Puas Setelah Bunuh Ibu Mantan Bosnya, Pemuda di Batam: Saya Bunuh Orangtuanya, Agar Dia Menderita
Tak ada raut penyesalan dari wajah seorang pemuda bernama Syamsul Arifin, setelah membunuh wanita lanjut usia, Qui Hong (60).
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Muji Lestari
TRIBUNJAKARTA.COM - Tak ada raut penyesalan dari wajah seorang pemuda bernama Syamsul Arifin, setelah membunuh wanita lanjut usia, Qui Hong (60).
Syamsul Arifin bahkan mengaku puas setelah menghabisi nyawa ibu dari mantan bosnya itu.
TONTON JUGA
"Saya sudah puas setelah membunuh dia," tegas Syamsul Arifin dikutip TribunJakarta.com dari TribunBanten.
Lantas apa yang mendasari perbuatan sadis Syamsul Arifin?
Syamsul Arifin ternyata menyimpan dendam kesumat terhadap anak dari Qui Hong, ES.
Ia mengaku ES telah memecat dan mempermalukannya di depan banyak orang.
Kepada TribunBatam, Syamsul mengaku memilih membunuh Qui Hong karena ingin ES merasakan penderitaan yang mendalam.
"Saya memang rencanakan pembunuhan terhadap ibu bos saya itu. Karena saya sakit hati," sebut Syamsul Arifin, Rabu (9/6/2021).
Baca juga: Penemuan Mayat Bayi Gegerkan Warga Bintara, Ceceran Darah Ungkap Hubungan Terlarang Kakak dan Adik
TONTON JUGA
"Saya pilih bunuh orangtuanya agar dia rasakan sakit yang lebih dalam. Biar dia menderita," sambungnya.
Syamsul kemudian menceritakan detik-detik saat ia menghabisi nawa Qui Hong.
Ia mengaku datang ke rumah korban di perumahan mewah, Everfresh sekitar pukul 16.00 WIB.
Di sana dirinya berpura-pura mengantar paket.
"Dia sempat tanya sama saya, mau ngapain. Saya bilang mau antar barang dan masuk ke dalam rumah," sebutnya.
Setelah paket diletakkan, Pelaku mulai beraksi.
Baca juga: Viral Video Cewek Nangis di Bandara, Jual Motor NMAX Milik Ayah Demi Ketemu Kenalannya di Free Fire
Tangan korban ditarik, sementara tangan kanannya masih memegang pintu.
Karena ditarik paksa, tangan kanan korban mengalami patah tulang.
Usai genggamannya lepas, pelaku lalu memiting kepala korban sampai korban sudah bernapas.
Takut korban menjerit minta tolong, pelaku langsung mengeluarkan lakban yang memang sudah dia persiapkan saat datang ke rumah tersebut.
Mulut korban kemudian langsung di lakban hingga korban susah bernapas dan akhirnya lemas tak berdaya.
Baca juga: Fadli Zon Pajang Foto Tangannya Digenggam Soeharto, Sudjiwo Tedjo: Tak Perlu Ahli untuk Memaknainya
Belum puas dengan hal itu, untuk memastikan korban tewas, pelaku kembali mencekik korban dengan kedu tangannya.
Sekuat tenaga korban dicekik hingga tidak bergerak sedikitpun.
"Setelah tidak bergerak, saya baru melepaskan tangan saya," sebutnya.
Agar tidak ada kecurigaan, pelaku kemudian menggendong korban ke dalam kamar.
Dia ditutup dengan menggunakan selimut. Selain itu, pelaku juga membersihkan tubuh korban dari lakban yang ada di mulut.
Usai melakukan aksi kejahatannya, pelaku kemudian keluar dari rumah dengan santai seolah tidak ada kejadian.
Baca juga: Akibat Hubungan Gelap, Pria Siap Nikahi Namun Keluarga Wanita Pilih Lapor Polisi Ketimbang Merestui
Terbongkar dari CCTV
Kasat Reskrim Polresta Barelang Andri Kurniawan mengatakan, kecurigaan polisi awalnya setelah menerima hasil visum dari rumah sakit Bhayangkara Polda Kepri.
Di tubuh Qui Hong terdapat sejumlah tanda-tanda kekerasan seperti tangannya patah dan ada cekikan di leher korban.
"Kecurigaan awal kita bermula dari hasil visum di Rumah Sakit Bhayangkara. Ada sejumlah luka penganiayaan," terang Andri.
Dari sana polisi mulai melakukan pengembangan.
Diketahui, perumahan tersebut adalah perumaan mewah.
Polisi mengecek setiap kamera CCTV yang ada di perumahan tersebut.
Diketahui, korban hanya sendiri dirumah pada pukul 16.00 WIB. Polisi mulai mencocokan waktu dan sejumlah orang yang masuk ke perumahan Everfresh.
"Kita mencocokan setiap orang yang masuk kesana. Kemudian kita pas kan waktu korban sendirian di rumah," sebut Andri.
Ternyata terlihat satu sosok orang yang tidak asing oleh keluarga korban.
Dia adalah Syamsul Arifin, orang yang dulu pernah bekerja bersama ES yang merupakan anak dari korban.
Kecurigaan polisi tertuju kepada Syamsul Arifin.
Polisi merancang strategi dan mengumpulkan semua data tentang pelaku pembunuhan tersebut.
Dan akhirnya pelaku bisa ditangkap di tempt persembunyiannya.
Ternyata pelaku bersembunyi di rumah pamannya yang berada di kawasan Punggur, Kota Batam.
"Kita tangkap di kawasan Punggur. Dia bersembunyi di rumah pamannya," sebut Andri.
Pelaku membunuh korban dengan cara mencekik leher korban. Diduga bagian tangannya patag juga karena aksi penganiayaan yang dilakukan oleh pelaku.
Dapat Hadiah Timah Panas
Sebelumnya diberitakan, Satreskrim Polresta Barelang bersama Polsek Batam Kota menangkap pelaku pembunuhan yang terjadi di Perum Everfresh Batam, Rabu (9/6/2021).
Penangkapan pelaku pembunuhan ini kurang dari 24 jam.
Hal itu dibenarkan oleh Kasat Reskrim Polresta Barelang Kompol Andri Kurniawan.
Menurut Andri, pelaku ditangkap di kawasan punggur setelah sempat melarikan diri usai beraksi.
"Barusan pelaku sudah ditangkap, sejauh ini kami masih melakukan pemeriksaan terhadap pelaku," sebut Andri.
Saat dilakukan penangkapan, pelaku sempat melawan petugas. Dengan badannya yang cukup besar pelaku sempat berlari dari kejarang pihak kepolisian.
Namun pelaku akhirnya tumbang setelah polisi menembak kedua kakinya.
"Kita berikan tindakan tegas karena pelaku melawan anggota," lanjutnya. (TRIBUNBATAM.id/Setiawan Koe)
Artikel ini telah tayang di TribunBatam.id dengan judul Merasa Puas Usai Membunuh, Arifin Ingin Mantan Bosnya Menderita Selamanya