor retail F&B atau makanan dan minuman optimis mengejar target pendapatan tahun 2023, yakni 1,4 miliar Dollar AS," tambahnya.
Eka juga melanjutkan, industri ritel di pusat perbelanjaan sempat terperosok pada 2020 sama seperti di dalam mol yang dikelolanya.
Hal ini dikarenakan adanya pembatasan mobilitas dan penurunan konsumsi masyarakat.
Baca juga: Takut Bebani Ekonomi Keluarga, Istri Driver Ojol Bunuh Bayi dan Buang Jasadnya di Tong Sampah
Baca juga: Kalut Istri Driver Ojol Hamil Saat Ekonomi Sulit, Nekat Aborsi Buang Janin di Mal Kawasan Tangerang
Apalagi penjualan saat masa bulan Ramadan dan jelang Idul Fitri yang biasanya menyumbang hampir separuh omzet secara tahunan.
Namun kini, di 2021, para tenant dan juga pelaku UMKM seperti memperoleh kebangkitannya.
Vaksinasi massal terutama untuk para pedagang, dinilai mampu menjadi angin segar geliat ekonomi.
"Vaksinasi massal dikebut, pusat perbelanjaan diizinkan beroperasi kembali dengan kapasitas tertentu, tapi tidak mengendurkan penegakan protokol kesehatan 3M. Penerapan protokol kesehatan 3M berkontribusi banyak untuk menjaga gerakan roda ekonomi kita ditengah tekanan yang tengah kita alami bersama," papar Norman Eka.