Cerita Kriminal
Sebelum Tewas Driver Ojol Ini Sempat Minta Ikan Goreng Gosong, Anaknya Usia 4 Bulan Kini Yatim
Driver ojol Slamet Ariswanto (33) sempat minta menu ikan goreng gosong. Ia tewas, tubuhnya lalu dibakar Ahmad Jamaludin (21).
TRIBUNJAKARTA.COM, BREBES - Driver ojol Slamet Ariswanto (33) sempat minta menu ikan goreng gosong, beberapa hari sebelum tewas di tangan Ahmad Jamaludin (21).
Jamaludin terinspirasi film, menyeret korban ke pinggir jalan, menutupi tubuhnya, lalu membakarnya dengan daun kering.
Pelaku menghabisi Slamet saat melajukan motornya di flyover Desa Kramatsampang, Kecamatan Kersana, Kabupaten Brebes, Rabu (8/6/2021) dini hari WIB.
Paginya warga yang melintas di lokasi menemukan mayat Slamet gosong dari tubuh bagian atas dan kedua kakinya. Jelaga bekas pembakaran masih terlihat jelas di jalan.
Minta Ikan Goreng Gosong
Beberapa jam sebelum kematiannya, Selasa (7/6/2021) selepas Magrib, Slamet pamit kepada sang istri, Mardiani (32), untuk mencari penumpang.
Baca juga: Bunuh Ayah Kandung Karena Sakit Hati, Irwansyah Dikenal Warga Sosok Pendiam
Slamet yang memilih sebagai driver ojol sejak 2017 silam, merupakan suami bertanggungjawab dan pekerja keras. Apalagi, ia memiliki bayi usia 4 bulan.
"Saat itu pamit untuk bekerja cari penumpang. Itu komunikasi terakhir kami," cerita Mardiani ditemui di RSUD Brebes, Kamis (10/6/2021).

Menurut dia, Slamet tak pandang jam ketika menarik penumpang dan selalu mengantarkan ke tujuan, kapanpun dapat orderan.
Mardiani baru tahu suaminya ditemukan tewas mengenaskan saat melihat langsung ke rumah sakit, diantar sejumlah driver ojol.
Baca juga: 8 Jam Disiksa Suami, Badan Wanita Ini Bau Minyak Tanah saat Ditolong Warga Jumat Subuh
Baca juga: Kakak Beradik Mengelak Buang Bayi Hubungan Inses, Tak Berkutik saat Bidan Ungkap Hasil Pemeriksaan
Baca juga: Tak Segan Bayar Rp 100 Juta, Uya Kuya Pajang Foto Jadul Denise Cadel di Billboard: Supaya Lu Populer
Sejak Rabu pagi, keluarga sudah mencemaskan keberadaan Slamet karena berkali-kali dihubungi teleponnya, tapi tak menyahut.
Identitas Slamet sebagai warga Desa Dampyak, Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal, belum diketahui saat polisi tiba di lokasi.
Di tempat mayat Slamet ditemukan, polisi tak menemukan identitas apapun. Bahkan, benda berharga miliknya seperti motor dan ponsel raib.
Baca juga: Trauma Korban Longsor Ciputat Lihat Percikan Api di Mimbar Masjid Hingga Anak-Istri Tertimpa Puing
Beberapa hari sebelumnya, Mardiani merasakan keanehan karena Slamet meminta nasi putih dengan menu tak biasa.
"Suami meminta makan nasi dengan lauk pauk ikan goreng gosong. Ini tidak biasanya," ucap Mardiani begitu terpukul, karena buah hatinya kini menjadi yatim.

Ia mencoba ikhlas, harus menghadapi kenyataan hidup menjanda.
"Saya sedih, sangat terpukul. Tapi saya berusaha ikhlas. Pak polisi, saya mohon tangkap pelaku secepatnya, hukum seadil-adilnya," ucap wanita berhijab itu.
Karyawan Pecel Lele
Jamaludin pada Rabu dini hari itu memilih turun dari bus arah Jakarta bukan di Brebes, melainkan di perempatan Pacific Mal Kota Tegal.
Ia memilih melanjutkan ke rumahnya di Desa Sengon, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Brebes, dengan memesan ojol dengan driver Slamet.
Sugihartono rekan sesama driver ojol melihat Slamet dini hari itu menarik seorang penumpang pria membawa tas ransel hitam tujuan Tanjung.
Di tengah jalan, tepatnya di flyover Desa Kramatsampang, Kecamatan Kersana, Brebes, Jamaludin menunaikan pikiran buruknya yang sudah disusun.
"Pas di tengah perjalanan saya kepikiran ingin menguasai motor. Di flyover saya pukul pakai tangan dari belakang," ucap Jamaludin.
Baca juga: Turap Kompleks Telkom Ciputat Sudah 3 Kali Longsor, Warga Duga Ini Penyebabnya
Laju motor yang dikendalikan Slamet mendadak melambat, lalu tubuhnya ambruk pingsan.
"Kemudian dia terjatuh. Saya pukul lagi. Beberapa kalinya saya tidak ingat," Jamaludin melanjutkan pengakuannya.

Dalam kondisi korban tak sadarkan diri, tubuhnya Jamaludin seret ke tepi jalan. Ia mulai mencari dedaunan kering untuk membakar Slamet.
"Saya bakar pakai daun kering. Saya lihat di YouTube kenapa sampai begitu."
"Saat dibakar sudah pingsan, tidak bergerak. Dibakar pakai daun kering," ucap Jamaludin yang mengaku sebagai karyawan warung pecel lele di Jakarta ini.
Ia melancarkan maksud jahatnya itu agar punya motor untuk dipakai sendiri.
Begitu pengakuanya kepada penyidik di Mapolres Brebes, Jumat (11/6/2021).
Tim gabungan Reskrim Polsek Kersana dan Resmob Satreskrim Polres Brebes menangkap Jamaludin di rumahnya pada Jumat sore.
Kapolres Brebes AKBP Gatot Yulianto menjelaskan, Slamet merupakan korban pencurian dengan kekerasan dengan tersangka Jamaludin.
Menurut Gatot, pelaku Jamaludin sudah merencanakan untuk membegal Slamet dan menguasai hartanya. Sementara kasus ini pelakunya tunggal.
"Tapi nanti kita kembangkan lagi. Pemeriksaan belum mendalam. Untuk sementara motifnya untuk menguasai barang milik korban," beber Gatot.
Penyidik menjerat Jamaludin Pasal 365 ayat 3 KUHP dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.
Hasil autopsi oleh Biddokes Polda Jateng menyimpulkan, korban Slamet meninggal karena luka-luka di kepala.
Artikel ini disarikan dari berita Tribun Jateng dengan judul: Ciri-ciri Penumpang Terakhir Driver Ojol yang Diduga Dibakar Begal di Brebes; Firasat Mardani Istri Driver Ojol Brebes yang Meninggal Kondisi Terbakar; dan Alasan Begal Driver Ojol di Flyover Brebes Bakar Korbannya Pakai Daun Kering