Liburan Sambil Sewa PSK, Pengalaman Alan Booking Online Berujung Kecewa: Banyak Tak Sesuai Foto
Alan (50) bukan nama sebenarnya kerap menyewa PSK saat liburan bersama rekannya. Kisah Alan sering kecewa saat booking online.
Penulis: Ferdinand Waskita Suryacahya | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
"Justru lebih banyak kecewanya, kadang di foto cantik. Aslinya enggak begitu, paling ada yang sesuai itu kisaran 20 persenlah jadi banyak yang enggak sesuai foto," ujarnya.
Bunga (21) (nama samaran) warga Lembang, Kabupaten Bandung Barat bekerja sebagai pekerja seks komersial.
Malam itu, Bunga menjadi teman kencan Alan.
merupakan wanita yang be sebagai pekerja seks komersial.
"Saya pasang tarif Rp 600 ribu, kalau ongkos ojek online antar jemput sudah saya yang bayar, jadi pelanggan cukup nunggu aja," kata Bunga usai berkencan dengan Alan.
Bunga menambahkan, ia sudah berkecimpung di prostitusi online selama tiga tahun.
"Itu dimulai dari sejak keluar SMA, yah, sekarang, kan, aku 21 tahun, pas usia 18 tahunlah," katanya.
Bunga sendiri merupakan seorang janda muda beranak satu.
"Kalau akhir-akhir ini sepi, pas wekend pun sekarang mah sepi paling dapat dua pesanan semalam itu udah maksimal," ujar Bunga.
Karenanya ia pun senang jika ada pesan masuk melalui aplikasi di ponselnya.
"Kalau Rp 600 ribu itu hanya satu kali main, kalau semalam bisa satu juta," ujarnya.
Ia sendiri mengaku menjajakan diri untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.
"Saya tulang punggung (keluarga), anak saya masih bayi, jadi butuh beli susu, selain itu saya juga tak mau merepotkan keluarga saya," ujarnya.
Demi Si Buah Hati

Demi si buah hati, Bunga (21) terpaksa kembali melayani pria hidung belang tak lama setelah melahirkan.