Sisi Lain Metropolitan
Terinspirasi dari Sang Ayah, Syaiful Pasukan Oranye Meruya Utara Sulap Jeriken Bekas Jadi Pengki
Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Meruya Utara, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat, Syaiful Effendi (32) punya cara kreatif mendaur
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas
TRIBUNJAKARTA.COM, KEMBANGAN - Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Meruya Utara, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat, Syaiful Effendi (32) punya cara kreatif mendaur ulang sampah.
Ia menyulap jeriken bekas dari restoran menjadi pengki atau serokan.
Hasil karya Syaiful menjadi salah satu langkah kreatif dan bermanfaat untuk mengurangi sampah plastik di ibu kota.
Syaiful mengatakan pembuatan pengki berbahan jeriken bekas awalnya sekadar iseng.
Namun, para tetangga yang melihatnya tertarik dengan pengki yang dibuat Syaiful.
Baca juga: Sulap Jeriken Bekas Jadi Pengki, PPSU Ini Dorong Anak Muda Lakukan Cara yang Lebih Kreatif
Baca juga: Cerita Syaiful, PPSU Meruya Utara yang Sulap Jeriken Bekas Jadi Pengki, Kini Diminati Banyak Orang
"Awalnya tetangga-tetangga banyak yang nanya. Mereka mau. Saya enggak jual, yang mau gratis silahkan ambil," ujarnya kepada TribunJakarta.com di rumah tempat ia mengontrak di kawasan Meruya Utara pada Kamis (10/6/2021).
Syaiful sempat mengunggah Hasil karyanya itu di status WhatsApp.
Sejak diunggah, tak sedikit teman-temannya sesama pasukan oranye lintas kelurahan yang bertanya.
Mereka berminat untuk memesan pengki itu kepada Syaiful.
Syaiful lalu mulai menjual pengkinya.
"Awalnya pasang status di-WA. Banyak yang tertarik, mau dong," ujar pria berdarah Medan yang mengidolai aktor Betawi, Benyamin Sueb tersebut.
Kemampuan Syaiful membuat jerikan berawal dari ayahnya.

Ayahnya pernah membuat pengki dari jeriken bekas untuk dijadikan pengki di tahun 2009 silam.
Syaiful meniru cara ayahnya membuat pengki dengan bahan-bahan sederhana.
"Almarhum bapak yang pertama bikin. Saya lihatin cara dia membuatnya. Saya tertarik terus kemudian coba," tambahnya.
Pengki buatan Syaiful telah dipesan oleh sejumlah PPSU.
Di antaranya PPSU Kelurahan Krendang, PPSU Kelurahan Kemanggisan dan PPSU Kelurahan Sukabumi Selatan.

Lambat laun, tak hanya tetangga dan Petugas PPSU saja yang memesannya, pengurus sekolah dan musala pun memesan hasil karyanya itu.
"Mereka yang pesan untuk kerja dan bersih-bersih di rumah," lanjutnya.
Syaiful mengatakan ia paling banyak membuat lima pengki dalam sehari. Itu pun dikerjakan saat waktu senggang saat tak bekerja.
Bahan-bahannya pun sederhana saja. Hanya gagang kayu, jeriken bekas, tali ripet dan paku.
Ia membuat dua ukuran pengki, besar dan kecil.
Pengki kecil dihargai Rp 10 ribu sedangkan yang besar dihargai Rp 30 ribu.

Pengki yang berukuran besar paling banyak diminati.
Akan tetapi, lanjut Syaiful, bahan jeriken untuk membuat pengki yang besar jarang ditemuinya di jalan.
Pengki Syaiful terbuat dari jeriken bekas berbagai ukuran. Biasanya bekas isian saos, kecap atau minyak.
Syaiful tak keberatan bila pengki-pengkinya dibeli dengan harga seikhlasnya bahkan gratis.

Ia beralasan karena limbah plastik dari restoran yang diambilnya secara cuma-cuma.
"Kami minta doanya aja. Bahannya juga enggak beli. Kan itu bekas pembuangan limbah-limbah plastik yang kita ambilin," terangnya. (*)