PPDB 2021

PPDB Jakarta Hari Pertama Eror, Ortu Datangi Posko Pengaduan hingga Akun Instagram Anies Diserang

Banyak orang tua murid yang mengeluh dan kebingungan saat mendaftarkan anaknya secara online lewat website PPDB.

Editor: Wahyu Aji
sidanira.jakarta.go.id
Hari pertama pembukaan penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun ajaran 2021/2022 di Jakarta diwarnai dengan gangguan atau error pada situs pendaftaran. 

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Hari pertama pembukaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Jakarta, terjadi gangguan atau eror pada situs pendaftaran.

Banyak orang tua murid yang mengeluh dan kebingungan saat mendaftarkan anaknya secara online lewat website PPDB.

Contohnya Vina (38), orang tua murid calon siswa SMA, yang berinisiatif sambangi SMA Negeri 78 Jakarta.

Sekolah itu tahun ini memang menjadi posko PPDB online untuk Sudin Pendidikan Wilayah II Jakarta Barat.

"Akses websitenya yang PPDB enggak bisa sama sekali. Jadi saya coba kesini, saya tanya-tanya, saya coba disini ternyata enggak bisa juga," ujar Vina ditemui usai ke Posko PPDB online di SMA Negeri 78 Jakarta, Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat, Senin (7/6/2021).

Vina mengatakan, saat ia ke posko PPDB, ternyata pihak posko juga tidak dapat mencarikan solusi terkait website yang tidak dapat diakses.

Mereka juga tidak menjelaskan mengapa website itu tidak dapat diakses di hari pertama.

Pihak posko PPDB kata Vina, hanya menyuruhnya untuk mencoba terus PPDB hingga akhir waktu pendaftaran.

Pendaftaran PPDB DKI Jakarta dibuka mulai hari ini, Senin (7/6/2021).
Pendaftaran PPDB DKI Jakarta dibuka mulai hari ini, Senin (7/6/2021). (Tangkap layar akun Twitter @PPDBDKI1)

Vina pun sangat menyayangkan kejadian tersebut. Pasalnya kata Vina, website PPDB online yang tidak dapat diakses di hari pertama pendaftaran sudah terjadi sejak tahun 2020 lalu.

Ia menyayangkan tidak adanya evaluasi dari penyebab website yang tidak dapat diakses itu.

"Kami enggak tahu karena apa. Katanya tahun kemarin seperti ini juga, tapi kenapa enggak diperbaiki. Jadi enggak bikin susah seperti ini. Kita kewalahan juga di rumah. Anak-anak juga jadi enggak semangat," terangnya.

Karena anaknya yang hendak masuk SMA Negeri 78 Jakarta atau SMA Negeri 65 Jakarta itu kebingungan, Vina memutuskan datang ke posko PPDB. Vina berharap akan ada evaluasi dari Dinas Pendidikan Jakarta terhadap PPDB online.

Apalagi kata Vina, sistem ini kemungkinan akan terus dipakai hingga tahun-tahun berikutnya.

"Apabila memang alasannya karena kepenuhan yang akses. Harusnya dibuat sesi jadwal agar tidak menumpuk. Kalau seperti ini kami jadi bingung daftarnya mau kapan," ujarnya.

Salah satu siswa Michelle (15) yang tengah didampingi orangtua yang datang ke SMA 30 Jakarta untuk melakukan pendaftaran juga terdampak akibat downnya server PPBD ini.

Hal itu diketahui ketika Wakil Wali Kota Jakarta Pusat, Irwandi tengah melakukan peninjaun hari pertama pendaftaran PPDB DKI Jakarta. Ketika itu Irwandi bertemu dengan salah satu orangtua siswa.

"Ini antar anaknya ya pak. Ini mau daftar di SMA 30 Jakarta ya," kata Irwandi.

Selanjutnya salah siswa Michelle (15) yang datang bersama kakaknya itu mengaku memang tengah mendaftar langsung ke sekolah, sebab tempat tinggalnya cukup dekat dari sekolah yang dituju.

Namun, saat datang server PPBD down sekitar pukul 09.00 WIB, sehingga membuat dirinya harus menunggu.

