Antisipasi Virus Corona di Depok
Jubir Satgas Covid-19: Belum Ada Temuan Varian Baru Covid-19 di Depok
Satgas Covid-19 Kota Depok menjelaskan bahwa hingga saat ini belum ada temuan varian baru Covid-19 yang terdeteksi di Kota Depok
Penulis: Dwi Putra Kesuma | Editor: Muhammad Zulfikar
Menurut Dadang, Gubernur Ridwan Kamil mewanti-wanti agar Depok dan Karawang hati-hati dengan varian baru, menyusul dua kota ini peningkatan kasusnya tinggi.
"Belum mengatakan varian baru sudah masuk di Depok,” ujar Dadang dalam pesan singkat saat dikonfirmasi wartawan pada Senin (21/6/2021).
Saat ini Satgas Covid-19 Kota Depok masih menunggu hasil pemeriksaan sampel di Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes).
Satgas Covid-19 juga sedang meminta Rumah Sakit Universitas Indonesia atau RSUI untuk memeriksa sampel untuk varian baru.
Varian baru Covid-19 ini disebut dengan B.1.1.7 atau Alfa, kemudian B.1.352 atau Beta, dan varian Delta.
Diketahui, sejumlah daerah di Indonesia terdeteksi sudah kemasukan Covid-19 varian baru, salah satunya DKI Jakarta.
Kasus Baru di Depok Tembus Rekor
Sementara itu, penambahan kasus baru Covid-19 di Depok kembali memecahkan rekor.
Pada Minggu (20/6/2021), tercatat ada 653 kasus baru dalam kurun waktu satu hari.
“Penambahan kasus harian pada tanggal 20 Juni 2021 sebanyak 653 kasus,” ujar Wali Kota Depok, Mohammad Idris dalam keterangan resminya, Senin (21/6/2021).
Angka tertinggi penambahan kasus baru di Depok selama pandemi Covid-19 terjadi pada Jumat (18/6/2021), dengan tambahan 511 kasus dalam satu har
Atas kondisi tersebut, Satgas Covid-19 Kota Depok pun bergerak cepat dengan memperketat PPKM.
Pengetatan PPKM di Kota Depok ini dimuat dalam surat keputusan Wali Kota Depok nomor 443/249/Kpts//Dinkes/Huk/2021.
Sementara itu melansir data dari ccc-19.depok.go.id, jumlah kasus terkonfirmasi positif hingga Senin siang ini berjumlah 55.284 orang, dengan jumlah pasien sembuh 49.573 orang.
Sementara kasus positif aktif, berjumlah 4.694 orang, dan jumlah orang yang meninggal dunia akibat virus mematikan ini sebanyak 1.017 orang.
Sekadar informasi, kondisi lonjakan drastis Covid-19 ini berdampak pada penuhnya rumah sakit rujukan dan juga lokasi isolasi mandiri di Kota Depok.
Seperti di Wisma Makara dan Pusat Studi Jepang Universitas Indonesia yang kini beralih fungsi menjadi tempat isolasi.
Pasien yang masuk kategori dan hendak menggunakan fasilitas ini harus antre dan masuk dalam daftar waiting list.