Polemik Unggahan BEM UI Jokowi ‘The King Of Lip Service’ , Kampus: Proses Pembinaan
Postingan BEM Universitas Indonesia mengenai Presiden Jokowi sebagai The King Of Lip Service menuai polemik. Fahri Hamzah dan Fadli Zon bereaksi.
Penulis: Dwi Putra Kesuma | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Leon mengatakan bahwa ia juga mengalami upaya peretasan sekira pukul 11.00 WIB pada akun whatsappnya.
Tak hanya akun whatsapp, Leon mengatakan terjadi juga ada upaya mengambil alih akun Telegramnya bersamaan dengan diretasnya akun Whatsapp miliknya.
Kecaman Fadli Zon

Politisi Partai Gerindra, Fadli Zon mengecam Rektorat Universitas Indonesia (UI) setelah memanggil pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UI yang mengkritik Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai "The King of Lip Service".
Kecaman Fadli Zon disampaikan melalui cuitan di akun Twitter miliknya, Minggu (27/6/2021) malam.
Fadli Zon menilai apa yang dilakukan Rektorat UI wujud membungkam kebebasan berekspresi.
"Sebagai alumni UI, saya mengecam sikap Rektorat UI yang cenderung membungkam kebebasan berekspresi BEM UI," ungkapnya.
Fadli Zon menyebut UI seharusnya melakukan pengkajian dan mendalami apa yang disampaikan BEM UI secara akademik.
"Coba masuk ke substansi dan argumentasi. Sungguh memalukan pakai 'panggilan' segala," ungkap Fadli Zon.

Fahri Hamzah Singgung Orde Baru

Pemanggilan rektorat kepada mahasiswa BEM UI ini pun mendapat tanggapan dari Mantan Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah.
Politisi Partai Gelora itu menyinggung soal penyampaian kritikan di zaman Order Baru (Orba).
Ia menceritakan, dulu dirinya dan kawan-kawannya sempat mengkritik UI.
Hampir sama dengan nasib BEM UI, Fahri Hamzah kala itu juga dipanggil pihak rektorat.
"Tahun 1994 aku dan teman2 mahasiswa wartawan koran kampus #WartaUI menulis headline “Kritik Pembangunan Rektorat UI yg Mega. Kami dipanggil dan Koran kami dibredel di era Orba," ucap Fahri, dikutip dari akun Twitternya, @Fahrihamzah, Minggu (37/6/2021).