"Iya pak. Tapi ini servernya katanya lagi down, jadi masih nunggu udah satu jam belum selesai," kata Michelle.

Terkait server down itu, Irwandi meminta untuk dapat diantisipasi. Termasuk juga terkait kendala listrik. Pihaknya juga sudah berkoordinasi untuk diberikan tambahan genset di lokasi sekolah yang ada posko PPDB.

"Seperti ini juga harus diantisipasi juga nih bu," ujar Irwandi.

Terpisah, Kasudin Pendidikan I Jakarta Pusat, Uripasih mengatakan memang saat ini kondisi server sempat mengalami gangguan sementara. Namun, ia memastikan pukul 11.00 WIB kondisi sudah kembali normal.

"Jadi itu kan teknis ya. Sistem. Karena banyak yang akses jadi memang loadingnya lambat akhirnya laman web nggak terbuka. Untuk itu kita cuma meminta masyarakat untuk bersabar, karena itupun nggak lama," kata Uripasih.

Secara teknis pihaknya pun mengaku belum ada kendala yang signifikan di hari pertama pendaftaran PPDB.

Pihaknya pun juga telah melakukan kesiapan sedini mungkin termasuk jaringan listrik, hingga ada penambahan genset.

"Ya kalau genset tadi pak wakil Wali Kota Jakarta Pusat juga sudah memberikan bantuan berupa genset untuk antisipasi kelistrikan, tapi sejauh ini belum ada kendala lain, kalau server pun juga juga normal lagi," ucapnya.

Akun Instagram Anies diserang

Panitia PPDB DKI Jakarta periode 2021/2022 menghentikan sementara pengajuan akun melalui laman ppdb.jakarta.go.id.

"Sehubungan dengan optimalisasi sistem PPDB online, pengajuan akun akan dihentikan sementara (Senin, 7 Juni) mulai pukul 16.00 WIB sampai dengan 18.00 WIB," tulis situs PPDB Online DKI.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat ditemui di rumahnya di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Kamis (13/5/2021).
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat ditemui di rumahnya di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Kamis (13/5/2021). (TribunJakarta/Dionisus Arya Bima Suci)

"Setelah proses optimalisasi selesai, dapat melakukan pengajuan akun kembali," tulis di situs PPDB Online DKI.

Untuk itu, panitia PPDB Online DKI akan memperpanjang waktu pendaftaran hingga 10 Juni pukul 14.00 WIB.

"Mohon maaf atas ketidaknyamannya," sebut situs PPDB Online DKI.

Dinas Pendidikan DKI menyiapkan laman ppdb.jakarta.go.id sebagai pengganti pusat informasi dan pengolahan seleksi data siswa peserta PPDB Provinsi DKI Jakarta Periode 2021 / 2022 secara online.

Akun instagram Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (@aniesbaswedan) diserang netizen.

Hingga berita ini ditulis, lebih dari 400 netizen atau warganet memenuhi kolom komentar instagram Anies yang mengunggah soal Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun Ajaran 2021/2022.

Mereka menyerang instagram Anies lantaran kesal portal PPDB DKI sulit diakses sejak dibuka pagi tadi.

Seperti yang diungkapkan pemilik akun @learizka yang mengaku tak bisa mengakses situs PPDB DKI meski sudah menggunakan berbagai gawai.

"Erorrrrrrrrrr, dari laptop, hp, komp semua dipake tetep eror," tulisnya dalam kolom komentar Anies.

Hal senada turut disampaikan oleh pemilik akun @nisanissse_ yang mengaku sudah sejam lebih mencoba mengakses portal PPDB DKI tapi belum juga berhasil. "Eror pak, udah sejam nihhh," ujarnya.

Terpantau Ombudsman

Gangguan ini terpantau oleh Ombudsman RI Perwakilan Jakarta Raya yang menyebut masalah terjadi lantaran banyak orang yang mengakses portal tersebut.

Pemprov DKI pun dinilai tidak menyiapkan infrastruktur PPDB yang sepenuhnya dilakukan secara online dengan baik.

