Kakak Beradik Disiksa Om & Tantenya Sejak 2019, Kerap Dipukuli Sampai Diberi Makan Kotoran Manusia
Kakak beradik berinisial ML (13) dan AL (11) asal Kuansing Riau menjadi korban penyiksaan om dan tantenya.
Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Siti Nawiroh
TRIBUNJAKARTA.COM - Kakak beradik berinisial ML (13) dan AL (11) asal Kuansing Riau menjadi korban penyiksaan om dan tantenya.
Tante, DL dan suami tantenya, BNZ sejak 2019 kerap melakukan penyiksaan kejam kepada bocah-bocah malang tersebut.
Sejak ibu meninggal dan ayah di penjara, kakak beradik berinisial ML dan AL ) tinggal bersama om dan tantenya.
Namun bukannya bahagia, ML dan AL mengalami penderitaan selama diasuh oleh DL dan BNZ.
Bahkan, salah satu dari kakak beradik tersebut dikubur hidup-hidup hingga menyebabkan korban meninggal dunia.
Selama tinggal bersama tantenya, ML dan AL mengalami penyiksaan yang kejam.
Baca juga: Borong BTS Meal Lalu Olah Jadi Es Krim, Sisca Kohl Trending 1 Twitter: Aku Tidak Beli Terlalu Banyak
Hingga akhirnya, AL tak kuat lagi menahan sakit dan melaporkan peristiwa yang dialaminya ke pihak berwajib, 31 Mei 2021.
Selama tinggal bareng tante, ML dan AL kerap dipukuli dengan kayu.
Tak hanya itu, DL pernah menusukan sebuah kayu ke kemaluan keponakannya tersebut.
Mulut dan gigi ML dan AL pun tak luput dari sasaran kekerasan tante dan omnya.
Follow juga:
Bahkan lebih parahnya lagi, suami DL kerap memberikan makanan berupa kotoran manusia yang diambil dari WC.
AL pernah dipukul menggunakan fyber hingga mengalami patah hidung.
Hingga akhirnya salah satu kakak beradik tersebut yakni ML tewas setelah dikubur hidup-hidup.
Baca juga: Tak Percaya Gofar Hilman Lakukan Pelecehan, Nikita Mirzani Ungkap Sosoknya: Orangnya Sopan
Sehari sebelum ML tewas, DL memotong jari tangan korban dan menyuruhnya tidur di luar pondok.
Saat dicek keesokan harinya, ML rupanya sudah tidak sadarkan diri. Tapi, masih bernafas.
Meski ML masih bernafas, DL dan BNZ memasukkan korban ke karung dan menguburnya di belakang pondok.
DL dan BNZ mengubur ML sambil menginjak-injak tubuhnya dengan paksa lantaran lubang galiannya kecil.
"Saat dikubur kondisi kakaknya dalam keadaan masih hidup," kata Kapolres Kuansing AKBP Henky Pierwanto SIK, MM.
Baca juga: Ungkap Sosok Gofar Hilman, Nikita Mirzani Tak Percaya Sahabatnya Lakukan Pelecehan: Orangnya Sopan
Diperkirakan, ML tewas pada Desember 2019 lalu.
Jajaran Polres Kuansing menemukan jasad yang dikubur di desa Jake Kecamatan, Kuantan Tengah yang terletak di tengah areal perkebunan karet masyarakat, yang berjarak sekitar 150 meter dari pondok mereka tinggali.
Setelah digali, ditemukan karung plastik warna putih dan celana warna hijau.
Dalam karung tersebut, ditemukan kerangka diduga manusia seperti yang dituturkan adik korban.

"Ini diketahui pihak Kepolisian Polres Kuansing, pada hari Senin (31/5/2021) dimana adik korban didampingi salah satu keluarganya mendatangi Polres Kuansing," kata Henki.
Pelaku ditangkap
Tim pun bergerak mencari kedua terduga pelaku.
Awal informasi menyebut kedua terduga pelaku berada PT Cahaya Amal Gemilang, Kabupaten Rohil.
Didatangi, ternyata sudah pindah.
Kedua terduga pelaku akhirnya ditangkap di sebuah perkebunan karet di bukit Suligi, Kecamatan IIIX Koto Kampar, Kampar.
Baca juga: Rafathar Dibully Habis-habisan Karena Ini, Baim Wong Miris: Anak Selucu Ini Dibully? Sedih Gue
Selasa siang (8/6/2021), Polres Kuansing merilis pengungkapan kasus kekerasan dan pembunuhan ini.
Henky idampingi Kasat Reskrim AKP Boy Marudut SH serta jajaran Polres Kuansing lainnya yang merilis secara langsung.
Ternyata, ada motif balas dendam di balik penyiksaan dan pembunuhan yang dilakukan DL dan BNZ.
Hal ini ada kaitannya dengan pembunuhan sadis suami DL sebelumnya yakni IH, yang terjadi pada Desember 2018 lalu.
"Berdasarkan keterangan pelaku DL, perbuatan kekerasan tersebut dilakukan didasari motif ada unsur dendam terhadap orang tua korban," kata Henky.
Saat ini, orangtua korban, BL, sedang menjalani hukuman penjara.
Baca juga: Menu BTS Meal di McDonalds Diserbu, Cerita Pembeli Kehabisan Sampai Kaget Lihat Ongkir Melonjak
Ia divonis seumur hidup awal Oktober 2019 lalu oleh Pengadilan Negeri Teluk Kuantan.
Atas dasar dendam tersebut, DL dan suami barunya melakukan penyiksaan kepada ML dan AL.
Sehingga penyiksaan tersebut membuat ML meninggal dan AL mengalami trauma.
Dibawa ke psikolog
Jajaran Polres Kuansing membawa AL, korban kekerasan paman dan tantenya ke psikolog di Pekanbaru.
Hal ini untuk mengetahui kondisi psikologis AL.
"Yang adiknya itu (AL) sekarang kita bawa ke psikolog di Pekanbaru. UIR," kata Henky, Rabu (9/6/2021).
Bukan hanya korban AL saja yang dibawa ke psikologis. Dua anak terduga pelaku juga ikut dibawa.
"Dua anaknya memang nggak ikut disiksa. Tapi tetap kita bawa ke Pekanbaru. Jadi ada tiga anak," kata Kasat Reskrim AKP Boy Marudut.
Artikel ini telah tayang di TribunPekanbaru.com dengan judul Terkuak Motif Suami Istri di Kuansing Riau Siksa Bocah 13 Tahun hingga Tewas