Cerita Kriminal
Polsek Tarumajaya Ringkus 6 Orang Preman Tukang Pungli
Polres Metro Bekasi meringkus enam orang preman di wilayah Marunda Centre terkait pungutan liar (pungli)
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Erik Sinaga
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, TARUMAJAYA - Sesuai instruksi Presiden Joko Widodo (Jikowi) terkait marak premanisme dan pungutan liar (pungli) di sekitar pelabuhan Jakarta, Polres Metro Bekasi meringkus enam orang preman di wilayah Marunda Centre.
Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi AKBP Andi Odang mengatakan, enam orang yang diringkus diantaranya UF, AAS, JP, RK, SB dan FN warga Kampung Turi Jaya.
"Sesuai instruksi Presiden melalui Kapolri untuk mengungkap kasus dugaan pungli, tadi malam kami mengamankan eman orang yang diduga menjadi pelaku premanisme," kata Andi, Sabtu (12/6/2021).
Penangkapan enam orang pelaku premanisme ini berdasarkan informasi dari masyarakat, barang bukti berupa uang tunai Rp39.500 dan air mineral dua kardus.
"Modus operandi yang dilakukan oleh pelaku tersebut dengan menjual air minum secara memaksa kepada sejumlah supir truk," jelasnya.
Baca juga: Ingin Lanjut Studi? Cek Dulu Perbedaan Kuliah D4 dan S1 Meski Sama-sama Disetarakan
Air mineral dijual seharga Rp7000, setiap mobil truk yang melintas di Jalan Marunda Makmur, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, wajib membeli.
"Namun apabila pengemudi truk tidak membeli, maka diwajibkan untuk membayar uang sebesar Rp3000," jelasnya.
Baca juga: Tata Cara Ujian SIMAK UI 2021, Apakah Kartu Seleksi Harus Dicetak? Ini Penjelasannya
Andi menambahkan, praktik pungli premanisme ini dilakukan secara bergantian. Mereka membagi tugas tiap tiga jam sekali dalam beberapa shift jaga.
"Berdasarkan hasil pemeriksaan diduga keras adanya pengendali atau aktor utama yang menggerakkan pelaku-pelaku pungli tersebut," terangnya.
Baca juga: Oknum TNI Dipecat Karena Selingkuh dengan Istri Pemilik Warung Kopi
Pihak kepolisian Polres Metro Bekasi sejauh ini masih melakukan pengembangan, masyarakat diminta terus melapor tiap terjadi pungli atau aksi premanisme.
"Kami masih melakukan pendalaman terhadap aktor-aktor utama yang memerintahkan mereka oknum pungli yang di amankan tadi malam," terangnya.