"Ada problem dengan server. Sistem enggak siap ketika traffic penuh," ucap Kepala Perwakilan Ombudsman Jakarta Raya Teguh P Nugroho.

Pada hari pertama pembukaan PPDB ini, Teguh menyebut, pihaknya sudah menerima pengaduan dari sejumlah orang tua murid. Sebab, mereka kesulitan dalam mengakses portal pendaftaran PPDB tersebut.

"Sudah ada dua temuan yang paling menonjol. Pertama kemampuan server dalam mengatasi tingginya traffic, sehingga orang tua mengalami kesulitan untuk mengakses laman pendaftaran," ujarnya saat dihubungi.

"Pastinya ini bukan karena leletnya internet dari pihak orang tua karena infrastruktur internet Jakarta sangat memadai," tambahnya.

Dinas Pendidikan DKI Jakarta buka soal errornya portal pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) untuk Tahun Ajaran 2021/2022. Kabar server down pun dibantah oleh Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah I Jakarta Pusat sekaligus Ketua Panitia PPDB DKI 2021/2022 Slamet.

"Sistem hari ini tidak down, tapi mengalami perlambatan," ucapnya.

Ia menjelaskan, portal PPDB DKI itu mengalami perlambatan lantaran banyak diakses dalam waktu bersamaan. Sebab, pada hari pertama ini PPDB yang dibuka adalah jalur prestasi untuk jenjang SMP dan SMA.

"Jalur prestasi tidak mengenal zona, maka siapapun dari manapun, sepanjang itu warga DKI yang sudah terdaftar di SIDANIRA ini melakukan pendaftaran pada hari ini," ujarnya.

"Jadi, sistem terlalu padat, traffic yang masuk dari berbagai penjuru," tambahnya.

Walau demikian, ia tak menampik bila banyak warga yang akhirnya kesulitan mengakses portal PPDB.

Untuk itu, jajaran Dinas Pendidikan DKI kini tengah berupaya memperbaiki server agar masyarakat tak lagi kesulitan mengakses portal PPDB.

"Tim kami sedang berupaya untuk mengatasi perlambatan ini, secara teknis kami sudah siapkan baik itu peningkatan bandwith maupun penambahan server dan lainnya," tuturnya.

Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta mengkritik pelaksanaan pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun Ajaran 2021/2022 di ibu kota. Sebab, portal pendaftaran PPDB yang disiapkan Pemprov DKI kerap error dan sulit diakses masyarakat.

Imbasnya, calon peserta didik pun kesulitan dalam memiliki sekolah favoritnya dalam PPDB kali ini. Anggota Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta Anggara Wicitra Sastroamidjojo mengatakan, masalah ini kerap terjadi setiap PPDB digelar.

Masalah yang sama pun ternyata terjadi lagi hari ini, dimana portal PPDB DKI (https://ppdb.jakarta.go.id) sulit diakses.

"Oleh karena itu, saya sangat menyayangkan mengapa hal tersebut masih terus terjadi di pelaksanaan PPDB, padahal permasalahan yang sama pernah terjadi sebelumnya," ucapnya.

Politisi muda ini pun menyalahkan Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUP) bentukan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Sebab, mereka tak bisa memberi masukan kepada Anies agar masalah ini tak terulang lagi.

Terlebih, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI banyak digelontorkan untuk membangun Jakarta Smart City (JSC).

"Permasalahan IT seharusnya bisa ditangani dengan baik, apalagi Pemprov DKI punya JSC dan TGUPP yang memungkinkan mereka untuk memberikan saran dan supervisi pelaksanaan PPDB, sehingga permasalahan sama tidak berulang," ujarnya.

Untuk itu, Anggara meminta TGUPP dan seluruh jajaran Dinas Pendidikan DKI Jakarta bekerja keras dalam melakukan perbaikan server. Jangan sampai, masalah server ini memupus mimpi anak-anak Jakarta yang ingin duduk di bangku sekolah idaman mereka.

"Jangan sampai mimpi anak Jakarta untuk bersekolah di sekolah negeri pupus hanya karena Pemprov DKI tidak memperbaiki sistem teknologi informasi yang mereka punya," kata dia.(Dion/des/dio/wly) 

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved