Viral di Medsos
Asyik Joget Vulgar di TikTok, 3 Siswi SMA Tak Lulus karena Melanggar Aturan Sekolah
Tiga siswi MA di Desa Tebanah, Kecamatan Banyuates, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, tidak lulus sekolah gara-gara melanggar peraturan sekolah
TRIBUNJAKARTA.COM, - Tiga siswi Madrasah Aliyah (MA) atau setingkat SMA di Desa Tebanah, Kecamatan Banyuates, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, tidak lulus sekolah gara-gara melanggar peraturan sekolah.
Ketiga siswi itu adalah EH, EN, dan SF.
Video ketiga siswi itu sudah menyebar dan diketahui pihak sekolah.
TONTON JUGA
Pihak sekolah memutuskan tidak meluluskan ketiganya karena mereka dianggap berpenampilan vulgar saat main di TikTok.
Tindakan sekolah dianggap sebagai sanksi terhadap ketiganya.
TikTok, sebuah aplikasi berjaringan sosial dan platform video musik asal China, memang memicu kecanduan para penggemar media sosial (medsos) untuk narsis.

Informasi yang dihimpun menyebutkan, tiga siswi berinisial EH, EN, dan SF itu telah mendapatkan tindakan tegas dari pihak sekolah.
Kasi Pendidikan Madrasah (Pendma) Kemenag Sampang, Mawardi mengatakan, informasi tersebut memang menyebar di wilayah kerjanya.
Baca juga: Gerebek Hotel di Ciputat, Satpol PP Amankan 20 Perempuan Open BO
Baca juga: PROFIL SKUAD TIMNAS WALES di Euro 2020: Gareth Bale dkk Ingin Ulangi Keajaiban 4 Tahun Lalu
Baca juga: Anak Sering Dikasih Hadiah dari Guru Ngaji, Ibu Syok Ternyata Barang Sogokan untuk Tutupi Aksi Bejat
Sehingga pihaknya berkoordinasi dan berkunjung ke MA yang berlokasi di wilayah Pantura tersebut.
"Dan memang ada tiga siswi yang tidak diluluskan dan pihak sekolah sudah berkoordinasi," ujarnya.
Namun Mawardi menegaskan bahwa sanksi tegas yang diberikan kepada tiga siswi itu bukan karena bermain TikTok.
TONTON JUGA
Setelah ditelusuri, sebelumnya ketiga siswi itu memang sering melanggar aturan sekolah.
Dan penampilan mereka di TikTok diduga hanya menjadi pemicu saja.
"Bahkan setelah bertemu, pihak sekolah menunjukkan daftar pelanggaran siswa dan memang banyak kesalahannya," terang Mawardi.
Menurutnya, keputusan dari sekolah itu sudah benar mengingat fungsinya adalah teguran agar ke depannya para anak didik bisa lebih baik lagi.
Agar perbuatannya yaitu melanggar aturan sekolah, tidak menjadi contoh buruk bagi siswa lain.
Baca juga: Valentino Rossi Diterpa Rumor Bakal Segera Gantung Helm Saat Tengah Musim MotoGP 2021
"Karena itu kebijakan sekolah dan memang punya arah, jadi kami persilakan.
Tetapi seandainya dikeluarkan lalu para siswi itu tidak terima, maka sekolah bisa dianggap hanya menunda kelulusan saja.
Jadi harapan ke depan, perbuatan mereka bisa diperbaiki dan lulus tahun depan," imbuhnya.
Hina Palestina di TikTok Dikeluarkan dari Sekolah
Kasus hampir sama terjadi di Bengkulu.
Baca juga: Bank Syariah Indonesia Buka Lowongan Kerja Lulusan S1, 2 Posisi Dibuka, Cek Syarat dan Link Daftar!
MS, siswi SMA di Bengkulu dikeluarkan dari sekolah setelah videonya yang menghina Palestina di akun TikToknya viral di media sosial. Di video yang beredar, MS terlihat melontarkan kata-kata kasar pada Palestina.
Keputusan mengeluarkan MS dari sekolah tersebut berdasarkan hasil rapat Dinas Cabdin Pendidikan Wilayah VIII Kabupaten Benteng dan pihak sekolah.
Menurut Kepala Cabdin Pendidikan Wilayah VIII Kabupaten Bengkulu Tengah, Adang Parlindungan tindakan yang dilakukan MS sudah melanggar tata tertib yang ada.
"Keputusan ini kita ambil karena memang pihak sekolah sudah melakukan pendataan terhadap tata tertib poin pelanggaran MS.
TONTON JUGA
Dari data poin tata tertib tersebut diketahui kalau MS, poin tata tertib MS sudah melampaui dari ketentuan yang ada," kata Adang dikutip dari Antara pada Selasa (18/5/2021).
Telah meminta maaf
MS dan orangtuanya sempat melakukan pertemuan dengan pihak sekolah dan tokoh masyrakat setempat.
Di pertemuan tersebut, MS meminta maaf dan mengaku menyesali perbuatannya yang telah menghina Palestina.
Permintaan maaf tersebut disampaikan MS pada warga Palestina dan seluruh warga Indonesia.
Baca juga: 26 Siswa Kelas 4 SDN Jati 01 Ikuti Pembelajaran Tatap Muka: Prokes Ketat, Dibagi 2 Kelas
"Saya minta maaf atas perbuatan saya. Baik kepada warga Palestina maupun seluruh warga Indonesia," kata MS di Bengkulu Tengah, dikutip Kompas.com dari Antara, Selasa.
(Surya/Hanggara Pratama/Kompas.com)
Sebagian artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Bermain TikTok, Tiga Siswi SMA di Sampang Tidak Diluluskan; Kemenag Sebutkan Alasan Lain