BP2MI Tinjau RSD Wisma Atlet, Pastikan Pekerja Migran Diisolasi Lebih Dulu
Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani beserta jajaran meninjau Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet
Penulis: Muhammad Rizki Hidayat | Editor: Erik Sinaga
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Muhammad Rizki Hidayat
TRIBUNJAKARTA.COM, KEMAYORAN - Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani beserta jajaran meninjau Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet, Jakarta Pusat, Rabu (19/5/2021).
Benny mengatakan, tujuannya meninjau ke sana untuk memastikan pekerja migran Indonesia (PMI) diisolasi terlebih dulu sebelum pulang ke kampung halamannya.
"Menangani masalah pekerja migran Indonesia dan memberikan jaminan keselamatan kesehatan itu lebih jadi fokus negara," kata Benny, saat diwawancarai, di lokasi.
"Negara bertanggung jawab penuh untuk memastikan tiap warganya harus dalam keadaan sehat," lanjutnya.
Baca juga: 9 Warga Jakarta Timur Positif Covid-19 Setelah Mudik Lebaran dari Kampung Halaman
Jika PMI ini terdeteksi Covid-19, kata dia, mereka bakal dirujuk ke rumah sakit rujukan.
"Jika ditemukan kasus positif itu langsung dirujuk dan ditangani khusus," tutur dia.
"Jika negatif tetap menjalani protokol Covid-19. Mereka ditampung di sini (RSD Wisma Atlet) gratis. Fasilitas kamar dan ruangannya ini kayak hotel bintang tiga," lanjutnya.
Baca juga: Kisah di Balik Kuburan di Dalam Dapur, Penghuni Tak Takut dan Terbiasa Sejak Kecil
Para PMI akan menjalani isolasi selama lima hari.
"Selama di sana pemeriksaan uji klinis tetap dilakukan, makan tiga kali sehari, dan ada olahraganya," jelas dia.
Dia menambahkan, para PMI akan mengikuti swab Covid-19 sebanyak dua kali.
Baca juga: Wali Kota Idris Rogoh Kocek Rp 200 Juta Untuk Donasi ke Palestina
"Sebelum isolasi selama lima hari, mereka kan diswab lebih dulu. Jika hasilnya negatif, mereka akan kami pulangkan dan difasilitasi oleh BP2MI," tutup Benny.